Umi Farida Blog

Selamat datang di blog ku

Sabtu, 22 November 2014

Cerpen : Really - Really Love You

Really Really Love You


Title : Really Really Love You
genre : romance
cast  :   * Nita Sofiani as Sisilia Sogastaria
* NC FAME as Nicko Fernandes
* Alextan Fame as Alexander Wijaya
* Xing Hermina Fame as Xing Yogastaria
* JJ FAME as Jeje Wijaya
* Xander FAME as Rhegy Alexander
* Val FAME as Valeryan Raharja
* Thom FAME as Thomas Budianto
* Eny Eliza as Reta
* Steffy Chibi as Nana Fernandes

Sisi, dia adalah wanita idola dikampusnya. tidak hanya cantik, dia pun pintar dan berasal dari keluarga terpandang dibandung. tak sedikit pria ingin menjadi pasangannya, namun
disetiap hubungan yang dia jalani bersama seorang pria ujungnya berakhir pada kecemburuan pria tersebut atau karena pria yang hanya gila akan kecantikan dan kekayaan sisi.

"gue bosan dengan semua ini, kenapa gag ada yang setia dan nyayangin gue dengan tulus" kata sisi membanting pintu kamarnya

sisi mengambil handphonenya kemudian menelpon seseorang.

"gege, gue lagi kesel nih"kata sisi kepada kakaknya  { gege = kakak laki-laki dalam mandarin }

"ada apa sih loe, masih pagi-pagi juga udah ngomel nelpon gue" kata kakak sisi

"gue mau nyusul loe ajah deh disana" pinta sisi

"seriusan?? trus gimana kuliah loe??" tanya kakak sisi

"yah gampang gue pindah ajah susat amat sih, amat ajah gag susah" kesal sisi

"terserah loe deh, tapi entar jangan sekampus yah ama gue" kata xing

"yeh.. siapa juga pengen sekampus ama xing yogastaria kepedean loh ge" papar sisi

"oke gue tunggu loe disini, udah dulu mau lanjut kuliah" kata xing menutup telepon

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah xing

"ge, gege dimana sisi udah nyampe nih" kata sisi memasuki rumah yang ditempati xing kakaknya

"gila kakak apaan nih, adik nya baru tiba dijakarta malah gag ada dirumah" kata sisi memasuki kamarnya yang telah tersedia selalu dirumah itu.

"selamat datang meimei ku tercinta" kata xing memeluk sisi { meimei = adik perempuan dalam mandarin }

"gag berubah loe ge suka ngasih surprise, kirain mah gag peduli lagi ama adiknya" kata sisi tersenyum

"masa gege gag kangen, walaupun loe nyebelin sih orangnya, tapi loe kan meimei gue yang paling gue sayang" kata xing mencubit hidung sisi

"ih gege, sakit tau" kesal sisi

"eh apa kata mama papa soal keputusan loe ini??" tanya xing

"mereka sih bilangnya selama gue nyaman dimana pun kuliah yah terserah gue" kata sisi membereskan barangnya

"ge, abis ini loe temenin gue yah belanja" pinta sisi

"hey loe nyadar gag, belum sejam loe disini, udah kepikir ajah belanja" kata xing

"protes ajah, mau temenin gag??" tanya sisi

"ya udah deh, buruan siap-siap, gue tunggu dibawa" kata xing keluar dari kamar sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ plaza 21 mall jakarta

sisi ditemani xing berbelanja kebutuhan sehari-hari.

"mei, sakit yah loe.. baru kali ini gege lihat loe shopping banyak gini tapi malah milih baju kos oblong, kemeja, ini lagi ada sepatu keets topi segala, emang napa dengan dress2, high hill ama aksesoris2 loe??" tanya xing berkomentar

"pengen tampilan baru ajah ge, kan disini gag ada yang ngenalin siapa gue" kata sisi

"makan dulu yuk, gue laper nih.. tapi abis ini gege temenin aku lagi yah??" pinta sisi

"kemana lagi??" tanya xing

"kesalon, pokoknya gue pengen ngerubah tampilan gue, ya udah yuk!!" kata sisi menarik xing

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ restoran

"ge cepetan makannya, gue pengen kesalon nih" kata sisi yang telah selesai makan

"iya iya bentar lagi, sabar dikit napa sih loe" kata xing

"ge!!" kata sisi

"iya udah nih bawel, ayo!!" kata xing mengakhiri makannya

"tunggu sini, gue ambil mobil dulu" kata xing keluar dari resoran bersama sisi

"ya udah cepetan yah"kata sisi tersenyum

Tiba-tiba terbesit pemandangan yang mengganggu sisi.

"eh, kalau bawa sepeda pake mata dong" kata seorang pria yang turun dari mobil mewahnya

"maaf den, maaf ibu gag sengaja" kata wanita separuh baya yang melintas didepan mobil pria tersebut dengan sepedanya yang nampak lusu membawa sayur-mayur.

"maaf, maaf, kalau mobil gue lecet gimana mau ganti loe" bentak pria tersebut

"eh loe nyantai dong, orang ibu ini gag sengaja. lagian dia udah minta maaf kan" kata sisi menghampiri pria dan wanita separuh baya itu

"loe gag usah ikut campur yah" bentak pria itu

"biar entar saya yang beresin ini semua. ibu bisa pergi koq sekarang" kata sisi kepada wanita separuh baya itu

"terima kasih neng, ibu pergi dulu" kata wanita separuh baya itu berpamitan

"trus mau loe apa sekarang??" tanya sisi

"gila cewek dari mana nih, cantik banget tapi sayang judes banget" kata pria itu menatap sisi

"helo, bengong ajah.. trus loe mau apa sekarang??" tanya sisi kembali

"cewek aneh" kata pria itu memasuki mobilnya lalu pergi

"loe yang aneh" balas sisi

"eh napa mei dengan cowok itu??"tanya xing yang baru datang

"gag ada apa-apa koq, yuk buruan" kata sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ salon

"wah ada xing dan sisi, kapan dari bandungnya??" kata pemilik salon tersebut

"tadi pagi mbak" jawab sisi

"apa yang bisa mbak bantu??" tanya pemilik salon tersebut

"oh iya aku pengen ngerubah penampilan jadi cewek rada tomboy gitu, aku serahin semuanya sama pegawai-pegawai mbak disini" kata sisi

"aneh loh kamu, banyak wanita pengen cantik seperti kamu,malah kamu pengen dandan tomboy, tapi karena kamu udah percaya dengan pegawai mbak ya udah. semuanya layani mbak ini dengan baik yah pokoknya jangan ngecewain dia" perintah pemilik salon tersebut.

setelah kurang lebih 2 jam sisi pun selesai di make over.

"ge, gimana penampilan gue??"tanya sisi setelah mengubah penampilannya

"katanya mau dandan tomboy koq motong rambutnya nanggung amat, gag sekalian dipendekin" ledek xing

"gue gag tega ama rambut gue, lagian itu gampang bentar yah" kata sisi memasuki ruang ganti lagi

"gimana ge kali ini??" tanya sisi dengan tampilan memakai celana panjang kaos oblong sepatu keets dan topi yang menutupi rambut panjangnya.

"si, loe serius dandan gini??" tanya xing

"udah lain kan, loe gag bisa ngenalin gue" kata sisi menghampiri cermin

"kalau gue mah mau loe gimana tetep gue ngenalin tapi kalau orang lain kaeanya enggak deh, sekarang loe beda abist" komentar xing

"thank you mbak aku puas banget, kita duluan yah" kata sisi berpamitan

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

pagi hari @ kamar sisi

"eh loe bangun cepetan, katanya mau daftar kuliah ni hari" kata xing membuka jendela kamar

"argh.." kesal sisi menarik selimutnya

"dasar kebo udah siang gini masih tidur" komentar xing

"eh, bangun loe" kata xing menarik selimut sisi

"gege.." kata sisi duduk tetapi masih memejamkan matanya

"baru jam berapa juga" kata sisi kembali tidur

"jam berapa?? hey ini udah jam 8 tau" kata xing memberi waker kedepan wajah sisi

"apa??" kaget sisi

"aduh!!"pekik sisi terkena benturan waker saat membangunkan diri

"gila apa loe ge, ngasih weker depan muka gue" kesal sisi

"abis loe gag bangun-bangun, udah mandi sana" kata xing

"iya iya bawel" kata sisi menuju kamar mandi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ ruang makan

"sisi loe beneran mau mulai dari sekarang dandan tomboy nya??" tanya xing

"ya iyalah masa tahun depan yang ada keburu semua orang tau gue" jawab sisi

"ya udah habisin sarapan loe, terus kita pergi" perintah xing

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kampus baru sisi

"yeah, akhirnya gue resmi juga jadi mahasiswi kampus ini" kata sisi semangat

"kampus loe oke juga mei, gue pindah kesini gimana??" kata xing merangkul sisi

"ih gila loe ge, penyamaran gue entar kebongkar yang ada. loe kan ember" kata sisi menjulurkan lidahnya kepada xing lalu berlari

"berani yah ama gege sekarang, awas loe" kata xing mengejar sisi

"aduh" pekik seorang wanita yang berdandanan culun memakai kacamata besar dengan kedua kepakan rambutnya

"sory yah, gue gag sengaja nabrak loe, loe gag apa-apa kan??" kata sisi meminta maaf

"iya gue gag apa-apa" kata wanita itu mencoba bangun

"kenalin gue sisi, mahasiswi baru kampus ini" kata sisi mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalan

"gue reta. gue kesana dulu yah" kata wanita bernama reta itu seakan terburu-buru

"eh loe gag apa-apa mei??" tanya xing menghampirinya

"gag koq, buruan loe balik, gue mau masuk kelas baru gue" kata sisi

"loe beneran mau mulai hari ini??" tanya xing

"ya iyalah, mau nunggu apa lagi gue. ya udah sana" kata sisi mendorong tubuh xing

"iya bawel, bye" kata xing memasuki mobilnya

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kelas baru sisi

"pagi pak" sapa sisi memasuki kelasnya

"maaf menggangu, saya mahasiswi baru disini pak, mohon bimbingannya" kata sisi kapada dosen saat itu.

"iyah iyah.. kamu perkenalkan diri dulu sama teman-teman kamu" kata dosen tersebut

"perkenalkan nama gue sisilia yogastaria dari universitas maranatha bandung" kata sisi memperkenalkan diri

"koq namanya gag sesuai orangnya sih pak" ledek salah seorang mahasiswa dikelas itu

"hahaha" sekelas pun tertawa

"sudah sudah, sisi kamu duduk disebelah sana" kata dosen itu menunjuk arah reta

"makasih pak" kata sisi menghampiri bangku barunya

"loh, ternyata kita sekelas" kata sisi kepada reta

"ya udah kita lanjut pelajarannya" kata dosen tersebut

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kantin kampus

Reta yang nampak haus sedang membeli minuman dikantin. tetapi sesaat setelah membayar minuman reta berbalik badan hendak ingin mencari tempat duduk. namun sayang hal malang menimpanya.

"eh culun loe jalan itu pake mata, loe lihat baju gue basah" bentak mahasiswa yang bertabrakan dengan reta

"culun bersiin gag, baju nicko basah tuh" bentak pria satunya lagi

"eh ada apa nih ta??" tanya sisi kepada reta yang baru datang

"gag ada apa-apa koq si, sory nicko sory gue bersiin" kata reta membersihkan baju mahasiswa yang ditabraknya bernama nicko

"alah, nyari kesempatan loe" kata nicko mendorong reta hingga terjatuh

"eh loh, santai dong gag usah kasar yah ama cewek" kata sisi membangunkan reta

"mau sok pahlawan loe, loe gag kenal gue??" kata nicko dengan pandangan coolnya

"emang loe siapa?? anak presiden, atau anak wakil presiden.. terserah deh loe anak siapa emang gue pikirin yang jelas loe harus minta maaf sama temen gue, cepetan" bentak sisi

"minta maaf, yang ada kalian berdua yang harus berlutut depan gue" balas nicko

"maklumlah nick hari pertamanya dikampus ini jadi dia gag kenal loe" kata pria disamping nicko

"oh pantes, eh culun loe ajarin temen loe ini siapa gue ama temen-temen gue, yuk cabut guys" kata nicko

"yeh, dasar cowok nyebelin" kata sisi kesal

"udah-udah si, kita duduk yuk" ajak reta

"eh ta, emang mereka siapa sih sok berkuasa banget??" tanya sisi

"bukan sok berkuasa si, tapi mereka emang berkuasa disini" kata reta

"maksud loe??" tanya sisi meminta penjelasan lebih

"nih yah, mereka itu 4 cowok populer dikampus ini, mereka itu ganteng-ganteng terus dari keluarga yang tajir banget dijakarta. cewek-cewek pada ngantri jadi pacarnya" papar reta

"pantes pada belagu-belagu" gumam sisi

"yang ngatain loe dikelas tadi namanya valeryan raharja biasa dipanggil val dia tuh paling imut, manis, romantis lagi"

"yang ngomong kamu anak baru tadi tuh namanya rhegy alexander dipanggil xander, dia tuh playboy abis tinggal tunjuk cewek yang dia mau pasti bakal jadi pacarnya, wajar lah keren, dan ganteng gitu"

"yang hanya diam tadi itu namanya thomas budianto biasa dipanggil thom, walaupun dia biasanya kurang berkomentar, tapi kalau ngedance cewek-cewek pada meleleh ama dia, kerend banget"

"terus ketua genk mereka yah paling berkuasa itu namanya nicko fernandes, dia itu ganteng, kerend, apa lagi kalau senyum semua wanita meleleh ama dia, cewek populer kampus ini ajah tergila-gila sama dia"

"oh iya nicko juga anak dari donatur terbesar dikampus ini, cowok yang perfect. gue ajah mau jadi pacarnya" papar reta panjang lebar

"idih, kalau gue mah ogah banget.. mereka tuh pada belagu gag tau menghargai orang, lagian loe koq bisa hapal banget tentang mereka" kata sisi dengan wajah kesal

"siapa sih yang gag tau mereka, semua pada tunduk dengan mereka berempat. makanya loe jangan nyari gara-gara ama mereka" kata reta memberi saran

"gue mah gag takut ama siapapun, mereka mah modal belagu ajah gag bisa apa-apa, pa lagi si nicko kemarin tuh" komentar sisi yang mengingat kejadian kemarin

"loe udah kenal nicko??" tanya reta

"gag sih, cuma sempat cekcok dikit dijalan kemarin abis dia gag tau menghargai orang yang lebih tua" kesal sisi mengaduk minumannya gag karuan

"tapi sepertinya dia gag ngenalin gue" batin sisi

"owh, nicko emang gitu. oh iya dia sekelas loh ama kita" kata reta

"apa?? ohok..ohok.." kata sisi tersedak minuman

"hati-hati si, minumnya pelan-pelan ajah" kata reta menepuk bahu sisi

"udah udah gue gag apa-apa, loh koq gue gag lihat dia tadi" tanya sisi

"yah gitu nicko hobynya bolos" jelas reta

"pantes. Bener-bener cowok yang sok berkuasa" ketus sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ depan kampus

"loe naik apa ra pulangnya??" tanya sisi

"gue dijemput ama sopir gue" jawab reta

"owh, emang loe gag bisa nyetir??" tanya sisi

"bisa sih, tapi gue gag berani, bareng yuk!!" ajak reta

"gag usah, thank you tawarannya lain kali deh gue masih ada urusan lain" kata sisi mengelak ajakan reta

mobil reta pun datang.

"gue duluan si, makasih yah buat hari ini bye!!" pamit reta

sisi pun mengambil handphonenya.

"eh ge jemput gue" kata sisi menelpon xing

"cepetan yah, inget diujung jalan kampus gue" sisi pun menutup handphone nya

dia menunggu jemputan xing diujung jalan kampus karena tak ingin orang lain melihat dirinya dijemput mobil

"bruch" percikan air dijalan menerpa tubuh sisi

"ih jorok" keluh sisi

"hey loe berhenti gag" teriak sisi kepada orang yang membawa mobil penyebab sisi kotor

mobil itu pun mundur menghampiri sisi

"loe" kata sisi menunjuk seseorang dalam mobil itu

"apa loe manggil-manggil"kata pria yang mengemudi mobil itu yang merupakan nicko

"minta maaf gag loe, loe pikir jalan ini milik nenek moyang loe apa" kesal sisi

"upzt, wajar lah yah itung-itung ngebayar karena tadi loe marah-marah ama nicko" kata val

"yupz, itu semua pantes loe dapetin" kata xander tertawa

"cewek jadi-jadian sengah cowok setengah cewek" kata thom ikut tertawa

"apa loe bilang??" kesal sisi

"loe emang cocok tuh mandi lumpur biar loe ngaca gag pantes marah-marah gag jelas ama gue" kata nicko tersenyum cool

"bye cewek udik" kata val, thom dan xander tertawa

nicko pun menancapkan gas mobilnya.

"ih, dasar cowok-cowok gila" teriak sisi

"awas ajah loe jangan panggil gue sisi kalau gue gag ngebales kalian" kata sisi nampak sangat kesal.

"eh si loe gila apa, berubah sih berubah tapi masa loe pake mandi lumpur segala" kata xing yang baru datang

"gue gag gila kali ge, ini gara-gara cowok belagu kampus gue, sialan tuh dia awas ajah gue bales besok" kata sisi meninju tangannya

"tapi kalau loe gini dijamin gag bakal ada yang ngenalin hahaha" ledek xing sembari tertawa

"udah puas ketawanya, gag lucu tau, udah balik" kata sisi kesal

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

malam harinya @ kamar sisi

"buruan ganti baju loe" perintah xing yang tiba-tiba membuka pintu kamar sisi

"emang mau kemana ge??" tanya sisi

"gantian loe nemenin gue kepesta ulang tahun sobat gue, cepetan dandannya. eh, gue gag mau lihat dandanan tomboy loe yah jadi diri loe sendiri" kata xing beranjak keluar dari kamar

"iyah,iyah bawel" kata sisi segera siap-siap

sisi pun kembali ketampilan awalnya yang cantik dengan berdandan, memakai drees hitam, sepatu high hills, rambut tergerai dan tak lupa tas pula.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ ruang tamu

"nah gini baru adek gue cantik. udah cepetan entar kita telat" kata xing menarik sisi

@ ulang tahun sobat xing

"hey bro, akhirnya dateng juga loe" kata sahabat xing kepada xing

"iya lah. masa ultah sobat gue, gag dateng sih" kata xing tersenyum

"loe sendiri katanya mau ajak adik loe, mana dia??" tanya sahabat xing

"mana sih sisi ini, nah itu dia si, sini loe" kata xing memanggil sisi

"kenalin nih adik gue namanya sisi" kata xing

"si, ini alex sahabat gege" tambah xing

"adik loe cantik xing" komentar alex

"beda kan ama kakaknya" canda sisi

"hahaha..iya bener bener" kata alex tertawa

"katanya loe kuliah disini yah?? emang kenapa dibandung??" tanya alex kepada sisi

"iyah gue males ajah ama suasana bandung, pengen tau gimana kalau kuliah dijakarta" kata sisi

"emang loe kuliah dimana kenapa gag sekampus ama kita??" tanya alex

"gue pengen ajah mandiri dari gege xing, gue di binus sekarang" kata sisi

"loe serius?? adik gue kuliah disitu juga. bentar gue panggil dia Je sini loe" kata alex memanggil JJ

"waduh gawat nih kalau dia ngenalin gue" batin sisi

"nih kenalin adiknya xing namanya sisi" kata alex

"si, ini adik gue namanya jeje" tambah alex

"oh iya katanya loe sekampus loh ama dia" kata alex kepada jeje

"oh yah, gue koq gag pernah lihat loe yah, emang loe anak apa??" tanya jeje

"gue anak sastra. gimana loe mau ngenalin gue, gue baru masuk tadi juga" kata sisi tampak lega

"oh pantes, kalau gue ngambil management. siapa tau entar kita bisa jadi temen dikampus" kata Jeje tersenyum

"masalahnya loe gag bakal ngenalin gue kalau dikampus jeje" batin sisi

acara puncak pun dimulai yaitu peniupan dan pemotongan kue yang dilakukan alex diulang tahunnya yang ke 22 tahun. lalu dilanjutkan dengan acara berdansa.

"si gue boleh ngajak loe dansa??" tanya alex kepada sisi

"gue??" kata sisi menunjuk wajahnya

"iyah loe" kata alex meyakinkan sisi

"princess, maukah kamu berdansa denganku" kata alex berlutut depan sisi sembari mengulurkan tangannya

"alex!!" kaget sisi melihat tingkah alex

sisi pun mengulurkan tangannya tanda menyetujui permintaan alex. mereka pun berdansa bak pangeran dengan puteri dalam dongeng

"nih cewek tatapannya kenapa bikin jantung gue sakit yah" batin alex yang tangannya melingkar dipinggang sisi

"ternyata sahabatnya gege cakep banget, koq gag pernah bilang sih ama gue" batin sisi yang kedua tangannya berada dipundak alex

mereka pun berdansa sembari bertatap-tatapan hingga musik berhenti, mereka masih saling tersenyum dan memandang

"ehemm" jeje mengeluarkan kodenya agar alex dan sisi sadar akan orang disekitarnya yang memperhatikan mereka.

sisi dan alex pun berhenti berdansa dan melepas dekapan mereka. mereka tampak salah tingkah

"kak jeje" teriak wanita yang tiba-tiba muncul memeluk jeje

"nana, ngapain loe disini??" tanya jeje

"gue sengaja dateng buat loe, siapa mereka??" tanya nana perihal xing dan sisi

"oh ini xing sahabat kakak gue, ini sisi adiknya" kata Jeje memperkenalkan xing dan sisi

"hay kalian gue nana, calon pacarnya kak jeje" kata nana sontak membuat jeje kaget

"eh iya si, nana ini adiknya nicko.. loe kenalkan nicko temen kelas loe??" tanya jeje

"iyah.." kata sisi

"oh jadi loe adik cowok belagu itu" tambah sisi

"maaf yah kalau kakak gue sering kasar ama loe, emang dia gitu tapi sebenarnya dia baik koq buktinya di itu sayang banget sama aku" kata nana

"yah jelas lah dia sayang ama loe, loe kan adiknya. kalau ma kita sih dia belagu" batin sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah sisi

"eh mei, sepertinya si alex naksir deh ama loe" kata xing membaringkan diri disofa depan ruang keluarga

"mana mungkin sih, perasaan loe ajah kali" kata sisi ikut duduk disofa itu

"tapi gag apa-apa sih kalau loe jadian ama alex diakan sobat gue kali bisa jadi ipar gue" kata xing

"gege, ngaco tau gag" kata sisi

"eh siapa tau ajah, dia tuh ganteng, baik, dari keluarga baik-baik pula, dia tuh idola kampus cewek-cewek pada mau sama dia tapi ditolak semua katanya gag belum ada yang srek" papar xing

"kalau gitu beda banget dengan idola kampus gue yang super duper deh belagunya, ampe pengen gue pites tuh orang" kesal sisi

"awas loh jangan kelewat sebel entar loe jatuh cinta lagi" ledek xing

"ih.. amit-amit gue, gag akan pernah" kata sisi tegas

"gue ke kamar duluan yah ge" kata sisi naik kelantai atas

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kampus

"sekian dulu pelajaran hari ini, selamat siang anak-anak" kata dosen mata kuliah keluar dari kelas sisi

"napa loe si senyum-senyum sendiri dari tadi" tanya reta

"loe pengen tau" kata sisi

"iyalah, emang ada apa??" tanya reta kembali

"sini gue bisikin" kata sisi merangkul reta

"gila loe si, gue kan udah bilang loe jangan cari masalah ama dia" kata reta

"loe tenang ajah ta, lagian gue cuma bales dia koq abis dia duluan yang nyari gara-gara ama gue" kata sisi

"eh nick loe dipanggil pak edo tuh" kata salah seorang mahasiswa

"ngapain tuh dosen killer manggil loe segala??" tanya val

"tau tuh, temenin gue kesana yuk" kata nicko

"eh ta, yuk kita lihat pertujukannya" ajak sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ ruang guru

"apa maksud ini nicko, bapak tau kalau bapak udah tua tapi kamu gag perlu hina bapak dengan gambar dan tulisan kamu ini" kata pak edo menunjukkan buku tulis nicko

"ngapain juga gue nulis hal gag jelas gitu tentang bapak kaea gag ada kerjaan ajah" bantah nicko

"lalu siapa yang gambar ini kalau bukan kamu, buku ini kan buku kamu" kata pak edo

"iya sih pak tapi.." kata nicko terhenti

"gag ada tapi-tapian, pokonya kamu harus bertanggung jawab dengan perbuatan kamu. sekarang kamu bersihkan lantai koridor diseluruh kampus ini" kata pak edo

"what?? semuanya?? kaget nicko

"iya semuanya, jangan pikir kamu anak donatur terbesar kampus ini bapak jadi membeda-bedakan kamu dengan mahasiswa lainnya. itu tidak berlaku bagi bapak, udah cepat !!" perintah pak Edo

"iyah iya bawel"gumam nicko

"ada apa nicko?" kata pak edo

"gag apa-apa pak" kata nicko keluar dari ruangan itu

"ada OB baru nih" ledek sisi yang telah menunggu nicko didepan pintu ruang guru

"apa maksud loe??" tanya nicko

"menurut loe?? hahaha" kata sisi tertawa bersama reta

"eh siapa yang nyuruh loe pada ketawa" kata xander tiba-tiba datang

"suka-suka gue dong mulut-mulut gue juga" kata sisi sinis

"ni cewek banyak tingkah amat sih, loe tuh baru disini." kata thom kesal

"belum tau dia berhadapan dengan siapa" tambah val

"berhadapan dengan siapa?? hehh kalian itu cuma 4 cowok manja, belagu, plus sok ngatur. gitu ajah bangga" kata sisi meledek nicko dan kawan-kawan

"loe !!" kata nicko menjulurkan tinjunya sebagai tanda kesal

"apa?? apa?? mau tonjok gue?? tonjok ajah emang gue takut ama loe" bentak sisi memajui nicko

"gag ada gunanya ladenin cewek jadi-jadian ini" kata thom memegang pundak nicko

"beraninya cuma sama cewek, eh inget yah gue gag akan pernah takut ama loe, loe, loe apalagi loe" kata sisi menunjuk val, thom, xander dan nicko

"dasar cewek jadi-jadian, gue bales loe" batin nicko kesal sembari menggenggam tangannya

"apa lihat-lihat" kata sisi meninggikan suaranya

"udah guys cabut" kata nicko nampak sangat kesal

"yeh takut kan loe" teriak sisi

"wah si, loe hebat berani ama mereka" puji reta

"loe harus gitu juga biar gag ditindas ma mereka, udah yuk cabut!!" kata sisi merangkul reta

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ koridor kampus

"yang bersih yah OB baru" kata sisi yang melihat nicko dan kawan-kawan membersihkan koridor

"hahaha, yuk ta" kata sisi mengajak reta pergi

"eh loe berhenti" bentak nicko

"eh ta, loe dengar suara gag?? koq gue merinding yah" ledek sisi

"eh ini semua pasti kerjaan loe kan??" tanya nicko memajui sisi

"menurut loe??" kata sisi ketus

"iya gue yakin ini pasti kerjaan loe, soalnya gag ada yang berani ama gue kecuali loe" kata nicko

"oh yah wow!! kebanggaan dong buat gue" kata sisi menaikan ujung bibirnya keatas

"udah yah, kerja ajah yang bersih babu" kata sisi memajui nicko

"yuk cabut ta" kata sisi beranjak pergi

"aw.."pekik sisi yang jatuh karena merabrak jeje saat berbalik badan

"hahaha rasain loe" kata xander sembari tertawa bersama kawan-kawan

"sory-sory gue gag sengaja" kata jeje

"iyah gag apa-apa gue juga minta maaf yah" kata sisi

"waduh jeje?? mampus gue" batin sisi langsung menarik turun topinya

"sisi?? loe sisi kan??" tanya jeje yang mengenali sisi

"loe kenal sisi??" tanya reta kepada Jeje

"jeje pake ngenalin gue lagi, bisa gawat nih" batin sisi

"tunggu disini bentar yah ta" kata sisi menarik jeje menjauh

"koq loe dandan gini sih si??" tanya jeje

"aduh ceritanya panjang yang jelas kalau dikampus gue sisi yang seperti ini, gue tomboy dan urakan. jadi please je loe bantu gue anggap loe gag kenal sisi malam itu, loe taunya gue yah gini temen kampus loe" kata sisi

"yah, please je" kata sisi memohon

"iya deh, tapi kita bisa temenan kan??" tanya jeje

"iya kita temenan dikampus tapi loe harus siap dengan dandanan gue yang gini terus" kata sisi

"iya itu gag masalah buat gue" kata jeje tersenyum

"huhh syukur deh" kata sisi lega

"hey, kalian pada ngapain??" tanya reta yang mengagetkan sisi

"eh reta, gag apa-apa koq. yuk balik!!" ajak sisi

"gue duluan yah je" kata sisi beranjak pergi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah sisi

"sisi pulang" kata sisi menaiki tangga

"alex" kaget sisi melihat alex didepan kamarnya

"ngapain loe disini??" tanya sisi

"loe sisi??" tanya alex

"iya gue sisi. upzt sory pasti loe gag ngenalin gue" kata sisi membuka topinya dan melepasan ikatan rambutnya

"ternyata loe tomboy yah" kata alex memajui sisi

"yah gini deh kalau gue kekampus, loe cari xing??" tanya sisi

"ah enggak, gue sengaja kesini ketemu loe" kata alex

"gue?? loe jangan bikin gue geer deh" kata sisi membuka pintu kamarnya

"emang bener gue kesini buat ngajak loe jalan, loe gag sibuk kan??" tanya alex

"enggak sih" kata sisi

"kalau gitu jalan yuk ama gue" pinta alex

"please!!" tambah alex

"ya udah loe tunggu dibawa gue ganti baju dulu" kata sisi meletakkan tasnya

"beneran yah" kata alex

"iyah udah sana" kata sisi menutup pintu kamarnya

"mimpi apa gue semalam disamperin alex" batin sisi tersenyum

sisi pun dandan secantik mungkin, ia kembali kedirinya yang memakai dress diatas lutut, high hills, dan dengan geraian rambut indahnya.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ ruang tamu

"gue udah siap, yuk!!" kata sisi

"kenapa lex bengong ayo!!" ajak sisi

"mau dandan gimana ajah loe tetap cantik si" puji alex

"loe paling bisa ajah ngerayu cewek" kata sisi tersipu malu

"yeh siapa yang ngerayu yuk jalan" kata alex mengulurkan tangannya

sisi pun tersenyum dan menerima uluran tangan alex.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ ancol jakarta

"loe beda yah si dari cewek lain, loe emang dari keluarga berada tapi loe gag matre, loe tuh sederhana dan asyik orangnya" kata alex yang berjalan beriringan dengan sisi

"masa sih" kata sisi

"iyalah, biasanya cewek yang deketin gue maunya kebutiklah, belanja, makan makanan mewah. loe malah pengen kesini" kata alex

"ternyata kita senasib lex, dulu gue juga dibandung kaea gitu, cowok yang deketin gue kalau gag cemburu pasti cuma pengen morot duet gue doang. makanya gue kejakarta trus dandan tomboy" keluh sisi

"owh, jadi ceritanya loe kejakarta dandan tomboy cuma karena itu" kata alex

"bukan cuma lex, gue udah sakit hati digituin ama cowok" kata sisi

"biar gag sakit hati lagi yuk main" kata alex menarik sisi

mereka pun nampak bahagia menikmati wahana-wahana diancol

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ restoran

"thank you yah lex udah ngajak gue hari ini" kata sisi mengaduk-aduk minumannya

"masama si, gue malah seneng loe jalan ama gue. kapan-kapan lagi yah" kata alex

"oke, kabarin gue ajah" kata sisi

"kak alex" sapa nana dari kejauhan

"nana, ngapain loe disini??" tanya alex

"gue lagi mau makan ama kak nicko" kata nana

"eh, loe cewek kemarin kan" kata nana kepada sisi

"kalian ngedate yah, hayo" kata nana curiga

"gitu deh, trus kakak loe mana??" tanya alex

"nah itu dia" kata nana menunjuk nicko

"mampus gue ada cowok belagu itu lagi" batin sisi sembari memalingkan wajahnya

"ge, kenalin ini kak alex kakaknya kak jeje" kata nana

"halo.. gue nicko, owh loe kakaknya jeje" kata nicko memperkenalkan diri

"iya loe temennya jeje kan" kata alex

"kalau ini pacar kak alex sepertinya" kata nana memperkenalkan sisi

"namanya si..."kata nana yang lupa dengan nama sisi

"mampus gue" kata sisi sembari berusaha tak menunjukkan wajahnya

"sisi" kata alex

"sisi??" kaget nicko

"gue nicko" kata nicko mengulurkan tangannya

"udah si santai, dia gag bakal ngenalin loe" batin sisi

"gue sisi" kata sisi akhirnya menunjukkan wajahnya dan tersenyum

"loe??" kata nicko

"mampus, dia ngenalin gue" batin sisi

"loe yang waktu ngebela ibu-ibu itu kan??" tanya nicko

"haduh, syukur dia ingatnya yang itu" lega sisi

"owh loe" kata sisi menanggapi santai

"ya udah kita duluan yah, kalian silahkan duduk" kata sisi menarik alex

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ mobil alex

"untung cowok belagu itu gag ngenalin gue" lega sisi

"oh iya gue lupa loe si nicko kan tau loh tomboy, hampir ajah" kata alex

"udah malem nih,balik yuk!!" kata sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ taman kampus

"eh ta, helo loe kesambet yah senyam-senyum sendiri" kata sisi menepuk bahu reta

"eh loe si" kata reta

"loe lihat apa sih" kata sisi melihat kearah pandangan reta

"itu kan jeje" kata sisi

"loe lihatin jeje ta?? loe suka ama jeje??" tanya sisi

reta hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"loe beneran??" tanya sisi

"iya sisi" tegas reta

"terus ngapain loe disini lihatin orangnya doang, samperin kek, apa kek, atau sekalian loe bilang perasaan loe ama dia" kata sisi memberi saran

"gila loe si, mana gue berani" kata reta

"kenapa gag berani, lagian nih yah sekarang itu cewek bebas nyatain cinta duluan" papar sisi

"iya sih, tetep ajah gue malu. jeje itu kerend, pintar, baik, ganteng masa ditembak cewek culun kaea gue sih" kata reta merendah

"ya elah ta, kalau cinta mah gag lihat dari penampilan, lagian jeje orangnya kan baik dia gag lihat wanita dari penampilannya" kata sisi

"iya sih, tapi tetep gue gag pede. cukup gue ajah deh yang suka ama dia, gue gag pengen dia ngindar dari gue kalau tau gue suka ama dia" papar reta

"yah kan loe belum coba, nah entar gue bantu yah" kata sisi

"caranya??" tanya reta

"itu mah gampang, udah !! kita kekantin dulu yuk, laper nih gue" ajak sisi kepada reta

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ koridor kampus

"eits mau kemana culun dan cewek jadi-jadian" kata val menghadang jalan sisi dan reta

"minggir gag kalian" kata sisi

"guys bawa mereka" perintah nicko

xander, val dan thom pun menarik sisi dan reta ke auditorium kampus

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ auditorium kampus

"lepasin gag" bentak sisi

"udah lepasin mereka" kata nicko

"apa maksud loe narik-narik gue ama reta kesini??" tanya nicko

"gue pengen ngasih pelajaran ama loe" kata nicko menunjuk sisi

"loe mau tonjok gue, hah !! dasar cemen loe beraninya adu fisik ama perempuan" bentak sisi

"karena loe cewek jadi gue gag mau ngotorin tangan gue cuma buat nonjok loe, tapi gue pengen nantang loe" kata nicko

"nantang?? bisa apa sih loe??" kata sisi meremehkan nicko

"apa loe bilang gue bisa apa??"bentak nicko memajui sisi

"loe belum tau gue si" kata nicko memajui sisi lagi langkah demi langkah, sisi pun mundur langkah demi langkah

"gue bisa lakuin apa pun dan ama siapa pun yang gue mau" nicko makin mendekati sisi, dan akhirnya sisi gag bisa mundur lagi karena terbentur ditembok

"loe jangan macem-macem yah, satu langkah lagi loe maju. gue tonjok loe" ancam sisi bersiap-siap dengan pukulannya

"lakuin kalau loe bisa" kata nicko justru menambah langkahnya mendekati sisi

"nih rasakan" kata sisi berniat menonjok muka nicko

nicko menangkap tangan sisi.

"segitu doang kekuatan loe" kata nicko tersenyum cool

sisi pun melayangkan tinjunya lagi dengan tangan satunya, tapi lagi-lagi nicko mampu menangkapnya

"sekarang loe bisa apa dengan kedua tangan loe digue??" tanya nicko memajukan wajahnya dengan jarak sangat dekat dengan sisi hingga nafas nicko pun mampu dirasakan sisi

"gila nih cowok, tatapannya bikin gue sesek" batin sisi

"apa sih mau loe??" tanya sisi memalingkan mukanya kekanan

"gue mau loe ikut promnight kampus sabtu ini dengan membawa pacar loe" kata nicko

"kalau gue gag mau gimana??" kata sisi

"kalau loe gag mau, siap-siap loe didepak dari kampus ini" ancam nicko

"hey kalau gue ngomong lihatin, loe takut yah ama gue" kata nicko tersenyum cool

"siapa yang takut" kata sisi memalingkan kembali wajahnya kedepan nicko

"gila lama-lama gue bisa pingsan lihat senyumnya nih orang" batin sisi

"trus kalau gue menang gimana??" tanya sisi

"terserah loe" kata nicko

"oke deal, minggir loe" kata sisi mendorong nicko menjauhinya

"lepasin gag temen gue" kata sisi kepada xander dan val

"nih ambil sana si culun, gag penting juga" kata xander melepaskan reta

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kantin kampus

"si ngapin loe terima tawaran mereka, loe dapat cowok dari mana waktunya kan tinggal 3 hari" kata reta

"iya juga sih, tapi kalau gue gag terima tawarannya entar gue dibilang takut ama dia" kata sisi

"dia sih gampang si, tinggal nyebut nama ceweknya, pasti pada mau ama nicko" papar reta

"terus gue gimana ta??" kata sisi memukul-mukul dahinya

"alex, eh orang diluar kampus bisa ke promnight kan??" tanya sisi

"iya bisa emang kenapa??" tanya reta kembali

"gue udah dapet cowoknya, loe gag usah khawatir" kata sisi tersenyum

"loe ikut kan ta??" tanya sisi

"gue enggak deh" kata reta bersedih

"loh kow gag dateng??" tanya sisi

"kan temanya pasangan, mana ada yang mau pasangan ama gue" keluh reta

"jeje bisa mungkin" kata sisi memberi ide

"loe jangan ngaco deh si, gue ini siapa pake ajak-ajak jeje segala" kata reta menatap sisi

"hem, kalau dilihat-lihat loe itu cantik ta sebenarnya. cuman loe ajah gag tau cara memperlakukan diri loe sebagai wanita" papar sisi

"maksud loe??" kata reta nampak bingung

"besok gue temenin loe belanja buat promnight entar yah, pokoknya loe percayain semuanya ama gue" kata sisi

"ya udah deh" kata reta pasrah

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ plaza 21 mall jakarta

sisi pun nampak sibuk memilih baju, sepatu, dan tas untuk reta.

"nih cobain semuanya" kata sisi memberi reta semua barang yang telah dipilihnya

"gag, gag, gag, gag, gag, nah itu cocok, oke" komentar sisi saat reta fiting baju

"banyak amat sih belanjaannya" kata reta

"ini semua buat promnight dengan hari-hari seterusnya, setelah promnight entar biar loe pede terus pake ini semua" papar sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar reta

"cepet pake high hills itu" perintah sisi

reta pun jatuh, jatuh dan jatuh lagi saat berjalan memakai high hills. sisi pun mengajarkan reta cara jalan dengan memakai high hills hingga reta bisa.

"huhh akhirnya loe bisa jalan pake high hill juga" kata sisi merebakan tubuhnya ditempat tidur reta

"thanks yah si, selama ini loe banyak bantuin gue" kata reta tersenyum

"iya sama-sama gue seneng banget punya sahabat kaea loe" kata sisi

"best friend forever" kata reta mengulurkan jari kelingkingnya

"best friend forever" balas sisi dengan mengulurkan pula jari kelingkingnya

"inget yah dalam sahabat kita mesti jujur gag ada saling menutupi" kata reta

Ekspresi Sisi pun berubah.

"loh koq muka loe jadi manyun gitu, emang loe nyembunyiin sesuatu dari gue??" tanya reta

"ta, maafin gue sebelumnya gue gag bermaksud boong ama loe" kata sisi menyesal

"gue maafin kalau loe cerita dari awal ama gue" kata reta penasaran

"oke, jadi sebenarnya aku tuh (flash back)" papar sisi

"koq baru cerita sekarang sih, eh tapi gue bisa lihat loe gimana sebenarnya" kata reta

"bentar gue ganti baju dulu dikamar mandi" kata sisi

10 menit kemudian

"si, ini beneran loe??" kaget reta menghampiri sisi

"iya ini gue" kata sisi

"kalau loe gini mah nicko juga bakal tertarik" kata reta mengelilingi sisi

"idih amit-amit ama dia" kata sisi kesal

"pantes loe ngerti banget soal fashion, pake ngajarin gue banyak hal" komentar reta

"hehe loe gini ajah ke promnight si" kata reta memberi ide

"gue sih pengen dandan sesuai diri gue, tapi kalau gue ngelepas topi dan memakai dress, akhirnya nicko pasti ngenalin gue" papar sisi

"oh iya, nicko kan udah tau loe sebagai sisi yang lain. jadi rencana loe apaa??" tanya reta

"gue tetep dandan tomboy biarin deh gag pake dress dulu, gue dateng kesana juga buat taruhan ama nicko" kata sisi duduk

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kampus

"je tunggu bentar" panggil sisi

"loe udah ada pasangan bentar malam buat promnight??" tanya sisi

"belum, emang napa loe mau ngajaki gue??" tanya jeje

"yeh, kepedean loe, tapi ia sih ada yang mau ngajakin loe tapi bukan gue" kata sisi

"trus siapa??" tanya jeje

"ada deh" jawab sisi

"koq ada deh sih, gimana gue mau pergi ama dia orangnya ajah gue gag tau" kata jeje

"loe tenang ajah, entar malam loe jemput dia dirumah gue, dijamin loe gag bakal nyesel percaya deh ama gue" kata sisi tersenyum

"ya udah deh" kata jeje

"yeah gitu dong, gue balik duluan yah, mau siap-siap buat entar malam dah" kata sisi berpamitan

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah sisi

"si, ini beneran rumah loe" kaget reta

"bukan sih ini rumah kakak gue hadiah dia pas ultah kemarin" kata sisi

"loe mah gag kalah tajir ama nicko" kata sisi nampak melihat sekeliling rumah

"yeh tapi gue gag belagu kaea tuh cowok" kata sisi tersenyum

"yuk kekamar gue" ajak sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar sisi

"gue ganti baju dulu abis itu gue dandanin loe okey, tunggu bentar yah" kata sisi kekamar gantinya

"gue bangga jadi sahabatnya sisi dia tajir tapi gag sombong kaea nicko cs" gumam reta

"gue udah kelar, nah sekarang giliran loe ikut gue masuk" ajak sisi

"ini ruang khusus loe dandan??" tanya reta

"gitulah, ini ruang favorit gue" kata sisi tersenyum

"sini buka kacamata loe" perintah sisi

"tapi kan si.." kata reta

"udah gag ada tapi-tapian loe sekarang kewajibannya cuma nuruti apa kata gue" tegas sisi

sisi pun merias reta dan hasilnya nampak sangat cantik

"sekarang buka mata loe" perintah sisi

"si, ini beneran gue" kata reta memegang wajahnya seolah tak percaya

"ya iyalah emang siapa lagi" kata sisi tersenyum

"si, loe hebat bisa ngerubah gue" kata reta nampak gembira

"gue cuma bantu dikit koq, emang sebenarnya loe itu cantik, cuma loe gag tau dandani diri loe, lagian cantik yang penting itu ada disini" kata sisi menunjuk hati reta

"ajaib yah cinta loe ama jeje, itu bisa membuat loe berubah jadi kaea gini.. sekarang loe harus percaya diri gag boleh minder lagi okey" kata sisi memegang kedua pundak reta

"sisi.. loe sahabat terbaik gue" kata reta memeluk sisi

"iyah iyah loe juga" kata sisi tersenyum

"eh kita foto dulu yuk, buat kenang-kenangan penampilan baru hari pertama loe" ajak sisi

Mereka pun berfoto dengan beberapa pose.

"ya udah buruan pake baju n sepatu loh" kata sisi

"si, loe yakin dandan tomboy entar loe bakal diledekin satu kampus" kata reta

"gue yakin ta, gue kan bentar doang disana cuma nunjuki taruhan gue ama nicko, udah cepetan entar jeje dateng lagi" perintah sisi

sisi pun menelpon alex.

"lex, gue bisa minta bantuan gag ama loe??" tanya sisi

"boleh dong, emang apaan??" tanya alex

"loe jadi pasangan gue ke promnight kampus gue malam ini yah" kata sisi

"owh okey, eh tapi nicko ada juga??" tanya alex

"iya dia ada emang kenapa??"tanya sisi

"sisi ku sayang kalau nicko ada sama ajah loe bunuh diri dia kan mergok kita makan waktu itu direstoran" papar alex

"oh iya, gue gag kepikiran. gimana dong gue ama siapa kesana mana gue taruhan punya pacar lagi ama nicko" keluh sisi

"hem gimana yah??" alex pun berfikir sejenak

"nah gimana kalau loe ama xing ajah" kata alex memberi ide kepada sisi

"xing??" kata sisi

"iya xing, yang jelas nicko gag kenal kan kalau xing itu kakak loe" kata alex

"iya juga sih" kata sisi pasrah

"ya udah, thank you lex sarannya" kata sisi

"sip.. tapi besok gue anter loe kekampus yah" pinta alex

"iyah, oke deh bye!!" kata sisi menutup telpon

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar xing

"ge, gege" teriak sisi membuka pintu kamar xing

"loe ganti baju cepetan temani gue ke promnight" kata sisi memasuki kamar xing

"what?? promnight??" kaget xing

"iya, please ge ini menyangkut hidup dan mati meimei mu ini" pinta sisi memegang tangan xing

"lebay loe" kata xing

"beneran ge.. please!!" kata sisi memohon sembari mengedip-ngedipkan matanya

"ganjeng loe" ledek xing

"ye biarin" kata sisi

"ya udah demi meimei ku sayang apa sih yang enggak" kata xing mencubit hidung sisi

"eh tapi inget yah, gege kesana sebagai pacar sisi si cewek tomboy, cepet ganti baju" kata sisi keluar dari kamar xing

"moga gag ada cewek-cewek kampus gue disana bisa turun pamor gue dikampus" gumam xing

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ ruang tamu

Jeje pun tiba dirumah sisi

"nah tuh jeje datang loe siap kan ta" kata sisi tersenyum dari balik jendela

"iyah, doain yah si" kata reta tersenyum cantik dengan dress putih, high hills pun putih dan hiasan dirambut panjangnya tanpa kacamata dan kucirannya

"akhirnya loe dateng je" kata sisi membuka pintu

"mana ceweknya??" tanya jeje

"gag sabaran banget sih loh" kata sisi tersenyum

"saatnya keluar" kata sisi memberi kode reta

Jeje pun terpanah akan penampilan reta

"kenalin gue jeje" kata jeje memperkenalkan diri

"hahaha" sisi pun tertawa

"napa sih loe ketawa" kata jeje bingung

"loe bener gag tau dia, loe lihat baik-baik coba" kata sisi

"koq mirip reta" gumam jeje

"iya ini emang reta" kata sisi

"reta, loe reta?? kacamata dan kuciran loe mana??" tanya jeje

"gue umpetin, udah sana ajak dia entar gue nyusul" kata sisi

"loe ama siapa si??" tanya JJ

"gue ama pacar sehari gue, xing" kata sisi tersenyum

"gila kakak sendiri dijadiin pacar, gue berangkat yah" pamit jeje

"silahkan masuk reta" kata jeje membuka pintu mobil untuk reta

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ promnight

"eh loe udah lihat sisi belum??" tanya nicko yang dari tadi menunggu sisi

"belum nick" jawab val digandeng seorang wanita

"paling cewek itu gag dapet pasangan" kata thom yang lagi didampingi oleh dua wanita

"yoi, gag bakal dateng tuh cewek" kata xander yang juga bersama wanita

"emang pasangan loe uda ada??" tanya thom

"udah lah"kata nicko

"terus mana orangnya??" tanya val

"noh" kata nicko menunjuk kearah cewek paling populer kampus

"sila??" kaget thom

"kapan dia balik dari amerika??" tanya val

"kebetulan banget, wah loe gag salah pilih nick" puji xander

"hay guys" kata sila menyapa xander, val dan thom

"hey sil, wah sebulan diamerika makin cantik ajah loe" puji xander

"bisa ajah loe xan, gimana kampus sebulan ini??" tanya sila

"gag rame gag ada loe, tapi ada hiburan lah dengan cewek baru dikelas kita" papar val

"oh si sisi itu, dia belum datang yah??" tanya sila

"iya, dia takut kali ama nicko" kata thom

"awas ajah kalau dia gag dateng, mampus besok" kata nicko

"kepedean loe" kata sisi yang muncul bersama xing

"dateng juga loh ternyata" kata nicko dengan senyuman coolnya

"gue bilang gue gag pernah takut ama loe" kata sisi

"nih kenalin pacar gue, namanya xing hermina" kata sisi

"lumayan juga cowok loe ganteng, tapi gue heran koq dia mau yah ama loe" ledek xander

"loe gag disuruh berkomentar" kesal sisi kepada xander

"eh ini cewek loe??" tanya sisi kepada nicko

"ini sila anak management kampus kita" kata nicko memperkenalkan sila

"sekelas ama jeje dong" batin sisi

"koq gue gag pernah yah lihat loe??" tanya sisi

"gue baru balik liburan dari amerika" kata sila

"gila nih cewek, orang pada sibuk kuliah dia malah liburan" batin sisi

"trus kalau gini siapa yang menang taruhan??" tanya sisi

"yah untuk sementara ini kita seri" kata Nicko

"okeh, taruhan selanjutnya gue yang milih biar adil gimana??" tanya sisi

"okeh, siapa takut" tegas nicko

"ya udah, kita cabut sayang" kata sisi menggandeng tangan xing keluar dari tempat itu

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ parkiran

"gini doang" kata xing

"iya gampang kan" balas sisi

"gue capek-capek dandan cuma gini??" tanya xing

"iya gege ku sayang, masa loe mau cari cewek disini. loe kan udah punya cewek" kata sisi melepas gandengannya

"udah balik sana" perintah sisi

"loe gimana??" tanya xing

"gue masih ada urusan, entar gue balik, dah" kata sisi masuk ke promnight itu lagi

"reta ama jeje kemana sih??" gumam sisi

"acara pemilihan king and queen promnight malam ini akan segera kita mulai" kata MC promnight

"masing-masing kalian berdansa dengan pasangan, lalu tim juri akan menilai pasangan terkompak dan romantis akan dinobatkan sebagai king and queen tahun ini" pandu MC itu

nampak jeje bersama reta berdansa serasi bak pangeran dan puteri

"wah reta bahagia banget pasti bisa dansa dengan pangerannya malam ini, semoga kalian bisa jalan terus" batin sisi ikut bahagia

"eh tuh si nicko ngapain gaga ikut dansa ama pacarnya, jangan-jangan mereka gag jadian" curiga sisi

"awas ajah tuh anak kalau boong ma gue" ancam sisi

dansanya pun berakhir

"akhirnya berdasarkan keputusan dewan juri kita sudah mendapat king and queen tahun ini" kata MC itu

"langsung saja kalau gitu, king and queen tahun ini diberikan kepada jeje dan reta" kata MC itu semangat

"wah mereka menang. yeah !!" kata sisi mengamati dari kejauhan

"terima kasih buat semua, gue cuma pengen bilang queen malam ini adalah reta" kata jeje mulai menyampaikan sepatah kata

"mungkin awalnya kalian gag tau kalau ini reta siculun anak sastra itu, tapi malam ini dia mengajarkan pada gue pada kita semua kecantikan itu dimiliki siapa saja, tapi yang terpenting kecantikan hati seperti yang dimiliki queen kita tahun ini" papar Jeje

"gue juga terima kasih buat semuanya terlebih lagi loe je, loe yang membuat gue berani menatap diri gue kedepan, loe memberikan gue semangat dan rasa kepercayaan diri untuk berubah" kata reta menatap jeje

"gue juga salud dengan seseorang yang membantu gue bisa jadi gini dia wanita yang perfect tapi dia gag pernah merasa demikian, dia selalu mencari keistimewaan dari ketulusan seseorang yang didambakannya, thank you so much my best friend" kata reta tersenyum bahagia

"love you reta, ahh loe bikin terharu gue ajah" batin sisi menghapus air mata kebahagiaannya

"sisi maksud si reta itu??" tanya val

"yah enggaklah oon, loe gag dengar katanya dia itu perfect, sisi mananya yang perfect" kata xander

"dia kan bilang best friend nya, bukannya si sisi yah??" kata thom pun serupa dengan val

"best friendnya gag mesti satu kan, lagian sisi tomboy itu gag ada apa-apanya" kata nicko

promnight pun berakhir, satu persatu yang ada ditempat itu pun pulang.

"jeje ama reta kemana sih, mentang-mentang jadi king and queen pake ngilang ajah" keluh sisi

"gue balik deh" kata sisi pasrah

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ parkiran

"bro kita cabut duluan yah" kata thom yang berada dalam mobil bersama xander dan val

"huhh cowok belagu itu lagi, dimana-mana lihat dia mulu bosen gue" kata sisi dari kejauhan

Sisi pun berjalan langkah demi langkah.

"eh ngapain tuh mobil ugal-ugalan dijalan kaea gitu" batin sisi curiga

"lagi mabuk ya tuh orang" gumam sisi

"eh, mobil, nicko waduh gawat nih bisa ketabrak anak itu" pikir sisi cekatan

"eh nick, nick awas" teriak sisi yang berlari menghampiri nicko

mobil pun berlaju semakin kencan menghampiri arah nicko

"oh tidak, nicko awas!!" teriak sisi lagi namun nicko tak mendengarnya karena sedang menelpon

sisi pun berlari secepatnya kearah nicko

"nicko awas!!" sisi pun dapat meraih nicko dan menariknya hingga terjatuh, hapenya pun ikut terjatuh

mobil ugal-ugalan itu pun tak jadi menabrak nicko dan melaju kencan meninggalkan mereka.

"loe itu budek yah disuruh minggir dari tadi juga" kata sisi mengomel

"loe kalau mau mati jangan depan gue" bentak sisi

"sory-sory gue lagi nelpon tadi, loe gag apa-apa??" tanya nicko

"iyah gue gag apa-apa" kata sisi mulai berdiri

"loe juga kan??" tanya sisi

"iya gue gaga apa-apa" jawab nicko

"ya udah, lain kali makanya gag usah nelpon ditengah jalan. gue balik duluan" kata sisi berpamitan

"huh gila sakit juga yah" batin sisi memegang tangannya

"eh si tunggu" kata nicko yang melihat luka ditangan sisi

"kenapa lagi??" tanya sisi

"kemobil gue dulu bentar kita obatin luka loe" kata nicko

"masa loe udah nolong gue, gue gag tanggung jawab sih. udah buruan !!" kata nicko membuka pintu mobilnya

"ada hati juga loh" batin sisi memasuki mobil nicko

"P3K dimana yah" gumam nicko mencari

"nah ini dia" nicko pun menemukan kotak p3k

"sini gue obatin" kata nicko menarik tangan sisi

"nick pelan-pelan sakit tau" kesal sisi

"iya iya maaf" kata nicko yang mengobati luka sisi ditangannya

"gila nih cowok bisa juga bertanggung jawab walaupun gue musuhnya" batin sisi menatap nicko

"ngapain loh lihatin gue segitunya" kata nicko yang masih mengobati luka sisi

"loh koq dia tau gue lihatin dia, dia kan gag ngelihat gue" batin sisi

"yeh.. kepedean loe siapa juga lihatin loe" kata sisi meninggikan suaranya

"thank you yah walaupun loe gag suka ama gue, loe masih nolong gue" kata nicko tersenyum sembari membereskan kotak p3k

"itu kan udah kewajiban manusia. lagian loe depan gue, masa gue gag nolong. gue gag setega itu kali" kata sisi memperhatikan lukanya yang selesai diobati

"koq muka nih cewek gue familiar yah" kata nicko yang memandangi sisi

"thank you yah udah ngobatin luka gue, gue balik duluan" kata sisi membuka pintu mobil nicko

"eh si tunggu" kata nicko menarik tangan sisi

"upzt sory gue gag maksud" kata nicko melepas tangannya

"loe balik ama gue ajah, gue anterin lagian mana ada taxi jam segini" kata nicko memberi tumpangan

"iya juga sih" batin sisi

"ya udah deh" kata sisi menyetujui

Sisi pun akhirnya pulang bersama nicko.

"kiraind loe udah balik tadi ama pacar loe" kata nicko membuka pembicaraan

"kita emang udah balik tadi, tapi gue lupa ngambil sesuatu, jadi balik lagi kesana" kata sisi beralasan

"oh iya rumah loe dimana??" tanya nicko

"pondok indah" jawab sisi

"loe beneran tinggal didaerah itu??" tanya nicko kaget

"iyah, emang kenapa??" tanya sisi kembali

"itu kan daerah kalangan elit, rumah oma gue disitu" papar nicko

"mampus gue nicko kan gag tau gue sebenarnya" batin sisi

"eemm.. itu maksud gue.. gue tinggal dibelakang pondak indah bukan dipondok indah" kata sisi mengelak

"owh.." kata nicko yang percaya dengan alasan sisi

setelah beberapa saat.

"berenti berenti" perintah sisi

"ini udah rumah loe??" tanya nicko

"bukan, rumah gue ada di... nah digank itu loe nganter ampe sini ajah, gag bisa masuk" kata sisi memberi alasan

"ya udah" kata nicko

"thank you yah udah nganter gue" kata sisi membuka pintu mobil

nicko pun beranjak pergi dengan mobilnya

"huh!! untung rumah udah deket" kata sisi yang berhenti didepan gerbang pondok indah

@ kamar sisi

"gila capek banget gue" kata sisi merebakkan tubuhnya ditempat tidur

handphone sisi berdering

"ya halo" sapa sisi mengangkat telpon

"iya gue tau" kata sisi

"gue lihat loe tadi ampe acara selesai, selamat yah!!" kata sisi tersenyum

"gue lumutan tau nungguin kalian, pada ngilang ajah abis acara" komentar sisi

"iyah, iyah!! bye!!" kata sisi menutup telepon

"cakep juga tuh cowok" gumam sisi yang mengingat senyum nicko

"ih,, apaan sih loe sisi ngapain ngingat cowok belagu itu" kesal sisi sembari memukul-mukul kepalanya

"awh" pekik sisi kesakitan akibat ulahnya

"tapi harus diakui kali ini nicko emang lain dia jadi tanggung jawab beda dengan nicko selama ini" kata sisi tersenyum

"eh gue koq malah muji dia sih" kesal sisi terhadap dirinya

"tau ah!!" sisi pun menutup wajahnya dengan selimut

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

pagi hari @ kamar sisi

"princess ku bangun udah siang nih" kata seorang pria menarik selimut sisi

"ahh ge, masih ngantuk gue" kata sisi menutup diri lagi dibalik selimut

"loe kan ada kuliah, bangun yuk!! kata pria itu menarik selimut sisi lagi

"ahh bentar lagi" kata sisi memalingkan badan

"kalau gini masih gag mau bangun loe" kata pria itu menggendong sisi dari tidurnya

"alex" kaget sisi melihat pria yang menggendongnya ternyata alex bukan xing

"bangun juga loe" kata alex dengan senyuman khasnya

"iya iya gue udah bangun, turunin gue sekarang" kata sisi

"gag, gue suka lihat muka loe baru bangun tidur" kata alex menatap sisi

"ledek yah loe" kata sisi tersenyum

"gue serius si, tapi loe makan apa yah berat juga" ledek alex

"ih nyebelin loe" kata sisi memukul alex

"eh sakit tau gue cuma bercanda kali, eh tangan loe kenapa diperban gitu??" tanya alex

"ini semalem jatuh doang diparkiran, cuma luka dikit koq" jawab sisi

"eh sisi udah bangun belum loe" kata xing membuka pintu kamar sisi

"kalian" kaget xing melihat alex yang menggendong sisi

"gege jangan salah paham" kata sisi yang langsung dilepas oleh alex

"loe bukannya mandi malah mesra-mesraan pagi-pagi gini" kata xing tersenyum melihat tingkah alex dan sisi

"gag usah gitu kali mukanya, gue ngeti koq, eh tangan loe napa tuh??" tanya xing

"cuman jatuh kemarin" kata sisi

"owh.. udah sana mandi loe" kata xing menutup pintu kamar sisi

"iya iya" kata sisi beranjak ke kamar mandi.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ ujung jalan kampus

"loe yakin turun disini??" tanya alex

"iya gue yakin, entar yang ada gue bikin sensasi lagi dianter ama pangeran berkuda merah" canda Sisi

"loh koq berkuda merah, kan pangeran itu berkuda putih" komentar alex

"ya abist mobil loe warna merah" kata sisi tersenyum

"loe bisa ajah si" alex pun ikut tersenyum

"thank you yah" kata sisi keluar dari mobil alex

"Semangat yah" balas Alex

"iya. bye!!" kata sisi melambaikan tangan

@ kampus

"eh si tunggu" teriak pria memanggil sisi

"ada apa lagi loe nick mau rusak mood gue pagi-pagi" kata sisi

"yeh pikiran loe bisanya gitu doang, gue cuma pengen nanyain luka loe gimana" kata nicko tampak kaku

"loe gag usah khawatir gue udah gag apa-apa" kata sisi meninggalkan nicko

"hey bro" kata xander menepuk pundak nicko dari belakang

"ngapain lagi loe ama sisi, masih pagi gini kalian udah berantem lagi" kata val

"yeh, siapa juga yang berantem" kata nicko meninggalkan xander, val dan thom

"trus mereka ngapain tadi?? masa ia mereka baikan" kata thom berfikir

"ah kebanyakan mikir loe, udah cabut" kata xander

@ kantin kampus

"eh si ngapain tadi pagi nicko samperin loe, kalian berantem lagi??" tanya reta

"oh itu gag koq, dia cuma nanyain luka gue doang" jawab sisi sembari menikmati makanannya

"hah?? cuma nanyain luka loe?? perhatiaan amat dia naksir kali ama loe" kata reta sembari meminum minumannya

"gila loe kalau ngomong tuh dipikir dulu, nicko mana mau ama gue. dia merasa bersalah ajah kali" papar sisi

"merasa bersalah kenapa??" tanya reta

"soalnya semalem gue nolong dia yang hampir ketabrak" jelas sisi

"owh.. yang waktu loe pulang itu, tapi dia nganter loe balik kan" tanya reta kembali

"iyalah mana ada taxi semalem gitu" kata sisi

"eh ta, loe beneran cantik deh tanpa kacamata dan kunciran loe" puji sisi

"ah loe si makin besar kepala gue" kata reta tersenyum

"helo guys" sapa jeje menghampiri sisi dan reta

"pangeran loe datang tuh" bisik sisi

"apaan sih loe malu gue" balas reta berbisik

"ciye king akhirnya menghampiri queen nya" ledek sisi

"eh rayain dong king and queen nya, masa gue gag diteraktir sih" kata sisi

"iya iya gue bayarin makanan loe" kata jeje

"eitz gue gag mau yang ini, udah gue bayar kali. gue mau kalian teraktir gue makanan dan nonton entar malam gimana??" pinta sisi

"oke lah, gue ajak alex juga sekalian" kata jeje

"loe beneran??" tanya sisi

"iyalah" kata Jeje meyakinkan sisi

"gue harus dandan cantik nih" batin sisi tersenyum

@ bioskop

"hey sory gue lama yah" kata sisi kembali ke gayanya semula

"si, gue masih pangling ama loe" kata reta

"ah bisa ajah loe ta" kata sisi tersenyum

"alex mana??" tanya sisi

"bentar lagi sampe katanya, dia baru selesai kuliah" kata jeje

"nah itu dia" kata jeje melihat alex menghampiri mereka

"sory guys gue telat yah" kata alex

"gag koq baru mau mulai. yuk!!" ajak sisi

mereka pun memilih film action untuk ditonton.

"si loe suka juga film ginian??" tanya alex

"iyah" jawab sisi yang lagi asyik menonton film sembari memakan popcron

alex pun tertawa kecil

"ngapain loe ketawa?? ini bukan film komedi" kata sisi menengok kearah alex

"ekspresi loe lucu tau serius gitu" kata alex masih tertawa kecil

"loe demen banget yah lihatin gue" kata sisi tersenyum

"koq sejak lihat cewek ini gue gag bisa berpaling yah" batin alex terus menatap sisi

"alex koq lihatin gue terus sih" batin sisi bertanya-tanya

dilain pihak.

"jeje koq nonton nya serius amat yah gag ngelirik-lirik gue gitu" batin reta

"duh, gue koq jadi deg-degan gini yah, gag konsen nontonnya" batin jeje

"je, loe ngomong apa kek ama gue, basa basi kek.. loe gag ngerti amat sih" batin reta kesal

jeje akhirnya memegang tangan reta tetapi pandangannya tetap ke layar bioskop

"jeje" batin reta kaget sembari menengok kearah jeje

jeje pun tersenyum manis

reta nampak bahagia karena merasa ada kesempatan bisa bersatu dengan jeje

kembali ke sisi dan alex

"udah loe nonton tuh, gag bosen apa lihatin gue mulu" kata sisi kepada alex

"si loe gag ada kepikiran mau pacaran lagi??" tanya alex

"kasih tau gag yah??" kata sisi dengan nada ledekan

alex pun memanyunkan mulutnya.

"koq manyun??" tanya sisi

"habis loe nyebelin sih" kata alex menonton kembali

"ciye ngambek" kata sisi meledek alex lagi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ luar bioskop

"si loe apain tuh abang gue ampe mukanya gitu??" tanya jeje yang sedang menggandeng tangan reta

"tau tuh lagi ngambek katanya" jawab sisi

"btw dari tadi koq ada yang gag mau dilepas sih tangannya" ledek sisi lagi

jeje dan reta pun melepas gandengannya

"gag usah malu kali, nih pegang lagi" kata sisi menaruh tangan reta kepada jeje

"eh udah laper nih buruan yuk makan" kata sisi mendorong jeje dan reta

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ restoran

sisi, alex, jeje dan reta nampak memakan makanan mereka dengan lahab. kemudian muncul dua orang menghampiri mereka

"halo semua, kita ketemu lagi yah" sapa nana

"hay na, hay nick" sapa jeje kembali

"koq nih orang lagi sih" batin sisi melihat nicko

"boleh kita gabung?? soalnya meja udah penuh" pinta nana

"silahkan silahkan" kata jeje dengan ramah

"kalian lagi double date yah??" tanya nicko menduga-duga

"ih gege.. enggak lah kalau kak alex mungkin iya dengan kak sisi tapi kak jeje kan belum punya pacar, bentar lagi jadi pacar aku. jadi mana mungkin dengan wanita itu" kata nana berceloteh

ucapan nana tadi membuat ekspresi reta sontak berubah. sejak nana dan nicko datang suasana menjadi canggung, hanya nampak nana yang sibuk sendiri mendekati jeje yang membuat reta gerah.

"lex gue ketoilet dulu yah" kata sisi beranjak dari tempatnya

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ toilet

"ngapain sih cowok itu ama adiknya pake muncul segala, ngerusak suasana ajah" kesal sisi sembari merapikan rambutnya didepan cermin

"gue sms reta deh" gumam sisi

isi sms :

"ta, loe jangan ambil hati yah ucapan nana tadi, jeje kan nganggap dia adik doang okey"

"huhh, okey sisi gag ada yang mesti dikhawatirkan. rileks !!" kata sisi menarik nafas

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ depan toilet

sisi dan nicko berpapasan

sisi hanya tersenyum kepada nicko lalu meninggalkannya

"eh si tunggu" kata nicko kepada sisi

"oh my God, tenang sisi tenang!!" batin sisi

"loe manggil gue??" tanya sisi berbalik badan

"dompet loe jatuh" kata nicko menemukan dompet sisi yang terbuka dilantai

"inikan foto sisi ama reta" batin nicko kaget

"nih" nicko pun memberikan dompet itu ke sisi

"thank you yah" kata sisi

"hubungan loe ama reta deket banget yah??" tanya nicko

"ah??" ekspresi sisi kurang jelas

"gue gag sengaja lihat foto kalian didompet loe yang jatuh itu, sepertinya foto terbaru soalnya reta udah gag pake kacamata disitu" papar nicko

"ah.. iyah" kata sisi singkat dengan senyumannya

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ depan rumah sisi

"si, koq dari tadi ekspresi loe kaea orang ketakutan gitu sih" tanya alex

"seharusnya gue kan tadi yang ngambek" tambah alex

"ah?? masa sih?? perasaan loe ajah kali" jawab sisi

"lagian loe ngambek gag jelas" tambah sisi tersenyum

"oh iya thank you yah udah mau ikut jalan ma kita" kata sisi tersenyum

"gue juga makasih ama loe, setiap jalan ama loe gue ngerasa nyaman" kata alex pun tersenyum

"kalau gitu gue masuk dulu yah" kata sisi keluar dari mobil alex

"oke, bye" sapa alex beranjak pergi

"bye" sisi pun melambaikan tangannya

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

"sisi pulang" kata sisi yang memasuki rumahnya

"sepertinya ada orang di ruang keluarga" gumam sisi lalu memastikannya

@ ruang keluarga

"eh sisi udah pulang sayang" sapa pria yang nampak duduk santai depan TV

"papa" kaget sisi yang langsung menghampiri pria yang merupakan papanya

"papa kapan balik??" tanya sisi sembari memeluk papanya tercinta

"baru sejam yang lalu" jawab papa sisi

"mama mana??" tanya sisi

"wah mama dicari juga yah sama putri kita ini" kata mama sisi yang keluar dari dapur membawa secangkir teh

"mama, aku kangen mama" kata sisi memeluk mamanya tercinta

"kalian gag kebandung??" tanya sisi

"buat apa ke bandung lagi, anak-anak mama kan udah ada disini" kata mama sisi

"ge, ambilin minum dong" kata sisi yang mulai bermanja diri

"ambil sono sendiri, gue lagi main ini" kata xing sibuk dengan i-pad nya

"dasar pelit" kata sisi menjulurkan lidahnya

"ma..pa.. kalian masih lamakan disininya soalnya sisi masih kangen" kata sisi yang masih bersandar pada mamanya

"papa dan mama akan tinggal disini sampai kamu tunangan" kata papa sisi

"yeah,, berarti masih lama banget dong" kata sisi gembira

"eitz, siapa bilang bentar lagi koq" kata mama sisi

"koq bentar lagi, sisi kan belum punya pacar mama" kaget sisi melepas pelukannya

"malah bagus itu, mama dan papa sudah ada calonnya untuk kamu" kata mama sisi tersenyum

"sisi mau dijodohin gitu, yah mama sama papa kan udah janji soal cowok aku bisa pilih sendiri" keluh sisi

"tuh, gege ajah dulu yang dicariin" kata sisi menunjuk xing

"enak ajah, orang mama punya calonnya buat loe" protes xing

"ma.. pa.." kata sisi cemberut

"papa dan mama tetap serahin keputusan sama kamu, kita cuma bantu cari yang terbaik untuk putri papa ini" papar papa sisi

"iyah besok malam kita dinner dengan keluarga mereka, kamu bisa saling kenal. kalau kamu suka boleh dilanjut kalau enggak mama papa gag akan maksa" kata mama sisi

"xing ikut juga ma??" tanya xing

"iya dong, biar keluarga kita saling mengenal" kata mama sisi

"inget lusa yah si" kata papa sisi

"iya deh iya" pasrah sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kantin kampus

"koq muka loe ditekuk mulu sih??" tanya reta

"gue pusing ta, gue mesti gimana??" kata sisi nampak memegang kepalanya

"emang apa yang terjadi??" tanya reta

"ta satu persatu identitas gue mulai terbongkar ama si nick itu. semalem ajah gag sengaja dia lihat foto kita yang pas pertama kali loe ganti penampilan" keluh sisi

"bisa curiga dong si nicko" kata reta

"nah makanya, gue bingung nih kenapa mesti selalu dia yang gali identitas gue" keluh sisi

"eh gimana loe ama jeje semalem??" tanya sisi tiba-tiba mengganti topik

"gue makin pesimis nih, nana udah suka ama jeje sejak dulu. pasti jeje milih dia lah" kata reta cemberut

"tapi kalau gue lihat nih yah jeje ama nana itu biasa ajah, dia baik sama nana karena nana itu emang harus dibaikin dia kan anak SMA yang masih mencari jati diri loe ngertilah ama dia" papar sisi

"iya juga sih, tapi jeje gag pernah bilang cinta ama gue" kata reta

"belum sekarang ta, jeje kan masih butuh waktu meyakinkan diri" kata sisi yakin

"iya kali" kata reta pasrah

@ koridor kampus

"hay cewek" sapa cowok yang pandangannya mengarah kepada reta

"hay" sapa reta balik

"hay reta" sapa cowok yang lainnya lagi

"hay" sapa reta balik

"ta, kaeanya fans loe makin banyak deh" kata sisi berbisik

"bisa ajah loe" kata reta tersenyum

sembari bercanda sisi dan reta berjalan dikoridor disatu sisi nicko cs pun asyik bercanda melewati koridor dari arah berlawanan.

"upzt" gumam reta melihat sisi dan nicko bertabrakan

"sory gue gag sengaja" kata sisi yang menyembunyikan raut wajahnya

"eh ada queen kita" kata xander kepada reta

"yuk ta!!" sisi pun menarik reta tergesah-gesah menghindari nicko cs

"napa tuh sisi kaea dikejar hantu ajah" kata val

"loe apain dia lagi nick??" tanya thom

"gue gag ngapa-ngapain dia juga, emang dia yang aneh" kata nicko terus berjalan

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Setiap berangkat dan sepulang dari kampus selama orang tuanya ada dijakarta sisi harus bolak - balik rumah reta hanya sekedar mengganti penampilannya agar tidak ketahuan oleh orang tuanya.

@ kamar reta

"ribet banget sih hidup loe si, biar gag ketauan orang tua loe mesti bolak balik kerumah gue cuma buat ganti baju" kata reta

"mau gimana lagi" kata sisi yang sudah selesai berganti baju menjadi dirinya yang sebenarnya

"loe yakin ikut perjodohan entar malam??" tanya reta

"gue gag mau ngecewain orang tua gue, toh keputusan juga diserahin ama gue" kata sisi memakai sepatu

"ya udah, gue balik yah mau siap-siap buat entar malam, bye" kata sisi berpamitan

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah sisi

"ma..pa.. sisi pulang" sapa sisi memasuki rumahnya

"ayo sayang ganti bajunya, dandan yang cantik yah" kata mama sisi

"iya mah, sisi keatas dulu" kata sisi beranjak naik

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar sisi

"gue pake yang mana yah" gumam sisi berpikir

"ini ajah deh" batin sisi

dengan dress selutut, high hill, dan tas kecil serba putih rambutnya digerai setengah ditambah aksesoris, anting panjang dan kalung yang indah sisi nampak sangat menawan.

"si buruan mama tunggu dimobil yah" teriak mama sisi nampak dari kejauhan

"iya ma" jawab sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ luar rumah

"pa ini benar putri kita, atau princess dari kayangan" kaget mama sisi

"mama.. sisi jangan diledekin dong" kata sisi

"tapi suer meimei ku loe koq cantik banget hari ini, kemarin-kemarin kagak hahaha" ledek xing

"mama.." kata sisi mengadu

"xing.." ucap mama sisi

"iya iya" kata xing pasrah

"ma, emang yang dijodohin ama aku mama kenal dari mana?? gag tuakan??" tanya sisi

"oh papanya itu relasi bisnis papa kamu, kamu mikirnya ngaco dia juga masih kuliah koq" kata mama sisi

"owh" kata sisi singkat

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Akhirnya sisi dan keluarga sampai tempat tujuan mereka.

@ rumah calon tunangan sisi

"ayo masuk" kata papa sisi

sisi dan keluarga pun masuk dan saling memberi salam dengan keluarga calon tunangan sisi.

"ini jeng putrinya.. cantik sekali" puji mama dari pria calon tunangan sisi

"ini putranya jeng ganteng banget" puji mama pria itu lagi

"anak jeng mana??" tanya mama sisi

"yang putrinya lagi belajar kelompok, kalau putranya masih diatas" kata wanita itu lagi

"siap-siap ajah loe lihat calon tunangan loe sepertinya gendut, mata sipit" ledek xing berbisik kepada sisi

"gege diam ajah loe entar mereka denger kita kan gag enak" balas sisi berbisik

"ayo silahkan silahkan makan" kata papa dari pria calon tunangan sisi

"maaf aku telat tan, om" kata calon tunangan sisi itu menghampiri

"ehem, ehem" sisi pun batuk akibat tersedak air karena kaget melihat calon tunangannya

"kamu gag apa-apa sayang??" tanya mama sisi

sisi pun hanya mengangguk

"sisi" kata pria itu kaget

"kalian saling kenal??" tanya mama pria itu

"xing" kata pria itu makin tidak menyangka

"kamu juga kenal kakaknya??" tanya mama pria itu

"oh Tuhan nicko lagi, gag ada pria lain apa" batin sisi

"ayo duduk duduk" kata mama sisi mempersilkan pria itu duduk disebelah sisi

"kalian gimana ceritanya bisa saling kenal??" tanya papa sisi

"dari temen pa" kata sisi menjawab cekatan

"bagus lah kalau kalian sudah kenal jadi lebih asyik ngobrolnya" kata mama nicko

"sepertinya penyamaran loe bakal segera terbongkar" kata xing berbisik

"loe jangan bikin gue makin pusing dong" balas sisi berbisik

mereka pun menyantap makanan itu hingga selesai.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kolam renang rumah nicko

"gue gag nyangka kalau cewek yang dijodohin ama gue itu loe" kata nicko membuka pembicaraan

"gue juga, dunia sempit yah" kata sisi pun yang duduk dipinggir kolam

"loe koq mau dijodohin padahalkan loe kan ama alex??" tanya nicko yang duduk disamping sisi

"gue gag mau ngecewain orang tua gue, lagian gue ama alex masih pedekate doang" jawab sisi

"kalau loe??" tanya sisi

"kalau gue dari dulu paling malas dengan yang namanya cewek, gue ikut ini iseng-iseng doang" kata nicko

"eh iya gue gag nyangka loh kalau loe saudaraan ama xing, berarti loe kenal dong ama sisi pacarnya xing" kata nicko bertanya lagi

"ah iya gue kenal, tapi loe jangan ungkit sisi didepan ortu gue yah soalnya xing ama sisi backstreet" kata sisi memberi alasan

"eh iya loe sekampus kan ama sisi?? sisi itu gimana sih??" tanya sisi

"iyah kalau sisi itu orangnya tomboy, urakan, selalu bikin masalah tapi dia baik sih sebenarnya" kata nicko memaparkan diri sisi yang tomboy

"seandainya gue dandan tomboy gue pites juga loe" batin sisi kesal

"tapi apa nicko?? gue gag salah dengar, baik?? pasti gara-gara gue nolongin loe waktu itu" batin sisi

"nih pake" kata nicko menawarkan jasnya kepada sisi yang nampak menggenggam tangannya karena kedinginan

"gag, loe pake ajah" kata sisi

"loe pasti kedinginan, nih" kata nicko masih menawarkan jasnya

"gag usah" kata sisi mengelak lagi

"ya udah gue pakein" kata nicko menutupi punggung sisi dengan jasnya

"oh my God kenapa nicko belakangan ini bertingkah baik ama gue, jadi deg-degan gini" batin sisi

"si hidung kamu merah, sepertinya loe masuk angin deh yuk masuk" kata nicko mengajak sisi

@ ruang tamu nicko

"mama papa sisi dimana tan??" tanya sisi

"mereka semua udah balik" kata mama nicko

"koq aku ditinggal" kata sisi heran

"kamu nginep semalem disini yah" pinta mama nicko

"hah nginep??" kaget sisi dan nicko

"iyah, tante lihat sisi kurang sehat. kalau nick antar kamu entar malah makin parah kena angin malam, tante udah siapin kamar koq buat kamu" kata mama nicko

"nick sepertinya nana nginap dirumah temennya, kamu tidur dikamar nana ajah yah, biar sisi yang tidur kamar kamu" kata mama nicko

"tapi ma, koq kamar aku sih, sisi kan bisa dikamar nana lebih nyaman soalnya desainnya desain wanita" protes nicko

"kamar kamu kan lebih luas, biar sisi bisa nyaman disana" kata mama nicko memberi alasan

"ayo tante antar kamu kekamar nicko" ajak mama nicko

@ kamar nicko

"kamu ganti baju dulu tante udah siapin, trus kamu istirahat" kata mama nicko

"iya.. makasih tante" kata sisi tersenyum

"tante keluar yah biar kamu bisa istirahat" kata mama nicko keluar dari kamar nicko

"nite tante" kata sisi memberi salam

"ini beneran kamar nicko?? gue gag nyangka malam ini tidur dikamar musuh gue sendiri" kata sisi sembari melihat-lihat kamar nicko

"reta" kata sisi teringat reta dan menelponnya

"ta, loe tebak gue sekarang dimana??" tanya sisi

"loe dirumah abis dinner kan ama tunangan loe" kata reta sederhana

"ta, loe pasti gag nyangka gue sekarang lagi dikamar nicko" kata sisi

"what?? kamar nicko loe ngapain disana?? loe gag diapa-apain kan??" tanya reta kaget dan panik

"jadi ternyata calon tunangan gue itu nick, trus gue disuruh nginap semalem dirumah dia, parahnya gue disuruh tidur dikamar nick" papar sisi

"kalian kan belum resmi gimana sih orang tua kalian" kata reta bingung

"loe tenang ajah, gue gag bareng nick koq, dia tidur dikamar sebelah" kata sisi memberi penjelasan

"owh kirain" lega reta

"kamarnya nyaman juga, sepertinya nicko betah dikamar soalnya disini lengkap amat" papar sisi masih melihat-lihat barang-barang nicko

"kalau satu kampus tau bisa heboh nih seorang sisi tomboy bisa tidur dikamar pangeran kampus nicko fernandes" kata reta tertawa

"yah yah bener tuh" sisi pun tertawa

"udah dulu yah, sepertinya gue rada flu nih, nite" kata sisi menutup telepon

"nite" balas reta

"ini nicko semua, lucu amat tuh anak, belagunya gag kelihatan" kata sisi tersenyum melihat foto-foto Nicko

"eh tapi ini apa" kata sisi melihat benda yang menarik perhatiannya

"kotak apa ini" kata sisi mencoba membukanya

"kalung, punya siapa nih indah banget" kata sisi kagum

sisi pun kedepan kaca mencoba memakai kalung itu.

"susah amat sih" keluh sisi mencoba mengaitkan rantai itu

"sini gue bantu" kata nicko mengaitkan rantai itu dileher sisi

"nicko" batin sisi kaget

"sory, gue gag bermaksud" kata sisi mencoba melepaskan kalung itu

"sepertinya cocok di loe" kata nicko menghalangi sisi membukanya

"gue cuma iseng-iseng tadi, loe udah lama disini??" tanya Sisi

"baru koq" jawab Nicko mengambil bajunya diruang ganti

"itu buat loe ajah" kata nicko

"itu susah bukanya soalnya gue emang buat khusus" tambah nicko beranjak keluar kamar

"tapi nick" kata sisi terhenti karena nicko telah pergi

"dibuat khusus?? maksudnya??" kata sisi bertanya-tanya

"koq gue jadi deg-degan gini" batin sisi memegang dadanya

setelah bersiap-siap sisi pun nampak segera berbaring

bayang-bayang nicko terus menghiasi pikiran sisi yang mencoba untuk tidur

"arghh.. apa karena gue tidur dikamarnya jadi mikirin dia mulu" gumam sisi yang gelisah

setelah lama ia tampak gelisah akhirnya sisi pun tertidur.

pagi harinya @ ruang makan

"nick, kamu coba bangunin sisi gih" perintah mama nicko

"koq aku sih, mama ajah" kata nicko mengelak

"dia kan calon tunangan kamu, udah cepat" perintah mama nicko

"iyah..iyah" kata nicko beranjak naik

"tok..tok.. si bangun sarapan yuk!!" kata nicko mengetok pintu kamar

"sisi.. gue masuk yah" kata nicko membuka pintu kamarnya

"tuh kan bener belum bangun" gumam nicko

"sisi, bangun yuk si.." kata nicko membuka jendela kamarnya

sisi pun berbalik badan menghindari jendela yang dibuka.

"gue kerjain ah" kata nicko mencoba menjaili sisi

nicko pun berbaring disebelah sisi dan menatapnya

"loe emang cantik si" batin nicko menatap sisi dalam tidurnya

"tapi koq gue sepertinya dimana-mana lihat loe yah??" batin nicko bertanya

nicko pun memperhatikan sisi dengan seksama ia teringat akan wajah sisi yang tomboy saat mengancam sisi diauditorium.

"sisi, sisi.. kalian" batin nicko curiga sembari mengingat kejadian-kejadian aneh selama ini

sisi pun membuka matanya dan kaget saat melihat nicko disampingnya sedang memandangi dia.

"ngapain loe disini??" tanya sisi kaget bangun dari tidurnya

"abis dari tadi loe dibangunin susah amat kaea kebo" ledek nicko

"yeh biarin udah sana keluar gue mau mandi" kata sisi mendorong nicko

"loe kan mandinya bukan disini, mandi ajah sono dikamar mandi" kata nicko malah berbaring ditempat tidurnya

sisi pun mengikat rambutnya. dan ingin melepas kalung semalam

"apa loe lihat-lihat??" kata sisi kepada nicko

"dibilangin susah dilepasnya" kata nicko

"pake ajah anti air juga kali" tambah nicko

sisi pun ke kamar mandi, nicko berusaha membuka tas sisi karena penasaran. tapi dia tidak menemukan hal yang mencurigakan.

"masih disini loe" kata sisi nampak telah selesai mandi dan ganti baju

"buruan turun mama papa udah nungguin" kata nicko keluar dari kamar

sisi pun menyusul turun

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ ruang makan

"Nicko hari ini gag ada jam kuliah kamu sendiri gimana??" tanya mama nicko kepada Sisi

"kebetulan aku juga kosong" kata sisi

"nah pas kalau gitu nick kamu ajah sisi jalan yah" pinta mama nicko

"tapi aku harus balik kerumah tante" sanggah sisi

"iya, nick antar kamu pulang siap-siap terus kalian bisa jalan" kata mama nicko

"jalan ama nicko, kaea gag ada kerjaan gue" batin sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ bioskop

"kita nonton horror yah" kata nicko

"gag mau serem tau, nonton film itu ajah, itu kan baru" kata sisi mengelak

"tapi itu kan film romantis, bisa tidur gue didalam" kata nicko tidak setuju

"tapi kan romantis" kata sisi ngotot

"tapi kan gue sukanya horor" kata nicko ngotot juga

"pantesan loe gag ada romantis-romantisnya" kata sisi kesal

"yeh.. biarin" balas nicko

"ya udah nonton film action ajah gimana??" tanya sisi

"boleh deh" akhirnya nicko menyetujui

Mereka pun akhirnya menonton film yang mereka sepakati. tapi sisi tiba-tiba teringat alex

"koq gue malah keingat ama alex yah" batin sisi

"btw apa kabar tuh anak gag nelpon gue dari kemarin" batin sisi berfikir

"hey koq loe malah ngelamun??" tanya nicko

"gue udah nonton kali tuh film" kata sisi ketus

"trus ngapain loe mau nonton ini lagi??" tanya nicko lagi

"soalnya loe gag mau nonton yang romantis" jawab sisi ketus

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ depan rumah sisi

"thank you udah nganterin" kata sisi beranjak keluar

"eh si" panggil nicko

"apaan??" tanya sisi

"gue bisa minta nomer loe??" tanya nicko

"nomer gue?? 08*******" kata sisi memberikan nomornya kepada nicko

"oke, gue balik yah" kata nicko beranjak pergi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar sisi

"nicko koq belum nelpon-nelpon gue sih" batin sisi sembari mondar mandir

handphone sisi pun berdering

"yah halo!!" kata sisi mengangkat telpon

"loe belum tidur si??" tanya reta

"loe ta?? bentar lagi nih" kata sisi nampak kecewa

"iya gue reta, emang loe nunggu telpon siapa sih??" tanya reta

"ahh gag nunggu siapa-siapa udah gue ngantuk see you" kata sisi menutup telepon

handphone sisi berdering lagi

"halo" kata sisi mengangkat telepon

"si bilangin ama mama gue gag pulang yah malam ini, mesti nyelesaiin tugas kuliah" pinta xing

"iya iya udah, bye!!" ketus sisi menutup telepon yang lagi-lagi kecewa

"gue kenapa sih dari tadi mesti nungguin telpon orang gag jelas, mending gue tidur" kata sisi menutup diri dengan selimut

ditengah tidurnya handphone sisi berdering lagi

"halo" jawab sisi mengangkat telpon yang masih setengah sadar

"loe udah tidur jam segini??" tanya pria yang menelpon sisi

"ah alex, napa lex??" tanya sisi yang baru menyadari telpon itu berasal dari alex

"loe lihat keluar jendela loe bentar" pinta alex

sisi pun bergegas membuka jendelanya. sisi nampak kaget melihat bunga bertebaran dijalan membentuk love dengan alex berdiri tegak didalamnya. sisi nampak tersenyum bahagia

"gimana loe suka??" tanya alex dalam telpon

"gue suka banget ampe terharu nih" kata sisi memandang alex dari kejauhan

"goodnite princess semoga mimpi yang indah" kata alex melambaikan tangannya

"loe juga yah" balas sisi tersenyum

sisi pun menutup telpon dan jendela kamarnya.

"yeah!!" seru sisi sembari berloncat

keesokan harinya @ kelas

"eh loe kesambet apaan semalem si, senyam senyum sendiri?? tanya reta yang duduk disebelah sisi

"semalem alex so sweet banget tengah malam dia datang cuma buat kasih ucapan goodnite dgn bunga membentuk love penuh didepan rumah gue" kata sisi mengingat hal semalam

"yang bener loe?? trus trus dia menyet gag ama loe??" tanya reta

"enggak" kata sisi menggeleng-gelengkan kepalanya

"tapi itu lumayan buat nunjukin perasaannya, ketimbang jeje" kata reta manyun

"eh iya gimana loe ama jeje??" tanya sisi

"ya gitu-gitu doang sampai sekarang dia belum nembak gue" kata reta

"tuh anak oon kali yah, nunggu apalagi sih dia" kata sisi

"selamat pagi anak-anak" sapa pak edo memasuki ruangan

"pagi pak" balas mahasiswa

"pagi pak" sapa nicko cs yang baru memasuki ruangan

pak Edo pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"sebelum kita lanjut pelajarannya bapak ingin mengumumkan sesuatu besok study tour kampus kita akan dilaksanakan dipuncak, dan bagi seluruh mahasiswa diwajibkan mengikuti untuk bahan kenaikan semester tahun ini" papar pak Edo

"kalian mengerti??" tanya pak Edo

"mengerti pak" jawab mahasiswa dikelas itu

@ kantin kampus

"sayang apa benar loe mau tunangan?? tanya sila kepada nicko

nicko hanya diam

"trus gue gimana?? ini pasti cuma gosip doang kan??" kata sila menghujam pertanyaan

"ini kenyataan lagian inget yah loe tuh bukan pacar gue dan gag akan pernah" kata nicko beranjak meninggalkan meja makan

"upzt,, ternyata ada yang pacar boongan nih" kata sisi mendengar ucapan nicko

"mampus gue ketauan" batin nicko

"berarti waktu promnight itu loe kalah dong, dan sebagai cowok yang gantelman loe harus penuhi konsekuensinya" kata sisi tersenyum

"oke mau loe apa??" tanya nicko

"gue mau besok dipuncak loe nyanyi potong bebek ansa didepan seluruh anak-anak kampus sambil ngikutin gaya angsa" kata sisi tersenyum penuh ledekan

"sayang loe jangan mau" protes sila

"eh loe baru sebulan disini udah banyak tingkah, nyadar gag loe tuh siapa" bentak sila

"gue sadar koq gue sisi, trus masalah buat loe??" kata sisi sinis

"udah-udah sila mending loe diem ini urusan gue" bentak nicko

"oke gue bakal nepatin kata-kata gue" kata nicko setuju

"guys perhatian, besok pangeran kampus akan menghibur kita dipuncak" ledek sisi dengan suara keras

"nekat juga loe" kata xander

"kirain udah damai kalian" kata thom menaruh tangan dipundak nicko

"udah kita cabut ajah" kata nicko beranjak pergi

"eh si gila loe, ngajak berantem nicko lagi padahalkan berapa hari ini tentram-tentram ajah, lagian diakan tunangan loe" kata reta heran

"hust!! loe jangan kencen-kenceng ngomongnya, lagian taruhan itu kan dia yang mulai jadi dia mesti tanggung dong konsekuensinya" papar sisi

handphone reta berbunyi

"iya je kenapa??" kata reta mengangkat telpon jeje

"iya gue pergi koq, loe juga kan??" kata reta bertanya

"oke oke.. bye!!" kata reta menutup telpon

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ puncak

"huahh sampe juga.. lama nih gue gag ngirup udara puncak" kata sisi nampak bahagia

"ta, yuk!!" kata jeje menarik reta menjauh

"dasar yang dimabuk cinta, guenya ditinggalin" kata sisi menggeleng-gelengkan kepalanya

sisi pun cuma berkeliling disekitar villa sembari menikmati udara puncak

"eh sil, itu bukannya sisi cewek yang suka bikin masalah yah ama nicko" kata rara sahabat sila

"gimana kalau kita kerjain dia" kata rara memberi ide

"caranya??" tanya sila

"sini gue kasih tau" kata rara berbisik ditelinga sila

"loe sisi??" tanya rara menghampiri sisi

"iyah, ada apa??" tanya sisi

"loe dipanggil reta tuh digudang belakang vila sekarang katanya" kata rara berbohong

"ya udah deh, thanks yah" kata sisi menuju belakang villa

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ gudang belakang villa

"reta mana sih, ngapain juga manggil gue kesini" gumam sisi

"reta, ta loe dimana??" panggil sisi

"tempatnya koq aneh" gumam sisi

"sepertinya gue dikerjain nih" kata sisi segera beranjak meninggalkan tempat itu

"bruk" suara pintu tertutup

"sialan bener gue dikerjain, hey yang diluar buka gag??" teriak sisi

"rasain loh" gumam sila sembari toast dengan rara

"woy buka pintunya, gag lucu yah" teriak Sisi menggedor-gedor pintu

sisi pun menelpon reta

"arghh sinyak pake gag ada lagi" kesal sisi

"tolong..tolong ada orang diluar buka dong gue kekunci nih" teriak sisi sembari menggedor-gedor pintu

"tunggu tunggu kalau gag salah tuh cewek tadi sekelas deh ama gue, hemm pasti nicko nih dibalik ini semua" kata sisi menduga-duga

"iya bener pasti cewek itu suruhan nicko, abist dia sebel ama gue karena gue suruh dia nyanyi ama joget" kata sisi nampak yakin

"hey nick loe buka gag, nicko!!" teriak sisi

"aaaa" teriak sisi melihat kecoa dikakinya

"gege tolongin gue!!" kata sisi mulai ketakutan

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ villa

"sisi mana yah je, dari tadi gue koq gag lihat dia yah??" tanya reta

"tau tuh biasanya udah heboh ajah cariin kita" jawab jeje penasaran

"tunggu bentar gue telpon" kata reta mengambil handphonenya

"gimana ta??" tanya jeje

"udah gue telpon berulang kali tetep gag aktif" kata reta mulai khawatir

"gimana kalau kita tanya nicko ajah" kata jeje memberi ide

"yuk" kata reta

"nick loe lihat sisi gag??" tanya reta

"mana gue tau, koq nyarinya ke gue" kata nicko asyik mengotak atik handphone nya

"emang sisi kemana??" tanya val

"kalau gue tau juga gag bakal tanya nicko" kata reta kesal lalu meninggalkan nicko cs

"kemana yah tuh anak??" batin nicko bertanya

"eh, gue keluar dulu yah" kata nicko berpamitan

"mau kemana loe??" tanya thom

"nyari angin diluar" jawab nicko keluar kamar

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ gudang belakang villa

"huhh dingin nih, gue juga laper" keluh sisi memegang perutnya

"mama..papa.. gege.. tolongin sisi" kata sisi nampak pucat

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ sekitar villa

"loe kamana sih si??" gumam nicko bertanya-tanya

"bruk" suara benda jatuh

"sisi" gumam nicko

"si.. sisi" panggil nicko

"suaranya dari belakang villa nih" kata nicko segera kebelakang villa

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ belakang villa

"ta tolongin gue" suara sisi semakin lemas karena menahan kesakitan dikakinya akibat tertimpa kayu saat berusaha berdiri

"sisi benar itu sisi" kata nicko meyakini suara sisi

"si,, sisi loe didalam si.. si.." panggil nicko sembari menggedor-gedor pintu

"nicko!! nick tolongin gue, gue gag sanggup lagi" batin sisi yang semakin pucat

"gue dobrak yah" kata nicko mencoba membuka pintu itu.

"sisi" kaget nicko melihat keadaan sisi

"si loe gag apa-apa??" tanya nicko mengangkat wajah sisi

"loe panas" kata nicko mengangkat sisi segera kembali ke villa

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar villa

"ya ampun sisi" kaget reta

"buruan loe ambil kompresan" perintah nicko

"nih" kata reta memberi nicko kompresan

"nick jangan buka topinya, sisi bakal marah kalau loe berani buka topinya" kata reta menghalangi nicko

"mendingan loe keluar biar gue yang rawat sisi" pinta reta

"ya udah, gue keluar" kata nicko yang masih berdiri dibalik pintu kamar

reta pun membuka topi sisi.

"hey loe ngapain berdiri disini" kata Jeje mengagetkan nicko

"habis dari dalam" kata nicko beranjak pergi

Jeje pun masuk kedalam kamar

"sisi kenapa ta??" tanya Jeje

"tau juga, tiba-tiba dia udah gini waktu nicko bawa kesini" kata reta nampak menjaga sisi

"loe balik kekamar loe ajah, gag enak kalau yang lain lihat. sisi biar gue yang jaga" kata reta

"ya udah, kamu juga istirahat yah" kata Jeje memegang kepala reta

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

pagi hari @ villa

"si loe udah bangun" kata reta yang memakai sepatunya

"udah loe jangan banyak gerak dulu" kata reta melarang sisi bangun

"biar gue ama Jeje yang ikut keliling, ntar gue catetin loe bahannya loe istirahat ajah disini" kata reta tersenyum

"tapi ta, gue.." kata sisi mencoba membantah

"eits, gag ada tapi-tapian, nih loe makan habis tidur lagi" kata reta memberi sisi bubur

"gue pergi dulu yah, nih topi loe" kata reta tersenyum sembari berpamitan

"iya thank you ta" balas sisi tersenyum

sisi pun memakan makanannya lalu beristirahat kembali. disaat sisi tertidur nicko masuk ke kamar ingin memastikan keadaan sisi.

"udah mendingan" gumam nicko menaruh tangannya pada dahi sisi

nicko pun tersenyum melihat kalung pemberiannya itu masih meliliti leher sisi walaupun berada dibalik baju sisi agar tak ketauan.

"semoga loe suka yah" kata nicko menaruh rangkaian bunga disamping sisi yang nampak dibuat sendiri olehnya

ia pun beranjak keluar dari kamar sisi

"hayo loe !! katanya tadi mau ketoilet, koq keluar dari kamar sisi" kata xander memergoki nicko

"hust berisik loe!! gue cuma kebetulan lewat, sisi lagi tidur udah sana kita kembali" kata nicko segera mendorong xander pergi

"nicko!!" batin sisi terbangun

"koq gue ngerasa nicko ada disini" kata sisi berfikir

"bunga??" kata sisi lalu mencium bunga itu

"sepertinya dari reta, baik banget tuh anak" kata sisi tersenyum

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kebun teh

"hati-hati ta" kata jeje membantu reta turun dari jalan tinggi dikebun teh itu

"loe udah catet materi tadi??" tanya reta

"iya, sebagian gue salin buat sisi juga" jawab Jeje

"thank you yah biar entar gue yang lanjut salinan nya" kata reta mengambil buku dari Jeje

"ta, gue mau ngomong sesuatu" kata Jeje terbatah-batah

"apaan?? ngomong ajah" kata reta sembari berjalan

"bentar, tunggu disini yah" kata Jeje menahan langkah reta

Jeje nampak membuat cincin dari bunga dan menghampiri reta kembali

"emang ada apa sih??" tanya reta

"emm ta sebenernya gue mau bilang.. gue.." kata Jeje terbatah-batah lagi

Jeje pun langsung berlutut

"Jeje" kata reta kaget

"ta, mau gag loe nerima cinta gue" kata Jeje berlutut didepan reta sembari memegang tangannya

"ini cincin sebagai pengikat cinta kita walaupun ini cuma bunga tapi gue tulus ama loe dan gue janji bakal mengubah cincin ini saat gue ngelamar loe" papar Jeje yang membuat reta hanya terpaku menatap Jeje

"loe serius??" tanya reta

"seribu rius ta, gimana mau gag loe jadi pacar gue?? tanya Jeje

"please ta" pinta Jeje

"sebenernya gue..gue.." kata reta terbatah-batah

"juga cinta loe" kata reta berbisik ditelinga Jeje

"yeay" teriak Jeje lalu menggendong Reta

"Jeje.. eh lepasin dilihat orang malu tau" kata reta sembari tersenyum malu

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ villa

"Heyhoo loe koq udah jalan sih, istirahat dulu gih" kata reta melihat sisi dipintu villa

"aduh ta, gue malas ditempat tidur mulu, lagian gue udah gag apa-apa koq" kata sisi tersenyum

"eh nih salinan bahan pelajaran buat loe, JJ loh yang catet tadi gue cuma bantu dikit bagian belakang" papar reta memberi buku

"thank you yah guys, tadi rangkaian bunga sekarang catatan kalian nolong banyak buat aku" kata sisi

"sama-sama, kita juga seneng koq bantuin kamu" kata JJ yang sejak tadi memegang tangan reta

"rangkaian bunga?? apa yah??" tanya reta kebingungan

"iya bunga yang loe kasih, tunggu bentar yah" kata sisi memasuki kamarnya

"ini maksud gue, tau ajah loe gue suka mawar putih" kata sisi sembari menunjukkan bunga yang telah sisi ambil dari kamarnya

"loe kali yah Je??" tanya reta

"mana gue tau kalau sisi suka mawar putih, kalau gue kasih pasti mawar merah lah" jawab Jeje

"terus siapa dong??" batin sisi berfikir sejenak

"ya udah, gag usah dipikirin, btw gue perhatiin dari tadi tuh tangan lengket mulu" kata sisi melirik tangan reta dan Jeje yang lagi bergandengan

"hehe" reta pun tertawa kecil nampak malu

"loe?? kalian??" kata sisi sembari menunjuk reta dan JJ

reta pun mengangguk.

"seriusan?? yeah" seru sisi berlompat

"auh" rintih sisi yang kakinya masih kesakitan

"loe gag apa-apa si??" tanya reta

"iyah hehe, kegirangan nih gue.. akhirnya kalian jadian juga" kata sisi memegang kakinya

"si, itu kalung dibalik baju loe??" tanya Jeje

"ah, oh ini" kata sisi memegang kalung dilehernya

"indah banget si, itu yang loe ceritain ke gue yah??" tanya reta

sisi pun mengangguk

"nicko romantis juga yah" kata reta menyenggol sisi

"apaan sih loe, jangan berisik" kata sisi memberi kode reta

"beneran dari nicko??" tanya Jeje

"iya iseng-iseng sih awalnya, karena nih kalung susah dilepas jadi dia kasih gue ajah katanya" papar sisi

Nicko dan kawan-kawan pun muncul. sisi segera menyembunyikan kalung itu lagi dibalik bajunya.

"you guys cabut, gue males disini" kata sisi sinis melihat kedatangan nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar villa

"loe koq gitu sih ama nicko?? tanya reta

"trus gue mesti baik gitu ama orang yang ngerjain gue ampe kaea gini" kata sisi kesal

"dia kan yang nolong loe kemarin, dia kelihatan cemas ama loe" papar reta

"bisa bisanya dia doang tuh, lagian dia yang ngerjain gue yah dia yang harus tanggung jawab kan" jelas sisi

"loe yakin dia yang ngerjain loe?? loe punya bukti??" tanya reta meyakinkan sisi

"yah habis siapa lagi coba musuh gue cuma dia ama cs nya itu, lagian yang nyuruh gue kegudang itu sekelas ama kita pastilah suruhan nicko" kata sisi dengan keyakinannya

"cewek sekelas kita?? siapa si??" tanya reta penasaran

"gue gag tau namanya, tapi gue yakin dia sekelas ama kita" kata sisi dengan penuh keyakinan

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

"sayang, kita jalan-jalan yuk menikmati udara malam" kata sila menggandeng nicko

"yoi bro jalan yuk, bete nih gue" kata val nampak tak ada kerjaan

"loe ajah berdua pergi, gue males" kata nicko menolak permintaan val dan sila

"woy loe gag mau ikutan??" tanya thom yang menghampiri nicko, sila, val dan xander

"ikut apaan??" tanya xander

"anak-anak lagi pada bikin pesta api unggun ditaman depan. yuk buruan!! " kata thom mengajak yang lainnya

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ acara api unggun ( Taman )

sila dan nicko cs pun menghampiri yang lainnya yang sejak tadi telah berkumpul ditaman.

"eh guys yang ditunggu udah dateng nih" kata sisi menyindir nicko memakai speaker

"kalian masih inget gag kemarin ada yang katanya mau menghibur kita WOW!!" kata sisi dengan speaker melirik nicko

"udah sayang gag usah ditanggepin" kata sila menggandeng nicko

Nicko pun menghampiri sisi dan merebut speaker ditangannya

"iya gue yang janji bakal kasih kalian perform yang menghibur" kata nicko memakai speakers

"sila buruan" perintah nicko

"koq gue??" kata sila menunjuk dirinya

"loe mau gag??" tanya nicko

"iya iya sayang gue mau" kata sila mengiyakan permintaan nicko

Sila pun menyanyi potong bebek ansa sembari menari ala bebek yang sontak membuat yang nonton tertawa.

"kalian terhibur?? beri uploast dong buat sila" tanya nicko sembari mengajak penonton

"iya" kata penonton sembari memberi uploast

"bentar-bentar gue kan minta loe yang ngelakuin itu nick" kata sisi memajui nicko

"iya emang bener loe minta gue ngelakuin ini, tapi ada seseorang yang ikhlas mengantikan gue, trus gimana dong" kata nicko mengangkat kedua tangannya

"tapi kan tetep gag bisa" ngotot sisi

"emang ada perjanjiannya yang nulis gag bisa diwakili kan gag ada, yang jelas gue udah nepatin kata-kata gue" papar nicko tersenyum cool

"bener gag guys??" tanya nicko

"yoi bro" balas xander, val dan thom kompak

"sekarang giliran gue" kata nicko tersenyum cool

"maksud loe??" kata sisi nampak bingung

"xan mana fotonya??" tanya nicko

"nih bro" kata xander memberi sebuah foto kepada nicko

"teman-teman sekalian emang bener gue kalah taruhan dengan sisi tapi gue gag kalah sendirian sisi juga kalah dalam taruhan ini" kata nicko sontak membuat sisi kaget

"gue punya bukti, nih foto xing bersama pacarnya bernama lulu, menurut info yang gue dapet mereka jadian udah sebulan, jadi sisi gag pacaran dengan cowok yang ada difoto ini berarti dia juga kalah taruhan" papar nicko sembari mengangkat foto

"sialan loe nick, arghh koq gue bisa ketaun sih" batin sisi kesal

"gawat loe si" bisik reta kepada sisi

"bagaimana sisi gue bener dong" kata nicko dengan senyuman cool nya

"trus mau loe apa??" tanya sisi terbatah-batah

"menurut loe??" tanya nicko

"gag usah basa-basi deh loe, cepetan bilang" bentak sisi

"masih sempet-sempetnya loe galak si" bisik reta

"hust!! diem loe" balas sisi berbisik

"gue mau.." kata nicko merems-remas tinju nya

"nih nicko beneran mau tonjok gue, tapi kan gue cewek" batin sisi mulai khawatir

"dia segitu bencinya yah ama gue " batin sisi ketakutan

"gue pengen kasih loe" kata nicko mengangkat tangan kanannya yang telah digenggam

"oh my God tolong gue" batin sisi segera memejamkan mata karena ketakutan

"ini" kata nicko yang langsung melakukan hal diluar dugaan semua orang yaitu mencium pipi kanan sisi

sisi kaget dan segera membuka matanya.

"loe" kata sisi sembari memegang pipi kanannya

semua yang melihatnya nampak kaget dengan apa yang dilakukan nicko

"sialan loe si, lihat ajah pembalasan gue" batin sila kesal

"apa maksud loe nyium gue" kata sisi tebatah-batah namun masih nampah galak

"sekarang kita udah impas, cabut yuk guys" kata nicko tersenyum lalu meninggalkan semuanya

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar villa

"ciye, koq dari tadi pipi kanannya dipegang mulu" ledek reta

"apaan sih loe ta, siapa juga" kata sisi mengelak

"loe mah udah ketauan masih ajah ngelak" ledek reta lagi

"yeh, siapa juga" kata sisi tetap mengelak

"koq bisa yah nicko nyium loe, gue ampe speachless loh tadi" kata reta masih bingung

"loe jangan tanya gue, tanya sono ama orangnya" kata sisi beranjak naik ketempat tidur

"si, gimana rasanya dicium sama pangeran seganteng nicko??" tanya reta sembari menyindir

"apaan sih loe ta, tidur sono" kata sisi yang telah tertidur

"yah sisi pelit, kasih tau gue doang gimana rasanya yah??" tanya reta yang masih penasaran sembari menghampiri sisi

"gag tau" sisi pun berbalik badan

"si" pinta reta

"gag tau" ketus sisi

"si" pinta reta lagi

"dibilangin gag tau, udah gue mau tidur" kata sisi menutup diri dengan selimut

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

suasana pagi puncak nampak sangat dingin namun mahasiswa tetap berada diluar villa sembari menikmati indahnya puncak.

"wahhh!!" kata sisi nampak bahagia menikmati udara pagi itu walaupun nampak dingin

"eh eh gue jalan didepan, loe berdua dibelakang gue, soalnya rada envy gue lihat loe berdua" ledek sisi kepada reta yang sedari tadi bersandar kepada Jeje

"iya iya nona bawel" kata reta

"kaki gue udah baik belum yah??" kata sisi memegang kakinya

"coba loe lompat-lompat" kata Jeje memberi saran

sisi pun melompat perlahan-lahan.

"eh iya udah gag sakit lagi" kata sisi tersenyum

"yuhu yeah huhh yeah yeah" seru sisi berlompat-lompat lincah

"gila deh sobat gue ini" kata reta berbisik pada Jeje

"iya kali" balas Jeje berbisik

"aduh" pekik sisi terkilir

"double wow" kata reta terbelalak melihat nicko menadah sisi yang hampir terjatuh

"nicko" batin sisi menatap nicko

sisi pun segera beranjak bangun.

"awh" rintih sisi kesakitan

"loe bisa jalan??" tanya nicko

"bisa..bisa" kata sisi kekeh

"awh awwh" sisi makin merintih kesakitan akibat memaksa berdiri

"keras kepala sih loe" kata nicko langsung menggendong sisi

"ehem..ehem" ledek xander

"nicko turuni gue" kata sisi nampak kaget

"emang loe bisa jalan?? berdiri ajah loe gag bisa" ketus nicko

"udah si loe nurut ajah, gue juga gag bisa buat gendong loe" kata reta tersenyum

"bawa gue kesitu" kata sisi menunjuk arah kursi taman

"berat juga yah loe" kata nicko meledek sisi

"yeh loe jangan asal ngomong, lagian gue gag suruh loe gendong gue juga" ketus sisi

sisi yang digendong nicko hanya terpaku menatap nicko

"kenapa belakangan ini setiap gue deket nicko, jantung gue kaea pengen meledak ajah" batin sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ Taman

"pelan-pelan" kata sisi yang sedang didudukan oleh nicko ditaman

"eh reta ama yang lain mana??" tanya sisi

"mana gue tau" ketus nicko ikut duduk

"gila tuh reta ama Jeje gue pake ditinggal lagi" batin sisi kesal

"kenapa loe gag suka ama gue disini??" tanya nicko

"kalau iya kenapa" jawab sisi ketus

"gampang, gue bisa pergi" kata nicko beranjak pergi

"eh eh enak ajah loe pergi, trus gue gimana entar. ini juga kejadian gara-gara loe tanggung jawab dikit kek" kesal sisi

"koq gara-gara gue, eh gue cuma nolong loe, kenapa gue yang jadi penyebabnya" kata nicko kebingungan

"soalnya loe yang nyuruh orang kan buat ngunci gue digudang" kata sisi sembari memegang kakinya

"gue?? gila loe main asal nuduh ajah, gue gag sejahat gitu kali" kesal nicko

"trus kalau bukan loe siapa?? yang benci ama gue kan cuman loe" tegas sisi

"mana gue tau, tapi gimana sih ceritanya loe bisa sampai digudang itu??" tanya nicko

(flash back)

"loe kenal ama cewek itu??" tanya nicko penasaran

"gag kenal amat sih, cuma gue yakin dia sekelas ama kita tapi gue lupa namanya" papar sisi

"ciri-cirinya loe ingat??" tanya nicko mencaritahu

"orangnya cantik, rambutnya sering diiket, nah dia sering bawa pentil rambut" kata sisi mencoba mengingat

"rara" batin nicko menebak orang tersebut

nicko beranjak pergi

"eh nick loe mau kemana??" tanya sisi

"loe tunggu disini bentar, jangan kemana-mana yah" kata nicko bergegas pergi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ villa

"loe lihat rara gag??" tanya nicko kepada mahasiswa yang dia jumpai

"gag" jawab mahasiswa itu

"loe lihat rara gag??" tanya nicko kepada mahasiswa yang dia jumpai

"gag" jawab mahasiswa itu

"loe lihat rara gag??" tanya nicko kepada mahasiswa yang dia jumpai

"owh rara loe cari disamping vila coba soalnya tadi gue lihat dia disana" jawab mahasiswa itu

"oke, thanks yah" kata nicko beranjak mencari rara

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ samping villa

"nah ni anak" kata nicko yang menemukan rara

"sini loe ikut gue" kata nicko menarik rara

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ Taman

"sini buruan" kata nicko menarik rara hingga depan sisi

"si, ini kan yang loe maksud??" tanya nicko

"iya iya loe koq tau sih" kata sisi heran

"eh maksud loe apa ngunci sisi digudang??" tanya nicko yang nampak sudah kesal

"gue kan gag pernah nyari ribut ama loe, kenal ajah gue enggak" kata sisi

"loe pasti ada yang nyuruh kan?? soalnya loe gag mungkin nyerang orang yang gag loe kenal" kata nicko mencoba mencari tahu

"gue.. gue.." kata rara terbatah-batah

"masa gue bilang sila sih" batin rara

"cepetan loe bilang.. loe tau kan kalau gue lagi marah" kata nicko mencoba mengancam rara

"sila" kata rara terburu-buru

"sila??" kaget sisi

"emang gue salah apa ama sila??" tanya sisi

"sila benci ama loe, soalnya loe belagu, sok nantangin nicko, dia sebel sama cewek yang deket ama nicko" papar rara terbatah-batah

"sila ngelakuin ini ama gue cuma gara-gara nicko" batin sisi seolah tak menyangka

"sila tega yah loe" kata nicko nampak sangat kesal

"udah nick gue gag apa-apa, gue paham maksud sila koq. dia gag sepenuhnya salah" kata sisi jelas mengetahui perasaan sila

"nick tolong bawa gue kekamar" pinta sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar Villa

Nicko menggendong sisi hingga kamarnya

"thanks yah nick" kata sisi memberi senyum tulusnya kepada nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ villa

"eh sil sini loe" kata nicko yang menghampiri sila

"eh sayang, ada apa nyari aku" kata sila mulai menggandeng nicko

"apa maksud loe ngunci sisi kemarin digudang, loe tau kan akibat perbuatan loe sisi seharian sakit dia juga jadi gag bisa jalan tadi" bentak nicko

"kamu koq jadi bela perempuan tomboy itu sih, aku ngelakuin ini semua karena kamu" papar sila

"eh loe jangan jadikan gue alasan perbuatan jahat loe yah, dan yang mesti loe inget loe bukan siapa-siapa gue jadi jangan pernah loe ikut campur karena loe gag tau apa-apa, ngerti loe" kata nicko yang nampak sangat marah

"loe nyadar gag kalau sekarang nicko banyak perubahan" bisik val kepada thom

"iyah loe bener, gue juga ampe bingung ama tuh anak" kata thom berbisik pula

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

sore harinya seluruh mahasiswa kembali ke Jakarta

@ rumah sisi

"thanks yah je, ta, loe udah mau nganterin gue ampe rumah

"sama-sama si, loe istirahat yang cukup yah, jangan lupa kaki loe diobatin" kata Jeje

"iyah, sipp" balas sisi

"kita balik dulu yah, bye!!" kata reta berpamitan

Jeje dan Reta pun kembali kerumah masing-masing

"gege, tolongin gue" teriak sisi memanggil xing

"apaan sih loe baru datang juga udah berisik ajah" kata xing menghampiri sisi

"bantu gendong gue ampe ke kamar" pinta sisi

"loe kaea gag bisa jalan ajah" kata xing yang belum tahu kalau sisi lagi sakit

"emang gue susah buat jalan gege" jelas sisi

"loe serius?? koq bisa??" tanya xing

"iyalah serius, ceritanya panjang udah cepet bantu gue" pinta sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar Sisi

"huhh makin berat ajah sih loe" kata xing meletakkan sisi ditempat tidurnya

"oh iya mama papa mana??" tanya Sisi

"owh.. mereka lagi kerumah nicko" jawab Xing

"what?? rumah Nicko ngapain??" tanya Sisi nampak penasaran

"kasih tau ga yah??" ledek Xing

"ihhh gege sekarang bukan waktunya bercanda" kata sisi nampak kesal

"mereka lagi ngurus persiapan buat pertunangan loe " papar Xing

"hah?? tapikan gue belum bilang setuju" kaget sisi

"auu, loe tanya sendiri ama mama papa" kata Xing nampak acuh

"ihh" keluh Sisi yang langsung mengambil handphone nya untuk menghubungi orang tuanya.

"mama lagi dimana??" tanya sisi yang berhasil menghubungi mama nya

"lagi dijalan nih sayang mama ama mamanya nicko tadi habis nyiapin acara pertunangan kalian loh" papar mama sisi

"mama, tapi kan aku belum bilang setuju" kata sisi tampak kesal

"loh kalian kan udah deket, pasti kamu setuju kan" kata mama sisi

"siapa bilang aku setuju?? aku gag setuju" tegas sisi

"aduh sayang kamu jangan bikin keluarga kita malu dong, mama udah sebar nih undangan buat keluarga dan relasi-relasi papa kamu" kata mama sisi

"what undangan udah disebar?? mama koq semuanya tanpa sepengetahuan sisi sih??" tanya sisi

"iya kan ini masih tunangan sayang, belum nikah kan. udah mama dan papa udah mau flight nih" kata mama sisi

"mama mau kemana??" tanya sisi lagi

"mama nemenin papa keacara pernikahan anak temen papa disingapure besok balik koq. eh iya jangan lupa yah besok kamu fiting baju ama nicko buat acara pertunangan kalian" papar mama sisi

"tapi mah" kata sisi terpotong

"gag ada tapi-tapi udah yah bye sayang" kata mama sisi menutup telepon

"mah.. mah.. halo" kata sisi nampak masih ingin berbicara

"arghhh" kesal sisi sembari mengacak-acak rambutnya

"kenapa loe kaea orang gila ajah, mau tunangan koq malah stress" ledek xing yang membawa obat buat kaki sisi

"gimana gag stress kalau gue mau tunangan ama nicko coba kalau ama alex" kata sisi keceplosan

"upzt" sisi pun menutup mulutnya

"apa loe bilang alex?? loe suka yah ama alex??" tanya xing sembari mengobati kaki sisi

sisi pun menggeleng-gelengkan kepalanya

"masa sih??" kata xing memastikan

sisi pun menggeleng-gelengkan lagi kepalanya

"beneran?? hayo gue bilangin alex loe" ancam xing mengambil handphone nya

"gege jangan" sisi pun menarik tangan xing

"iya" kata xing menjulurkan lidahnya

"ge, gege cakep deh jangan yah" kata sisi mengedip-ngedipkan matanya

"ganjen nya kambuh nih" kata xing menggeleng-gelengkan kepalanya

"ya udah tapi loe cerita ama gue koq loe suka sih ama alex??" tanya xing yang selesai mengobati sisi

"hemm gue belum yakin sih suka ama dia  tapi alex baik, perhatian, lucu, cakep lagi. paling penting gue nyaman kalau deket dia" papar sisi

"trus apa rencana loe?? loe mau batalin tunangan loe yang udah siap gitu??" tanya xing

"gue juga gag tau, belakangan sih nicko baik ama gue tapi masa gue harus tunangannya ama dia sih" keluh sisi

"kan masih tunangan mei, nanti kalau emang loe gag mau terusin yah itu terserah loe" jelas xing

"jadi gege juga ngedukung mama papa nih" sindir sisi

"yah gag gitu juga, tapi nih yah apa salahnya loe bahagiain mama papa dulu buat kali ini doang, kalau mama papa udah kembali ke amerika, yah terserah loe deh" kata xing memberi saran sembari merangkul sisi

"huhh, iya iya" kata sisi pasrah

"sekarang gue mau istirahat ini kepala udah pada mau pecah" keluh sisi

"ya udah gue keluar yah, jangan lupa mimpiin nicko yah eh alex maksudnya" ledek xing menutup pintu kamar sisi

"huhh, koq hidup gue makin ribet udah sila lah nicko lah" keluh sisi yang membaringkan diri ditempat tidur

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

sekitar pukul 10 pagi @ rumah sisi

"nicko, jemput sisi yah?? masuk-masuk" kata xing mempersilahkan masuk

"iyah" jawab nicko

"bentar yah gue panggilin sisi dulu" kata xing beranjak pergi

"gag usah dipanggil gue, gue udah siap" kata sisi yang tiba-tiba muncul

"tumben loe cepet amat" sindir xing

"udah cepetan" ketus sisi yang berjalan lebih dulu kearah mobil dari nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

mereka pun tiba ditempat fiting baju buat acara pertunangan mereka.

@ butik

"tante, tante disini??" kaget sisi melihat mama nicko yang sudah berada dibutik

"eh kalian udah dateng, kebetulan tante juga fiting baju, ya udah kalian pilih baju sana" perintah mama nicko

sisi dan nicko pun memilih baju pertunangan mereka.

"sisi segitu gag senengnya yah mau tunangan ama gue, ampe ekspresinya kaea gitu" batin nicko yang sedang fiting baju dikamar pas

"mbak aku coba yang ini" kata sisi sembari menunjuk gaun putih nan indah untuk dia coba

"ya udah mbak aku ambil yang ini ajah udah pas" kata nicko yang telah sesuai dengan baju yang dipakainya

"ibu bagaimana nona ini cantikkan??" tanya pagawai tempat itu sembari membuka tirai kamar pas sisi

Nicko pun yang merasa penasaran membalikan badannya bermaksud melihat sisi pula

"wah sayang kamu cantik sekali" puji mama nicko yang takjub melihat sisi memakai gaun yang sudah dipilih sisi

nicko pun tampak terpaku melihat sisi memakai gaun itu.

"nick, nick bagaimana sisi cantik kan??" tanya mama nicko

"biasa ajah" kata nicko dengan ekspresi datar

"nih cowok beneran gag ada sisi romantisnya gue udah kaea gini juga masih dibilang biasa ajah" batin sisi kesal

"ya udah tante aku pilih yang ini ajah" kata sisi beranjak memasuki kamar pas lagi

"eh tunggu sayang foto dulu yah dengan nicko" pinta mama nicko

"foto??" kata sisi nampak kaget

"nicko sini" panggil mama nicko

"mama foto yah" kata mama nicko sedang ingin memotret

"kalian itu udah mau tunangan, ayo lebih akrab lagi fotonya, senyum yah" kata mama nicko memberi petunjuk

"1,2,3," mama nicko pun mengambil beberapa gambar dengan kamera langsung jadi

"kalian emang serasi, nah ini buat sisi ini buat nicko, disimpen yah" kata mama nicko memberi sisi dan nicko foto

"iya tante" kata sisi dengan senyuman nampak terpaksa

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kelas

"hahaha jadi loe beneran jadi tunangan ama nicko??" tanya reta yang mendengar semua cerita sisi yang menimpanya kemarin

"hust jangan kenceng-kenceng ta" kata sisi menutup mulut reta

"iya" pasrah sisi

"trus-trus foto loe mana gue lihat dong!!" seru reta

"nih" kata sisi memperlihatkan foto itu

"wah ini mah pangeran charles ama putri diana" kata reta yang melihat foto sisi bersama nicko

"lebay ah loe ta, gue sih lebih ngarepin yang foto disamping gue itu alex" jelas sisi

ternyata nicko mendengar pembicaraan sisi dan reta dari luar kelas

"uhh" nicko pun tampak kesal dan batal memasuki kelas

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kantin

"kenapa sih loe nick dari tadi urin-uringan terus??" tanya thom

"gue lagi pengen makan orang" ketus nicko

"nih..nih.." kata xander sembari mendorong val kepada nicko

"gila loe masa gue dijadiin tumbal sih" kesal val

sisi, reta dan Jeje pun memasuki kantin

"eh nick nick sisi tuh!!" seru xander menyenggol-nyenggol nicko

sisi pun melihat ke arah nicko, namun nicko acuh dengan mata sinisnya. sisi, reta, dan Jeje pun duduk.

"ya udah gue pesen makanan dulu yah" kata sisi berdiri dari tempat duduknya

dijalan iya pun berpapasan dengan nicko cs, namun nicko tampak sinis dan mengacuhkan sisi. sisi pun kembali ketempat duduknya sembari membawa makanan.

"nicko koq sinis yah ama gue" kata sisi meletakkan makanan dimeja lalu duduk

"sinis?? perasaan loe ajah kali" kata reta nampak tak percaya

"enggak ta, dia beneran sinis ama gue" kata sisi meyakinkan

"mungkin loe ada masalah kali ama dia" tambah Jeje

"terakhir gue ama nicko selama jadi sisi tomboy yah pas dia gendong gue kekamar yang divilla, waktu itu dia masih baik koq ama gue, kenapa sekarang dia gitu yah" kata sisi berpikir

"ya elah si, gag usah dipikirin paling lagi sensi dia, udah yuk makan bentar lagi jamnya pak killer" papar reta

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ Taman kampus

"sayang, koq mukanya manyun sih??" sapa Sila sembari bertanya kepada Nicko

"loe jangan bikin gue makin bete deh" ketus Nicko

"sayang koq gitu sih, aku kan kesini buat kamu senang" kata Sila tersenyum

"udah sil mending loe pergi deh jangan buat moodnya makin gag baik" papar Thom

"emang apa si yang bikin Nicko jadi gini??" tanya Sila

"yah siapa lagi paling si Sisi" jawab Xander

"double what?? Sisi?? gag kapok yah tuh orang" kesal Sila

"gag usah sotoy deh" kata Nicko meninggalkan yang lainnya

"eh Nick tunggu" teriak Val sembari menyusul Nicko diikuti oleh Xander dan Thom

"Sisi huhh kenapa selalu ajah loe yang buat Nicko kaea gini" batin Sila sangat kesal

"gag, gag bisa didiemin ini, loe mesti dibales" batin Sila meninggalkan yang lain

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Nampak nicko cs telah berada dikelas mengikuti mata kuliah dari pak Edo

"siang pak maaf kami telat" kata Sisi berada didepan pintu

"oke kali ini saya maafkan sudah masuk cepat" perintah pak Edo

"makasih pak" kata Sisi dan Reta

Sisi dan Reta pun memasuki kelas

"eh Si, kita gantian tempat yah gue gag jelas lihat papan disini" pinta Reta

"owh ya udah" kata Sisi membatalkan niatnya duduk dikursinya dan bertukaran dengan Reta

"uhh sial ngapain sih Reta pake acara tukar tempat duduk segala" kesal Sila mengamati dari luar kelas

Bel akhir mata kuliah pun berbunyi.

"oke sampai disini dulu, selamat siang anak-anak" kata pak Edo berpamitan

"siang pak" balas mahasiswa

Nicko cs pun beranjak keluar dari kelas diikuti oleh mahasiswa yang lain.

"yuk ta cabut!!" seru Sisi

"Si??" kata Reta

"napa??" tanya Sisi

"koq gue gag bisa berdiri yah" kata Reta heran

"loe jangan bercanda ta" kata Sisi tersenyum

"gue gag bercanda, tuh kan" kata Reta sembari mencoba berdiri

"wah ada yang ngerjain loe ta" kata Sisi curiga

"gue?? enggak deh !! ni kan tempat loe pasti nih orang mau ngerjain loe, cuman gue yang kena nih" kata Reta masih mencoba berdiri

"bener juga sih loe, aduh sorry sorry ta, gara-gara gue loe deh yang jadi gini" kata Sisi menyesal

"udahlah nih kan mau gue" kata Reta tersenyum

"trus gimana dong ini??" tanya Reta bingung

"loe paksain deh itu satu-satunya cara" jawab Sisi memberi ide

"rok gue robek dong" keluh Reta

"udah loe tenang, pake sweeter gue" kata Sisi memberi solusi

"loe bantu tarik kursinya yah" pinta Reta

"oke oke 1, 2, 3..." kata Sisi sembari menarik kursi

"akhirnya lepas, nih nih pake" kata Sisi memberi sweeter nya

"siapa yah si yang tega ngelakuin ini ama loe" kata reta sembari memakai sweeter

"gue juga gag tau.. eh bentar, bentar, kalung ??" kata Sisi mengambil kalung itu

"itu pasti punya orang yang ngelakuin ini si" kata Reta dengan keyakinan

"inikan kalungnya Nicko" kata sisi kaget

"jadi dia yang ngelakuin ini, gue mesti ketemu dia" kata Sisi berlari keluar berusaha mengejar Nicko

"si tunggu" teriak Reta yang menyusulnya

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ parkiran

"eh Nick berhenti loe" teriak Sisi menghampiri Nicko yang hampir memasuki mobilnya

"ini punya loe??" tanya Sisi

"kalung" Nicko pun memeriksa lehernya

"loe dapat dari mana kalung gue sini balikin" kata Nicko langsung merampas kalungnya

"oh jadi bener loe yang punya kalung ini, berarti loe dong yang pangen ngerjain gue" bentak Sisi

"maksud loe apaan??" tanya Nicko mulai terpancing marah

"loe kan yang rencanain pengen ngerjain gue tapi malah Reta yang kena" kesal Sisi

"trus???" kata Nicko

"kalau berani ama gue jangan main belakang yah loe" kata Sisi memajui Nicko

"okey, trus mau loe apa??" tanya Nicko

"okey sekarang giliran gue yang nantangin loe" kata Sisi sinis

"waduh perang dunia ketiga lagi nih" bisik Val kepada Xander dan Thom

"udah enggak dodol sekarang perang dunia keempat" jelas Xander

"koq bisa??" tanya Val

"bisalah kan tempo hari kan yang ketiga sekarang yang empat, berseri men" jawab Thom

"oh iya bener juga loe" kata Val mengangguk-ngangguk

"gue nantang loe satu lawan satu main basket" kata Sisi tersenyum sinis

"yakin loe??" tanya Nicko dengan senyuman meledek

"eh Si loe gila apa?? Nicko tuh jagonya basket tau, loe mana bisa menang lawan dia" bisik Reta

"eh asal loe tau yah waktu SMA gue juara basket putri sebandung" balas Sisi berbisik

"iya yakin gue, kenapa?? loe takut??" tanya sisi kepada Nicko

"takut?? heh gag kebalik?? yah gue peringatin loe ajah mending loe pikirin dulu mateng-mateng entar loe malu sendiri yah gag bro??" kata Nicko tersenyum cool

"yoy men" balas yang lainnya

"udahlah si loe gag bakal menang dari Nicko" kata Thom memperingatkan

"kita lihat ajah besok jam 4 dilapangan basket ini" papar Sisi

"okey siapa takut, cabut guys" kata Nicko meninggalkan Sisi dan Reta

"Sisi wah parah loe ini mah kamu yang minta masuk mulut singa" kata Reta memegang kepalanya

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Dalam perjalanan pulang. Handphone Sisi berdering

"ya halo mah" kata Sisi menjawab telepon

"sayang kamu kesalon mbak mita yah ngambil pesen mama, soalnya mama nyampe dijakarta maleman entar" kata mama sisi

"iya oke mah" kata Sisi menutup telepon

"ta, kita kesalon dulu yah ngambil tiitpan mam gue" kata sisi

"gimana kalau sekalian kita nyalon ajah, yah itung-itung ngilangin stress loe dikit" kata Reta memberi saran

"ide bagus tuh" kata Sisi menyetujui

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ salon

"aneh yah loe besok kan tanding ama Nicko gag latihan malah nyalon" kata Reta tertawa sembari dispa

"iya juga sih, tapi loe beneran Nicko bisa main basket??, koq gue gag pernah lihat yah" kata Sisi juga yang sedang dispa

"bukan bisa lagi jago mah dia, makanya gue yakinin loe tadi. masalahnya loe tuh cewek Sisi" jelas Reta

"gue juga jago koq waktu SMA" kata Sisi meyakinkan Reta

"SMA?? trus sekarang??" tanya Reta

"yah pasti masih jago lah" kata Sisi dengan nada mulai khawatir

akhirnya mereka pun selesai perawatan.

"nih titipan mama kamu" kata mbak mita memberikan barang

"makasih mbak, kita pamit dulu" pamit Sisi

"hati-hati yah Si" balas mbak meta

dipihak lain Xander mengantar ibunya ke salon yang rupanya tempat Sisi dan Reta berada sekarang. Mereka akhirnya berpapasan.

"hey reta, sisi??" kaget Xander yang ternyata mengenali Sisi dengan penampilan feminimnya

"xander ngapain loe pake ngenalin gue" batin sisi kesal

"hey Sisi loe koq beda, sejak kapan loe secantik ini" kata Xander tersenyum tampak bingung

"mampus si, loe katahuan" bisik Reta

"sisi?? loe salah ngenalin orang" kata Sisi mengelak

"mbak sisi maaf mbak handphonenya ketinggalan" kata pegawai salon memberikan handphone Sisi

"tuh kan loe Sisi gue mana mungkin salah ngenalin orang, trus nih ada reta juga" kata Xander tersenyum

"yah trus kalau gue Sisi kenapa??" tanya Sisi

"yah gue heran ajah, koq loe sok tomboy-tomboy sih padahal loe cantik kan gini dari ujung kaki ampe atas perfect tau" kata Xander berkomentar

"eh kalau loe gag mau gue bilang cewek, jangan ember yah dikampus" ancam Sisi

"ngapain juga gue mesti ember" kata Xander meyakinkan

"ya udah thanks, yuk ta" kata Sisi meninggalkan Xander

"ketemu sekarang di tempat biasa" SMS xander kepada Thom, Val dan Nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ restoran

"ngapain sih loe, ngajak ketemuan dadakan gini??" tanya Val

"gue ada berita penting, tapi tunggu Nicko dulu" jawab Xander

Nicko pun datang

"ngapain loe minta ketemuan disini?" tanya Nicko

"oke gue langsung ajah, loe tau kan Sisi itu tomboy, urakan, gayanya cowok banget deh, ternyata dia tuh feminim" papar Xander

"loe ngarang deh??" kata Thom tak mempercayainya

"trus apa untungnya gue ngarang, gue serius Thomas budianto" kata Xander meninggikan suaranya

"santai bro!!" seru Val

"trus loe tau darimana??" tanya Thom

"gue ketemu ama dia disalon bareng Reta" jelas Xander

"sumpah dia cantik banget sila ajah gag ada apa-apanya, kalau tau gitu gue mau juga jadi cowoknya" tambah Xander

"double WOW!! loe mau gebet Sisi??" tanya Val kaget

"kalau gag punya pacar gue pengen lah" jawab Xander

"eh Nick koq loe diem ajah dari tadi, loe koq biasa gitu, apa jangan-jangan loe??" kata Xander curiga

"iyah" kata Nicko berekspresi datar

"loe udah tau?? sejak kapan?? wah loe gag cerita-cerita lagi ama kita" tanya Xander

"gue taunya sejak gue dijodohkan ama dia" papar Nicko

"double WHAT?? jadi tunangan loe itu sisi??" tanya val memastikan

"ya iyalah siapa lagi" jawab Nicko

"wah loe beruntung Nick punya tunangan kaea Sisi" salut Xander

"cantik mah relatif" kata Nicko

"tapi pupus dong harapan gue" tambah Xander manyun

"gimana ceritanya loe mau tunangan ama Sisi?? loe ama dia kan gag akur, besok ajah loe tanding ama dia" tanya Thom

"gue gag ada pilihan lain kali" papar Nicko

"tapi kenapa yah sisi dandan tomboy kalau dikampus apa dia punya rencana lain gitu" kata Xander berfikir

"mungkin juga sih, hemm Nick menurut loe Sisi yang asli gimana??" tanya Thom

"yah sifatnya sih hampir sama ceria, tegas, berani, tapi hatinya lembut, penyayang, kalau loe deket dia pasti loe bakal nyaman" kata Nicko sembari tersenyum

"ngapain loe pada lihatin gue gitu" kata Nicko berekpresi datar lagi

"loe jatuh cinta yah ama Sisi??" tanya Val

"gila loe, mana mungkin gue suka ama dia" kata Nicko mengelak

"suka juga gag apa-apa kali Nick bentar lagi kan kalian tunangan, malah bagus" papar Thom

"dibilang gag yah gag" tegas Nicko

"trus yang waktu itu loe nyium dia hayo kalau bukan suka apaan??" tanya Val

"yah yah gue cuma kasih dia pelajaran gitu doang koq, gag usah lebay deh loe lagian dia gag tau koq kalau gue tau mereka orang yang sama" papar Nicko

"maksud loe??" tanya Val

"awalnya gue juga nyangka ada dua sisi soalnya penampilan mereka beda banget, tapi gue baru sadar kalau mereka orang yang sama saat dia nginep dirumah gue. dia ngiranya ampe sekarang gue gag tau jadi gue diem ajah" papar Nicko

"ternyata hubungan kalian udah jauh" batin Xander

"eh btw kalau loe ngalahin Sisi besok loe bakal apaain dia??" tanya Xander

"loe lihat ajah nanti" jawab Nicko tersenyum cool

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kampus

Nicko cs berjalan dikoridor kampus.

"eh anak-anak tau loh kalau loe ama Sisi bakal tanding, wah pasti seru tuh" papar Val

"xan kita taruhan siapa yang menang gimana??" tanya Val

"udah pasti lah Nicko yang menang awalnya sih gue pikir Sisi bisa ajah menang, tapi setelah lihat dia kemarin gue gag yakin" papar Xander

"eh guys Sisi tuh" kata Thom yang melihat Sisi, Reta dan JJ berjalan berlawanan arah dengan mereka.

"Sisi" sapa Xander tersenyum

"apaan loe??" tanya Sisi

"jangan galak-galak dong cantik" kata Xander memberi kode

"eh halo Reta, Jeje!!" sapa xander

"loe jangan mulai deh xan" kata Reta yang bergandeng tangan dengan Jeje

"Si kita mending kita jalan sama ajah, Reta kan ada Jeje. loe ma gue kalau gitu" kata Xander menaik turunkan alisnya

"Xander!!" tegur Nicko

"hehe iyah gag koq Nick" kata Xander tersenyum

"kalian apaan sih koq jadi aneh" kata Jeje bingung

"udalah Je, mereka emang aneh. yuk!!" kata Sisi meninggalkan Nicko cs

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ lapangan basket

Terlihat banyak mahasiswa kampus yang ingin menonton pertandingan basket Sisi VS Nicko, nampak pula Sila dan Rara yang meneriakkan nama Nicko terus-menerus

"haduh si, pokoknya loe harus menang soalnya perasaan gue gag enak kalau loe ampe kalah" kata Reta cemas

"apapun yang terjadi kita support loe koq si" kata Jeje tersenyum

"semangat!!" seru Reta dan Jeje kompak

"yeah semangat!!" balas Sisi tersenyum

"Nick loe mainnya gag usah terlalu serius yah kasian kan Sisi, loe juga mesti lembut jangan kasar mainnya" pinta Xander

"loe apaan sih bawel banget" ketus Nicko

"gue kan cuman ngingatin loe" kata Xander datar

"yuhuu Nicko" teriak Sila

"Nicko !! Nicko !! Nicko !!" sorak pendukung Nicko memenuhi lokasi yang notabennya adalah perempuan

"koq gue jadi deg-degan gini, ayo Si tenang tenang loe pasti bisa!!" batin Sisi memasuki area bermain

"udah siap loe??" tanya Nicko dengan senyuman coolnya

"jelas lah" kata Sisi tersenyum sinis

"jaga topi loe jangan ampe jatuh" kata Nicko berbisik sembari tersenyum

"hah?? maksud Nicko apaan??" batin sisi bertanya

Pertandingan pun dimulai. Nicko tampak terlihat santai sementara Sisi menguasai bola ditangannya. setiap Sisi berusaha melewati Nicko ia selalu gagal dan akhirnya Sisi memutuskan menembah jarak jauh dan akhirnya masuk.

"yeah!!" seru Reta

"semangat Sisi!!" teriak Jeje

"Nicko apaan sih koq dia biarin Sisi cetak angka" keluh Val

"loe lihat kan Nick, loe pasti kalah" kata Sisi yang sedang mendrible bola

"loe jangan cepet puas sisi sayang" kata Nicko tersenyum lalu merebut bola dari Sisi, ia pun berhasil mencetal angka

"sayang??" batin Sisi kaget

"eh Nick loe curang!!" kesal Sisi

"curang apanya, gue berhasil rebut bola loe, gue masukin itu bener kan" kata Nicko tersenyum cool

"tapi kan loe tadi bilang" kata Sisi tiba-tiba berhenti berbicara

"bilang apa?? makanya fokus!!" tegas Nicko

"Nickoooo" batin Sisi yang terasa mau meledak

"yeah!!" sorak gembira pun datang dari seluruh pendukung Nicko termasuk Sila dan Rara

bola pun berada ditangan Nicko, Sisi berusaha untuk merebutnya namun tak pernah berhasil.

"nih orang beneran jago mainnya, loe pikir gue jg gag bisa curang" batin Sisi

"ngapain loe senyum-senyum stress yah loe" ledek Sisi. Sisi pun berhasil memancing kesebelan Nicko dan merebut bola kemudian memasukkannya.

"yeah.. Sisi loe hebat!!" teriak Reta menyemangati

"2-1" kata sisi sembari tersenyum

"oh gitu si, okey" batin Nicko sembari tersenyum cool

"ayo maju!!" kata Sisi menantang Nicko

Nicko pun saling berebut bola dengan Sisi lama berselang bola berada di Nicko lalu pindah ke Sisi lagi ke Nicko lagi dan seterusnya hingga wasit memberi waktu beristirahat satu menit.

"yeah toast si!!" seru Jeje

"wah kiraind loe bakal diabisin ama Nicko, ayo si semangat terus" papar Reta

"okey semangat" kata Sisi yang telah selesai minum

"aduh Nicko loe gimana sih masa ampe detik ini loe bisa kalah dari cewek sih" keluh Thom

"udah loe gag usah khawatir habis ini loe lihat apa yang bakal terjadi" kata Nicko tersenyum cool.

"gue percaya ama loe sob" kata Val menepuk bahu Nicko

"ciye Val udah dewasa" ledek Xander

"hahaha okey gue main dulu sob" kata Nicko masuk kelapangan lagi

"gimana Nick udah siap loe??" tanya Sisi

"siap banget lah" jawab Nicko tersenyum

Bola pun dilempar keatas dan Nicko berhasil mendapat bola tersebut. Nicko berhasil memasukkan bola kejaring sehingga skor menjadi 2-2

"go Nicko go Nicko go Nicko" teriak Sila dan Rara

Bola pun didrible oleh Nicko, Sisi berusaha merebut bola itu terus dan terus berusaha hingga Sisi tersenggol oleh Nicko ia pun jatuh dan topinya terlempar jauh.

"oh tidak!!" kaget Reta langsung berdiri

"Nicko Nicko pasti ngenalin gue" batin Sisi

"Ow ow" kaget val

"double Wow!!" kaget Sila dan Rara

"Sisi mirip princess yah cantik" kagum Rara

"Oon yang paling cantik itu gue" kesal Sila

"cepetan berdiri" kata Nicko menjulurkan tangannya.

Sisi pun melanjutkan permainan tanpa topinya. Sisi nampak sudah tidak konsentrasi lagi dan akhirnya Nicko mencetak angka diiringi oleh bunyinya pluit tanda permainan berakhir.

"Nicko!! Nicko!! Nicko!!" seru pendukung Nicko

"yeah loe menang bro!!" kata Thom sembari toast dengan Nicko diikuti oleh yang lainnya

"noh lihat ekspresi Sisi deh" kata Xander menengok ke arah Sisi

"udah saatnya, dia gag usah nutup-nutup diri lagi" papar Nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar Reta

"loe gag apa-apa si??" tanya Reta

"kaeanya Nicko udah tau gue sejak lama deh" papar Sisi

"sepertinya sih gitu si, ya udah loe gag usah pikirin, mungkin ini yang terbaik kan loe gag usah nutup-nutup diri lagi" kata Reta bijak

"yang gue pikirin sekarang dia udah tau gue sejak lama tapi kenapa dia gag batalin ajah tunangan ini" kata Sisi berfikir

"seperti yang gue bilang dia udah mulai suka ama loe" kata Reta sembari merangkul Sisi

"ah gag enggak, gue yakin dia pasti punya rencana jahat ama gue" papar Sisi dengan segala kecurigaannya

"oh my God" kata Reta menepuk jidatnya

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ Kampus

"eits mau kemana cantik??" tanya xander yang menghadang jalan Sisi

"kemana ajah terserah gue" ketus Sisi

"kemarin loe udah kalah dari gue, loe mesti sportif dong" sinis Nicko

"oke oke gue ngerti, trus gue mesti ngapain??" tanya Sisi

"gue pengen loe jadi supir gue selama seminggu, yah itung-itung gantiin supir gue yang lagi pulang kampung" kata Nicko tersenyum cool

"supir??" kaget Sisi

"iya kenapa?? kan terserah gue" kata Nicko

"sabar Si sabar" batin sisi

"okey kapan gue jadi supir loe??" tanya Sisi

"tahun gajah entar yah sekarang lah, nih kunci mobil gue" kata Nicko memberi kunci mobilnya kesisi

"yuk guys!!" Nicko pun meninggalkan Sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kantin

"ta, je ahhh masa gue mesti jadi supirnya Nicko sih" keluh Sisi sembari memukul-mukul meja

"sabar bu sabar" kata reta menepuk-nepuk bahu Sisi

"tuh kan gue bilang apa juga ama loe dia mau bikin gue menderita" keluh Sisi

"emang dasar tuh Nicko" balas Reta

Handphone Sisi pun berdering

"halo" jawab Sisi ketus

"loh koq jutek amat sih??" tanya Alex

"Alex?? ahh sorry sorry gue gag bermaksud" kata Sisi yang baru tau kalau itu telepon dari Alex

"ada masalah dengan Nicko lagi yah??" tanya Alex

"loe gag usah nyebut dia deh gue bete nih, btw loe koq baru nelpon gue lagi??" tanya Sisi

"kenapa?? loe kangen yah ama gue.. hayo!!" kata Alex menebak

"loe geer deh siapa juga yang kangen ama loe" jawab Sisi

"boong lex dia kangen banget ama loe" teriak Reta ditelpon

"Reta apaan sih loe" kata Sisi dengan suara pelan

"udah loe gag usah denger Reta, dia suka ngarang" kata Sisi tertawa kecil

"iya juga gue seneng koq, hemm entar malem kita jalan yah??" ajak Alex

"boleh, boleh, boleh. kemanaaa??" tanya Sisi semangat

"terserah loe, gue jemput entar jam 7 yah" kata Alex

"iya iya okey bye!!" kata Sisi menutup telepon

"bye!!" balas Alex

"yeah !!" seru sisi

"loe ngedate entar malem??" tanya Reta

sisi pun menaik turunkan alisnya

"ciye.." ledek Reta menyenggol-nyenggol Sisi

"ehem ehem.. calon ipar gue nih" tambah Jeje

"eh loe jangan bilang-bilang yah ama Alex, kalau gag Reta gue culik" ancam Sisi

"iya iya.. sadis amat" canda Jeje

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ parkiran

"kita duluan yah Nick bye!!" seru Val mewakili yang lainnya

"bukain pintu dong" perintah Nicko kepada Sisi

"iya iya" ketus Sisi

Mereka pun beranjak pergi dengan Sisi yang mengendarai mobil

"inget yah selama loe jadi supir gue loe harus patuh pada peraturan gue.

1. setiap pagi jemput gue buat kuliah loe mesti stand bye jam 7 dirumah gue" papar Nicko

"what jam 7??" batin Sisi kaget

"2. loe mesti nganter gue balik kerumah dengan utuh tanpa kurang satu apapun" papar Nicko

"emag gue mau apain loe, gila nih orang" batin Sisi menjawabnya

"3. Setiap gue telepon loe wajib jawab 24 jam karena berarti gue butuhin loe buat nganter gue kemana-mana" papar Nicko

"what 24 jam, hansip dong gue" batin Sisi semakin kesal

"4. selama ama gue loe gag boleh ama orang lain" papar Nicko

"5. dan yang terakhir kalau gue suruh apapun ama loe, loe harus bantuin gue. ngerti??" papar Nicko lalu bertanya

"iya gue ngerti" ketus Sisi

"kalau loe ngelanggar itu loe mesti dapat konsekuensinya" kata Nicko

"konsekuensinya apaan??" tanya Sisi

"yah terserah gue" jelas Nicko

@ rumah Nicko

"bawain tas gue ampe atas" perintah Nicko sembari memberikan tasnya

"uhh" Sisi pun melayangkan tinjunya kepada Nicko tanda kesal dari belakang

@ kamar Nicko

"nih tas loe" kata Sisi meletakkan tas nicko dikursi lalu beranjak pergi

"eh tunggu tunggu, mulai besok dandanan loe wajib ke sisi yang asli ngerti

"tapi gue" kata Sisi terpotong

"udah gag ada tapi-tapian lagian satu kampus udah lihat loe koq, udah sana gue mau istirahat" kata Nicko langsung terkapar ditempat tidurnya

"huhh gue pites juga loh" kesal Sisi sembari menuruni tangga

"eh Sisi, penampilan kamu koq gini" kata mama Nicko bingung

"ah, hehe tadi habis ada kegiatan dikampus mesti pake baju gini" kata Sisi memberi alasan

"kamu udah mau balik?? Nicko koq gag antar kamu sih" tanya mama Nicko

"gimana mau anter gue, justru gue yang nganterin dia" batin sisi menjawab

"gag usah tante Nickonya lagi istirahat ya udah Sisi pamit yah tante" kata Sisi sembari bercipika cipiki dengan mama Nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah sisi

Sisi pun sudah nampak berdandan untuk jalan bersama Alex. ia berusaha tampil sangat cantik didepan Alex

"si buruan Alex udah datang" teriak Xing dari bawah

"iya kak bentar lagi" balas Sisi

Sisi pun akhirnya selesai berdandan dengan dress merah selutut, rambut digerai, high hills dan tetap memakai kalung indah dari Nicko.

"yuk!!" kata Alex menggandeng tangan Sisi

"semoga sukses lex" teriak Xing sembari tersenyum

@ restoran

"koq sepi Lex??" tanya Sisi sembari melihat sekeliling

Alex pun tersenyum.

"jangan bilang loe??" curiga Sisi

"iya biar gag ada yang ganggu, kamu mau pesen apa??" tanya Alex

"apa ajah" jawab Sisi tersenyum

"ya udah mas menu special malam ini 2 yah" kata Alex kepada waitersnya

"Si, tau gag loe malam ini cantik banget" kata Alex tersenyum

"mulai deh gombalnya" kata Sisi tersenyum pula

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ klub bilyar

"oh iya supir loe mana?? koq gag diajak sih??" tanya Xander sembari bermain bilyar

"mana gue tau, lagian gue males ketemu ama dia bawaannya berisik" jawab Nicko yang sedang bermain pula

"ya percuma loe mau ngajak dia kesini juga gag bakal bisa, orang dia lagi ngedate ama Alex" papar Thom sembari duduk dikelilingi cewek-cewek cantik

"apa kencan??" kata Nicko kaget

"napa loe kaget gitu??" tanya Val

"nah tuh kan ketauhan loe pasti cemburu" kata Xander memberi kode kepada yang lainnya

"gag lah" jawab Nicko ketus

"Alex lumayan loh dia populer dikampus, banyak cewek-cewek juga yang pengen jadi pacarnya, saingan berat loe tuh Nick" papar Val

"menurut info yang gue denger Sisi suka yah ama Alex dan katanya Alex juga, mereka kan jomblo wah mungkin malam ini mereka bakal jadian" kata Xander memanas-manasi Nicko

"kalau mereka bener jadian gimana??" batin Nicko berpikir

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Kembali kepada Alex dan Sisi. mereka telah selesai menyantap makanannya.

"Si, sebenarnya gue ngajak dinner loe disini karena gue pengen ngomong sesuatu ama loe" kata Alex nampak serius

"ya udah kalau gitu ngomong ajah" kata Sisi mempersilahkan Alex berbicara

"loe tau kan kalau sejak pertama ketemu ama loe gue.." kata Alex terhenti oleh dering handphone Sisi

"bentar yah, gue terima telpon dulu" kata Sisi menjauh dari Alex

"okey" balas Alex tersenyum

"ada apa loe nelpon gue malem-melem??" tanya Sisi kepada Nicko

"gue.. gue.. hemm" kata Nicko berpikir

"loe mesti jemput gue sekarang" tegas Nicko

"ini udah malam Nicko, lagian loe bisa nyetir sendiri kan gue ada urusan jadi gag bisa jemput loe" papar Sisi

"oh tidak bisa!! eh loe gag ingat peraturan gue tadi sore, atau loe mau gue tambahin jangka waktunya" ancam Nicko

"iya iya.. gue jemput loe" kata Sisi menyetujui permintaan Nicko

"sekarang, kalau dalam 15 menit loe gag disini, loe mesti tanggung akibatnya" ancam Nicko menutup telepon

"ihh,, Nicko !! loe demen bikin kacau hidup gue" kesal Sisi

"sory lex gue mesti balik duluan" kata Sisi menghampiri Alex

"loh kenapa??" tanya Alex

"gue lagi jalanin hukuman dari taruhan gue, gue mesti jemput sih cowok belagu itu" kesal Sisi nampak dari raut wajahnya

"Nicko maksud loe?? gue anter yah??" tanya Alex

"gag usah gue naik taxi ajah, sory lex gue duluan yah" kata Sisi meninggalkan Alex

"argh... gagal deh gue" kesal Alex

"mas ini cincinnya" kata waitersnya

"ya udah makasih" Alex pun mengambil cincin itu

"loe koq susah amat sih ada dijari sisi" keluh Alex kepada cincin itu

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ klub Nicko

"wah Sisi kita datang" sapa Xander melihat sisi memasuki ruangan

"wah xan loe bener dia emang cantik" kata Thom takjub

"Sisi, ini beneran loe??" kata Val memutar badan Sisi

"apaan sih loe" kesal Sisi

"Nick balik yuk!!" kata Sisi menarik Nicko

"eits, bentar dulu, gue masih pengen disini" kata Nicko melepas tangannya dari Sisi

"tadi loe nyuruh gue dateng cepat-cepat, sekarang loe malah masih pengen disini" kesal Sisi

"gue kan hanya suruh loe datang secepatnya, tapi loe tunggu disini ampe gue selesai" kata Nicko tersenyum cool

"udah si, temenin gue yuk kita karokean" kata Xander meninggalkan wanita-wanita yang lainnya dan merangkul Sisi

"udah loe jangan merhatiin mereka" kata Nicko menarik sisi menjauhi Xander

"yah tunangannya marah" gumam Xander

"loe mau minum apa??" tanya Nicko

"gag, makasih" ketus Sisi

"loe mau main apa si, disini semua gratis, ini kan punyanya Nicko" papar Val

"what klub segede ini punya si dia, pasti dibuat untuk happy-happy. dasar taunya cuma bersenang-senang doang" batin sisi berkomentar

"gag" ketus Sisi

"ya udah kita balik ajah kalau gitu" kata Nicko mengambil keputusan

"gue cabut duluan yah guys" kata Nicko keluar dari ruangan itu bersama Sisi

"loe tunggu gue diparkiran, gue ketoilet dulu" kata Nicko kepada Sisi

"buruan jangan lama" teriak Sisi

Diperjalanan menuju perkiran Sisi bertemu seorang cowok yang sebaya dengan dia namun tampaknya pria itu berniat buruk terhadap Sisi.

"hey, koq sendirian sih" kata Pria itu menghadang jalan sisi

"eh loe minggir, gue mau jalan" ketus sisi

"wah cantik-cantik jutek, jangan jutek dong mending loe temenin gue" kata cowok itu merangkul sisi

"lepasin, loe jangan mimpi yah" bentak Sisi

"eits, siapa bilang!! loe mesti nemenin gue" kata pria itu sembari menarik Sisi

"lepasin dia" kata Nicko yang telah muncul

"eh ello Nick, ketemu lagi kita, kenapa loe mau juga ama cewek ini?? tempo hari gue ngalah ama loe kali ini loe mesti lawan gue" kata pria itu langsung menonjok Nicko

"okey siapa takut" Nicko pun membalas pukulannya. mereka pun akhirnya terlibat perkelahian. pria itu pun kalah.

"awas loe kalau berani-berani lagi nyentuh tunangan gue" bentak Nicko lalu menarik Sisi

@ parkiran

"loe gag apa-apa??" tanya Nicko

"iyah gue gag apa-apa, luka loe" kata Sisi menunjuk bibir Nicko

"udah, gag masalah" kata Nicko memegang bibirnya

"kuncinya??" tanya Sisi

"nih" Nicko pun memberi kunci lalu masuk kedalam mobil.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah Nicko

"Nick udah sampai" kata Sisi menengok kearah Nicko

"yah malah tidur, pasti capek yah gara-gara berkelahi tadi" gumam Sisi

"Nick, Nicko udah sampai" kata Sisi sembari berusaha membangunkan Nicko

"kasian juga sih, apa gue nunggu dia bangun ajah, tapi inikan udah jam 11" gumam sisi sembari berfikir

"oke gue nunggu ajah kali yah, kira-kira sejam pasti dia bakal bangun lagi" kata Sisi yakin

ia pun menunggu Nicko terbangun tapi saat menunggu Nicko Sisi pun tertidur. sampai jam 2 Nicko baru terbangun dari tidurnya.

"udah nyampe??" tanya Nicko sembari menguap

"Sisi?? koq dia gag bangunin gue?? ya ampun udah jam 2 lagi" kata Nicko bingung

"ternyata loe masih pake kalung itu" gumam Nicko tersenyum

"kalau gue bangunin percuma juga udah malem, apa dia nginep ajah??" pikir Nicko

akhirnya Nicko sms Xing kalau Sisi akan nginap dirumahnya. Nicko pun menggendong Sisi hingga kamarnya. saat Sisi terbangun Nicko sedang mandi.

"ini kan kamarnya Nicko" kata Sisi nampak banyak berpikir

"aaaaa" teriak Sisi yang kaget melihat Nicko muncul dari kamar mandi

"loe mau ngapain gue" kata Sisi sembari menutup mukanya dengan selimut

"idih emang gue mau ngapain loe, kepedean amat" ketus Nicko sembari memakai bajunya

"trus ngapain gue dikamar loe??" tanya Sisi

"seharusnya gue yang tanya loe kenapa loe gag bangunin gue loe malah tidur, tuh lihat udah jam 2, lagian loe mau pulang jam segini?? entar kaea kejadian tadi, gue udah hubungin xing koq kalau loe nginep disini" papar Nicko panjang lebar

"yah gue gag tega bangunin loe jadi nunggu loe bangun eh malah gue tertidur" kata Sisi memberi penjelasan sembari membuka tutup matanya

"hem Nicko" panggil Sisi

"apaan??" tanya Nicko

"itu, luka loe mesti diobatin. bentar gue ambil obat dulu" kata Sisi mengambil kotak p3k dilemari obat

Sisi pun telah mengambil obatnya.

"loe jangan gerak yah" kata Sisi mengobati luka dibibir Nicko

"auu pelan-pelan dong" kata Nicko berniat memegang bibirnya namun akhirnya memegang tangan Sisi

Nicko pun terpaku memandang Sisi, begitu pun sebaliknya. mereka saling memandang.

"dag dig dug" detak suara jantung Nicko

"dag dig dug" detak jantung Sisi pula

akhirnya mereka pun tersadar dan saling memalingkan wajah.

"apa AC nya mati yah koq panas gini" kata Nicko berjalan kearah AC

"iyah koq panas yah, mungkin cuacanya kali" balas Sisi

"hemm loe tidur disini ajah, gue tidur dikamar sebelah" kata Nicko beranjak pergi dan menutup kamar

"oh Tuhan kenapa panas banget" keluh Nico memasuki kamar tamu

"gue gag nyangka ini kedua kalinya gue tidur dikamar Nicko" kata Sisi tersenyum.

"3 hari lagi tunangan gue" gumam Sisi melihat tanggal

"semoga Alex bisa ngerti" kata Sisi sembari berbaring.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Pagi Harinya @ rumah Nicko Sisi nampak sudah bangun. Ia keluar dari kamar tapi tak melihat orang tua Nicko. ia pun berjumpa dengan Nana yang akan berangkat ke sekolah.

"kak Sisi??" kaget Nana

"hay na" sapa Sisi

"kakak pagi-pagi udah disini ngapain?? tanya Nana

"hehe iyah" kata Sisi nampak bingung menjawab

"Nana belum berangkat??" tanya Nicko yang keluar dari kamar tamu

"loh koq gege keluar dari kamar itu, emang kamar gege kenapa??" tanya Nana

"kamar gue ditempati Sisi tadi malam, mama papa kemana??" tanya Nicko

"mama lagi ke bali nemenin papa ada meeting katanya. oh jadi kak Sisi nginep disini" kata Nana sembari mengangguk-ngangguk

"oh iya bentar lagi kak Sisi bakal jadi ipar aku ya, asyik !! tapi kak hati-hati yah kak Nicko orangnya galak, kalau marah mirip serigala" kata Nana meledek

"ih apaan loe, fitnah tuh fitnah" kata Nicko mengelak

"oke kakak pasti hati-hati koq, udah kamu berangkat gih nanti telat" kata Sisi tersenyum

"okey, bye-bye kak, bye gege" kata Nana berpamitan

"loe koq belum siap-siap ??" tanya Sisi

"gimana mau siap-siap loe dikamar gue" jawab Nicko

"ya udah masuk sono, jangan lama-lama yah, gue mesti balik rumah dulu soalnya" kata Sisi

"iya iya bawel" kata Nicko masuk ke kamarnya

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ parkiran kampus

"ciye" ledek mahasiswa yang melihat Nicko dan Sisi ke kampus bersama

"ciye selamat yah" kata mahasiswa lainnya sembari melihat Nicko dan Sisi

"ini apa sih??" bingung Sisi

"udah gag usah ladenin bawain tas gue" kata Nicko melempar tasnya kepada Sisi

"uhh" kesal Sisi kepada Nicko

Sepanjang jalan Sisi dan Nicko diucapkan selamat oleh mahasiswa kampus yang melihatnya.

@ kelas

"nih tas loe" kata Sisi memberikan tas Nicko

"Heyhoo wah topinya mana neng??" tanya Reta yang melihat Sisi memasuki kelas

"terbang" ketus Sisi

"Ow ow balik ke aslinya dong" kata Reta tersenyum

"ya gitu deh" pasrah Sisi

"eh, kenapa sih anak-anak pada nyelamatin gue, apa karena gue jadi supirnya Nicko mesti diselamatin juga gitu" ketus Sisi

"hahaha, yah enggaklah si, mereka itu ucapin selamat buat pertunangan kalian" jelas Reta

"What?? mereka tau darimana lagi, eh loe yang ember ya pasti" kata Sisi mencurigai Reta

"enak ajah, nih yah tadi itu orang suruhan nyokapnya Nicko pada nyebar undangan pertunangan loe" papar Reta

"mereka semua diundang gitu??" tanya Sisi kaget

"ya iyalah masa ya iya dong" kesal Reta

"oh my God" kata Sisi menepuk jidatnya

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Disis lain.

"wah Nick loe jadi bahan gosip terhangat kampus tuh" kata Xander

"koq bisa??" tanya Nicko

"tadi orang suruhan nyokap loe dateng ngundang yang lain buat acara tunangan loe lusa" papar Thom

"jadi mereka udah pada tau??" tanya Nicko lagi

"yoa, mereka tuh pada gag nyangka koq Tom ama jerry bisa tunangan sih" jawab Val

"apaa loe nyebut-nyebut nama gue" komentar Thom

"maksud gue bukan Thom ello, gue kan cuma kasih pengibaratan" papar Val

"ibarat-ibarat !! cari yang lain jangan pake nama gue" kesal Thom

"emang nih si Val tanggung jawab loe teraktir kita" lanjut Xander

"iya - iya gue teraktir" balas Val

"ya udah ke kantin yuk!!" ajak Nicko

"bolos nih??" tanya Thom

"yoa" kata Nicko menaik turunkan keningnya

Nicko cs pun beranjak keluar kelas.

"eits, mau kemana??" tanya Sisi menghalangi

"mau makan cantik, mau ikut?? yuk!!" ajak Xander

"gag, gag ada kantin-kantinan pasti pada mau bolos kan, gue bilangin pak Edo kalian" ancam Sisi

"ya elah Si, laper nih" kata Xander sembari memegang perutnya

"udah gag usah dengerin dia" sinis Nicko

Pak Edo pun akhirnya datang.

"ngapain kalian masih didepan pintu masuk sana!!" tegas pak Edo

"gara-gara ello nih" kesal Nicko kepada Sisi

"yeh biarin" kata Sisi menjulurkan lidahnya

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kantin kampus

"Nicko, apa bener ini??" tanya Sila menghampiri Nicko sembari menunjukkan undangan pertunangan Nicko dengan Sisi

"loe kan pinter baca, baca tuh!!" ketus Nicko

"udah, tapi gue gag yakin ini semua pasti bercanda kan??" tanya Sila lagi

"becanda apaan emang loe pikir gue komedian apa" jawab Nicko

"jadi gimana dengan gue??" tanya Sila lagi

"mana gue tau" ketus Nicko

"Nicko gue tuh cinta ama loe" papar Sila

"oh yah WOW!!" Sinis Nicko

"koq WOW sih, gue serius!! lagian kenapa mesti Sisi si cewek gag jelas itu, lebih oke gue kemana-mana tau" kesal Sila

"hah?? gue gag salah denger tuh" kata Xander memastikan

"iyah loe gag salah denger, semua juga udah pada tau gue cewek paling populer dikampus ini" papar Sila

"dulu sih iya sekarang gag lah yah" kata Val tersenyum

"udah Sil terima nasib ajah loe" kata Thom sembari mengotak-atik i-pad nya

"gag, gue gag bisa terima ini, ini penghinaan buat gue, lihat ajah kalian entar" ancam Sila meninggalkan Nicko cs

"ow takut" ledek Xander dan Val

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ Taman

"Ra, loe mesti bantuin gue" kata Sila kepada Rara

"bantu apaan??" tanya Reta

"sini" kata Sila menarik Rara lalu berbisik

"oke sipp" kata Rara menyetujui rencana Sila

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ koridor kampus

"hay Sisi" sapa mahasiswa yang melihat Sisi

"halo si" sapa mahasiswa yang lainnya

"si, mau makan ke kantin barengan yuk gue yang teraktir deh" kata mahasiswa mengajak Sisi

"gue udah kenyang" jawab Sisi

"loe yakin??" tanya mahasiswa itu

"iyah" jawab Sisi

"gue duluan yah" kata mahasiswa tersebut

"Si loe ternyata cantik yah, gag salah kalau loe ama Nicko" komentar mahasiswa yang lain

"thank you" kata Sisi tersenyum

Setiap mahasiswa yang melihat Sisi ikut menyapa dan memberi selamat kepada Sisi.

Sisi pun menuruni tangga karena habis dari perpustakaan dalam perjalannya dia bertemu seorang pria yang berlari menaiki tangga. mereka pun bertabrakan lalu cowok itu tanpa sisi sadari menarik kalungnya.

"sorry sorry gue gag sengaja" kata pria tersebut meminta maaf kepada Sisi

"iya iya, lain kali loe hati-hati yah" kata Sisi memaafkannya

"iya" kata pria itu lalu meninggalkan Sisi

@ kelas

"Reta koq gag ada" gumam Sisi yang memasuki kelasnya

Sisi pun kedepan pintu kelas.

"hemm tuh anak malah asyik-asyikan pacaran" kata Sisi menggeleng-gelengkan kepalanya yang melihat Reta duduk berdua diluar kelas bersama Jeje

"nah loe ketauan kan malah pacaran dikampus, belajar woy belajar" ledek Sisi menghampiri Reta dan Jeje

"yeh sirik ajah loe" kata Jeje

"makanya punya pacar dong" kata Reta meledek

"dia mah gag usah punya pacar sayang, tunangan iya" tambah Jeje

"terus yah terus ledekin gue" kesal Sisi

"gue haus nih, yuk ke kantin!!" kata Sisi memegang lehernya

"tumben kalungnya ayang Nicko gag dipake" ledek Reta lagi

"ayang ayang, ayam kali" kata Sisi tertawa

"ah, kalung??" Sisi pun memegang lehernya

"kalungnya mana??" kata Sisi mulai panik

"loe simpan dimana emang??" tanya Jeje

"gag sejak Nicko pakein ke gue gue gag pernah lepas soalnya kata dia kalungnya susah buat lepas, tapi koq gag ada" papar Sisi

"loe inget-inget lagi coba" kata Reta meyakinkan

"iya gue yakin, tadi pagi masih ada" kata Sisi yakin

"mungkin jatuh kali" kata Jeje menduga

"katanya Nicko susah lepas, tapi koq bisa jatuh yah" kata Sisi berfikir

"udah cari dulu gih, yuk sayang kita bantu" kata Jeje

Mereka pun mencarinya dikantin, kelas, taman, perpustakaan, koridor dan dimana-mana tapi tak menemukannya

@ Taman

"yah koq gag ada" kata Sisi sedih

"yah si loe jangan sedih gitu dong, kita cari lagi yuk" kata Reta memeluk Sisi

"tapi kan kita udah cari diseluruh kampus ini tapi tetep gag ada" Sisi pun menitihkan air matanya

"yah mungkin kita carinya kurang teliti, gag cermat mungkin kelewat" kata Reta mencoba menghibur Sisi

"atau jangan-jangan udah ada yang nemuin terus ngambil" kata Jeje ceplas-ceplos

"tuh kan, gue mesti gimana. gue mesti bilang apa sama Nicko" kata Sisi sembari menangis

"ya udah kita umumin ajah kali bener ada yang nemu biar bisa balik ke ello" kata Reta memberi ide

"jangan entar Nicko tau" kata Sisi tak menyetujuinya

"cepat atau lambat Nicko pasti tau Si" papar Jeje

"gag gue harus nemuin sebelum Nicko tau" kata Sisi menghapus air matanya lalu pergi mencari kalung itu lagi.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ parkiran

"mana kunci mobil loe??" tanya JJ

"loe?? ngapain??" tanya Nicko

"hari ini gue yang nganterin loe pulang, Sisi ada urusan penting, jadi dia minta tolong ama gue" papar Jeje

"koq dia gag ngomong sih ama gue" kesal Nicko. ia pun menelpon Sisi tapi Sisi tidak mengangkat teleponnya malah mematikannya

"percuma loe telepon gue kan udah bilang Sisi ada urusan penting. jadi gag nih gue anter loe??" tanya Jeje

"gag usah gue bisa nyetir sendiri" kata Nicko masuk kedalam mobilnya lalu menancap gas berlaju cepat

"gimana Je??" tanya Sisi muncul

"dia gag mau dianter ama gue" jawab Jeje

"ya udah thanks yah, pokoknya gue mesti nemuin kalung itu sebelum matahari terbit" tekad Sisi

"ya udah loe semangat yah !!" kata Jeje tersenyum

"oke, gue pergi dulu yah" pamit Sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Sisi pun berkeliling dikampus mencari kalungnya yang hilang tapi tak jua menemukannya hingga matahari pun terbenam.

"Tuhan aku mesti cari dimana lagi??" batin Sisi yang mulai kelelahan

Handphone Sisi pun berdering dan ternyata iya mendapat MMS masuk berisi foto kalung Sisi.

"ini kan kalung gue!!" kaget Sisi lalu ia pun mendapat telepon dari nomor tak dikenal.

"halo" kata Sisi mengangkat telepon itu

"loe pasti cari kalung itu kan??" tanya penelpon tersebut

"iya itu punya gue, gue mesti ngambil dimana??" tanya Sisi

"kalau loe mau kalung itu loe bisa ambil dipuncak vila loe nginep dulu" kata penelpon itu

"eh loe yang bener ajah, kenapa juga kalung gue bisa disana??" tanya Sisi

"loe gag sadar orang yang nabrak loe tadi siang yang gue suruh ambil" kata penelpon itu tertawa

"loe siapa sih?? trus tujuan loe apa ngelakuin ini??" tanya Sisi kesal

"loe gag usah banyak tanya, kalau loe mau ambil kalau gag juga gue gag maksa" kata penelpon tersebut lalu mematikan telepon

"halo.. halo.. malah dimatiin" kata Sisi memastikan

"gue mesti gimana?? tapi kalau gue gag dapet malam ini, besok gue ketemu Nicko gimana" kesal Sisi berfikir

"gag gue mesti ambil kalung itu" kata Sisi memutuskan pergi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah Sisi

"loe baru 5 menit dirumah mau kemana lagi??" tanya Xing

"gue cuma ambil mobil, gue mau kepuncak" jelas Sisi tergesah-gesah keluar rumah

"eh eh tunggu!!" teriak Xing namun Sisi tak menghiraukannya

"ngapain dipuncak malam-malam gini" kata Xing berfikir

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ klub Nicko

"kenapa loe dari tadi mondar-mandir gag jelas??" tanya Xander kepada Nicko

"paling juga karena Sisi lagi" jawab Thom

"emang paling bisa tuh anak bikin Nicko jadi kebakaran jenggot" canda Val

Nicko pun memutuskan untuk menelpon Sisi tapi handphone Sisi tidak aktif. karena gelisah Nicko pun memutuskan untuk menelpon Reta.

"halo reta, gue Nicko" sapa Nicko

"tumben loe nelpon gue, kenapa??" tanya Reta

"Sisi bareng ama loe??" tanya Nicko

"hemm gag, dia lagi ada urusan penting jadi sejak Siang tadi gue gag bareng dia" papar Reta

"dari tadi urusan penting mulu, sepenting apa sih" kesal Nicko

"yehh mana gue tau, lagian itu kan urusannya Sisi koq loe yang sewot" kata Reta mulai kesal juga

Nicko pun mematikan teleponnya.

"kenapa sih loe?? nyantai bro nyantai" kata Val yang sedang bermain game

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah Reta

Reta lagi membaca majalah dikamarnya tapi handphone nya berdering lagi.

"yah halo" sapa Reta menjawab telepon

"halo ta ini gue Xing" sapa Xing

"oh ada apa kak??" tanya Reta

"ini gue mau nanya sisi bareng loe gag?? soalnya dari tadi handphonenya mati mulu" tanya Xing

"apa Sisi masih nyari tuh kalung yah??" gumam Reta berfikir

"halo" kata Xing menyapa lagi

"eh, hemm iya kak" kata Reta berbohong karena mencoba membantu Sisi

"emang kalian ngapain ke puncak??" tanya Xing

"apa puncak??" batin Reta kaget

"ah, hemm lagi ada tugas kuliah kak, trus ngumpulinnya mesti besok jadi kita bela-belain kepuncak" kata Reta memberi alasan

"owh ya udah, kalian hati-hati yah" kata Xing memberi pesan lalu menutup telepon

"iya kak" lalu Reta pun menutup telepon

"waduh ngapain Sisi kepuncak?? emang kalung itu ada gitu dipuncak??" kata Reta berfikir sendiri

"mana udah jam 9, duh gimana dong ini" kata Reta mondar-mandir sembari berfikir

"Nicko, nicko, yah gue minta bantuan Nicko ajah kali yah, tapi kan Sisi ngelarang" Reta pun masih bimbang

"gag entar ada apa-apa ama Sisi gimana dong, sorry Si gue harus kasih tau Nicko" akhirnya Reta mengambil keputusan. ia pun menelpon Nicko

"halo Nicko" sapa Reta

"apa lagi??" tanya Nicko

"gue.. gue.. mau minta tolong ama loe" kata Reta terbata-bata

"minta tolong apaan??" tanya Nicko

"sebenarnya dari siang tadi urusan penting Sisi itu nyari kalungnya yang hilang" papar Reta terbata-bata

"maksud loe??" tanya Nicko

"tadi pagi dia kehilangan kalung katanya itu dari loe, dia gag berani ketemu loe sebelum nemuin kalung itu, ampe sekarang sepertinya dia masih nyari kalung itu" papar Reta

"hemm tapi sekarang Sisi lagi dipuncak" jelas Reta

"koq dipuncak??" NC pun bingung

"gue juga gag ngerti tapi kata Xing gitu" jelas Reta

"oke gue ngerti" kata Nicko lalu menutup telepon

Nicko pun bergegas mengambil kunci mobilnya.

"loe mau kemana??" tanya xander

"gue mesti nyusul Sisi ke puncak" kata Nicko lalu keluar dari ruangan itu

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Sisi pun akhirnya sampai @ puncak

"tok - tok" bunyi suara ketuk pintu

"apa mamang yang jaga udah balik kerumahnya yah" gumam Sisi

"loh koq gag kekunci sih" kata Sisi yang membuka pintu dengan mudah

"permisi, mang permisi" kata Sisi memasuki Vila itu tanpa berpenghuni

"koq kaeanya gag ada orang yah" gumam sisi

"kalung, iya gue mesti cari kalung dan balik secepetnya" pikir Sisi langsung mencari kalung itu

Sisi pun berkeliling mencari kalung itu dan akhirnya dia menemukannya dikamar Nicko sewaktu berada di Villa

"syukur deh beneran ada" kata Sisi mengambil kalung itu. lalu dia beranjak keluar Vila.

"waduh koq ujaan sih" gumam Sisi membuka pintu Vila itu. namun ia tak menghiraukannya. Sisi pun basah hingga memasuki mobil.

"udah jam 11, gue mesti cepetan balik" kata Sisi melihat jam dimobilnya. lalu ia pun menancap mobilnya pergi. 5 menit Sisi meninggalkan tempat itu Nicko pun datang dengan memakai payung Nicko memasuki vila itu.

"Si, sisi loe dimana??" tanya Nicko sembari berkeliling vila

"apa dia udah balik" kata Nicko berfikir lalu beranjak meninggalkan tempat itu

Dalam perjalanan ke jakarta hujan semakin lebat, mobil Sisi tiba-tiba rusak. Sisi pun ingin meminta bantuan namun sekitar tempat itu tak berpenghuni. malam itu nampak tak berpihak pada Sisi. Ia pun hanya bisa pasrah menunggu adanya bantuan karena handphonenya pun mati.

"Tuhan kenapa dari tadi gag ada mobil satu pun yang lewat" gumam Sisi sembari memegang payung dipinggir jalan

dan akhirnya sebuah mobil pun melewati jalan itu, sisi pun melambaikan tangan agar mobil itu dapat berhenti dan akhirnya mobil itu pun berhenti.

"tok tok" suara Sisi mengetuk pintu jendela mobil yang lewat tersebut

"Nicko, ngapain kamu disini, dari arah puncak ngapain??" tanya Sisi nampak bingung

"udah masuk gih hujan makin lebat tau" perintah Nicko

Sisi pun masuk kedalam mobil Nicko

"loe koq hujan-hujan sih??" tanya Nicko

"itu mobil gue gag tau jadi gag bisa nyala" keluh Sisi

"ya udah balik ma gue" kata Nicko

"mobilnya gimana??" tanya Sisi

"biar entar montir ngambil disini" jawab Nicko

"ya udah gue ambil tas dulu" kata Sisi lalu keluar dari mobil itu. ia pun mengambil tasnya dan kembali kemobil Nicko

"nih anak bener-bener yah, jadi basa kan loe main nyelonong keluar gag pake payung" komentar Nicko

"hehe lupa" kata Sisi dengan cengirannya. mobilnya pun akhirnya berjalan.

"eh kamu belum jawab, dari puncak ngapain??" tanya Sisi

"habis dari birthday party nya temen" jawab Nicko

"oww" Sisi pun mengangguk-ngangguk

"tadi sore katanya ada urusan penting, ada hubungannya dengan puncak gitu??" tanya Nicko lagi

"ah iya" jawab Sisi

"emang ampe malem kaea gini, ngapain ajah dipuncak??" tanya Nicko

"ambil barang tadi kebetulan barangnya baru tau adanya malaman" jawab Sisi dengan hati-hati

"emang ngambil apa segitu pentingnya yah ampe kamu bela-belain malam-malam kesini??" tanya Nicko seolah tak tahu apa-apa

"hemm yah kalau gag penting ngapain diambil, lagian koq kamu kaea ngeintrogasi gue ajah??" Sisi nampak mulai curiga

"siapa yang introgasi !! gue kan cuma pengen tau" kata Nicko ketus

"trus udah dapet kalungnya??" tanya Nicko

"iyah lega banget" jawab Sisi tersenyum

"eh bentar loe nyebut apa tadi??" tanya Sisi

"kalung" tegas Nicko

"loe udah tau??" tanya Sisi terbatah-batah

"emang yah loe gag bisa jaga perberian gue, sini kalungnya" kata Nicko menjulurkan tangannya kepada Sisi

"enak ajah loe kan udah ngasih ke gue jadi ini tuh kalung gue gag boleh dibalikin lagi" kata Sisi memeluk tasnya

Nicko nampak senang, ia pun nampak ingin tersenyum namun menahannya

"kenapa loe bisa seceroboh itu sih ampe kalungnya ilang??" tanya Nicko

_flash back_

"berarti ada yang sengaja dong" kata Nicko

"sepertinya sih begitu, tapi gue gag tau siapa pelakunya lagian apa tujuannya sih tuh orang koq mesti kalung yang loe kasih trus dia juga ngembaliin tapi dikamar loe yang divilla tempo hari" jelas Sisi

"koq bisa kebetulan gitu yah, direncanain banget tuh" komentar Nicko

"nah itu dia, tapi gag apa-apa lah yang penting kan udah ketemu" kata Sisi tersenyum

"gag apa-apa gimana, coba tadi gue gag ada bisa mati beku loe disana" ketus Nicko

"yah yang pastinya kan udah ada digue sekarang" papar Sisi

"gue seneng Si kalau kalung itu loe anggap penting" batin Nicko

"hacci" Sisi pun bersin

"tuh kan, hidung loe merah lagi. nih pake" kata Nicko memberikan sapu tangannya

"loe istirahat ajah dulu" tambah Nicko

Akhirnya setelah perjalanan panjang mereka pun sampai dirumah Sisi dan cuacana disitu nampak tak pernah turun hujan

"thank you bantuannya, gue masuk yah" kata Sisi lalu membuka pintu mobil

Nicko pun keluar dari mobilnya

"Sisi" panggil Nicko

"apaan??" tanya Sisi

Nicko pun merampas tas Sisi lalu mengambil kalung itu.

"loh loh koq diambil??" tanya Sisi

"balik belakang" perintah Nicko

"ngapain??" tanya Sisi lagi

"udah cepetan balik belakang, angkat rambut loe" perintah Nicko

Nicko pun memasankan kalung itu kembali kepada Sisi

"awas kalau ampe ilang lagi, gue gag maafin yah" kata Nicko lalu beranjak masuk kedalam mobil kemudian pergi dari tempat itu.

Sisi pun tersenyum sembari berjalan memasuki rumah

@ rumah Sisi

"Sisi?? loe koq basa kuyup gini sih" tanya Xing yang membukakan pintu untuk Sisi

"hacci.. ceritanya panjang" kata Sisi sembari bersin

"ayo gih mandi air hangat buruan entar loe sakit" perintah Xing

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah Nicko

"kamu baru balik" kata mama Nicko

"mama belum tidur??" tanya Nicko

"mama habis dari dapur haus soalnya" jawab mama Nicko

"ya udah mah aku mau istirahat dulu" kata Nicko menaiki tangga

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar Nicko

Nicko telah selesai mandi dan berganti baju ia pun segera beranjak tidur namun tampaknya ia tak bisa memejamkan mata karena memikirkan Sisi. Nicko pun berencana menelpon Sisi namun gagal terus karena ragu.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar Sisi

Sejak memasuki rumah wajah Sisi nampak berseri-seri walaupun nampak kurang sehat ia tetap tersenyum seolah-olah yang dipikirannya hanya ada Nicko.

Pagi pun datang menyapa.

"Sisi bangun yuk, loe kan mau kekampus" kata Xing menepuk-nepuk Sisi

"Si, udah jam 9 nih loe telat entar" kata Xing yang masih berusaha membangunkan Sisi

"Sisi bangun" Xing pun akhirnya membuka selimut Sisi

Sisi nampak menggigil dan wajahnya pucat.

"loe sakit??" tanya Xing. ia pun memegang dahi Sisi

"wah panas loe tinggi banget, bentar gue telpon dokter dulu" kata Xing segera menelpon dokter

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar Sisi

"gimana dok keadaan anak saya??" tanya mama Sisi

"dia terlalu kecapean apalagi semalam kena hujan, untuk kestabilannya dia hanya perlu istirahat" jawab dokter itu

"ini resep obat dan vitaminnya, diminum saat sudah makan" papar Dokter itu

"baik dok, mari saya antar" kata mama Sisi mengantar dokter tersebut keluar dari kamar

"bandel sih loe" kata Xing mendekati Sisi

"loe istirahat yah, gue masakin bubur buat loe" kata Xing menutupi badan Sisi dengan selimut

"yah bubur lagi" keluh Sisi

"itu resiko, makanya jangan bandel, gue keluar dulu yah" kata Xing lalu keluar dari kamar Sisi

@ kelas

bel akhir mata kuliah pun berbunyi

"okey sekian untuk hari ini, siang semuanya" kata dosen mata kuliah saat itu

"siang pak" balas semua mahasiswa

"mata kuliah hari ini kan cuma satu ampe sekarang koq Sisi gag ada" batin Nicko berfikir

"yuk balik" ajak Xander kepada Nicko, Val, dan Thom

"eh ta tumben loe sendiri Sisi kemana??" tanya Xander yang menghampiri Reta

"dia lagi sakit jadi gag masuk" jawab Reta

"loe mau kemana??" tanya Nicko kepada Reta

"yah gue mau jenguk Sisilah" jawab Reta

"kenapa loe mau ikut??" Reta balik bertanya

"gue mau!!" seru Xander

"ya udah yuk!!" ajak Reta

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar Sisi

"gag, gue gag mau" kata Sisi menggeleng-gelengkan kepalanya

"ayo makan!! loe mesti isi perut biar bisa minum obat" kata Xing sembari menjulurkan bubur kehadapan Sisi

"gag enak tau" Sisi pun masih enggan memakannya.

"halo Sisi" sapa Reta yang memasuki kamar Sisi disusul Jeje, Xander, val, Thom dan Nicko

"hay, kalian!!" seru Sisi tak menyangka teman-temannya datang menjenguk

"loe koq sakit sih, gue gag ada temen tau dikampus" kata Reta manyun

"tuh ada Jeje tersayang yang nemenin" ledek Sisi

"gimana keadaan loe??" tanya Thom

"gag apa-apa koq cuma butuh istirahat" jawab Sisi

"udah minum obat??" tanya Jeje

"obatnya diminum setelah makan, lah dia dari tadi gag mau makan" jawab Xing

"koq loe gag mau makan??" tanya Nicko

"habis disuruh makan bubur coba yang lain pasti gue makan dari tadi" jawab Sisi

"nih gue nyerah bujuk dia makan, gue serahin ama kalian" kata Xing memberi bubur itu kepada Nicko lalu keluar dari kamar

"nah buruan Nick suapin Sisi" kata Xander mendorong Nicko mendekati Sisi. Nicko pun duduk disamping Sisi

"loe makan yah" kata nicko nampak kaku sembari mencoba menyuapi Sisi. Sisi pun akhirnya memakan bubur yang disuapi oleh Nicko

"beneran deh kaeanya mereka ada sesuatu yang special" bisik Val kepada Xander dan Thom

"bukan kaeanya Val, udah jelas banget !! merekanya ajah sok gengsi-gengsian" balas Xander berbisik

"kaea anak kecil ajah" tambah Thom sembari tersenyum

"nih minumnya" kata Nicko memberi Sisi minum

"katanya gag enak koq habis" ledek Reta

"apa karena Nicko yang suapin yah" Jeje pun ikut ngeledekin Sisi dan Nicko

"gue emang laper koq" kata Sisi memberi minum itu kepada Nicko lalu disimpan.

"sekarang loe minum obatnya" kata Nicko sembari memberi minum dan obat. Sisi pun meminum obat itu.

"guys kaeanya kita ganggu deh, keluar yuk!!" ajak Reta

"yuk !! yuk!!" balas Xander mewakili

"kalian mau kemana?? sini ajah nemeni gue" kata Sisi

"gag ah, kan udah ada Nicko, bye" kata Reta mewakili

"eh kalian!!" kata Nicko memanggil yang lain. namun mereka tetap keluar dari kamar.

"aneh yah mereka" kata Sisi tersenyum kaku

"iyah" Nicko pun tampak kaku

"emmm, kata dokter apa tadi??" tanya Nicko

"katanya gue cuma kecapean ditambah kena hujan semalem bentar lagi juga sembuh" jawab Sisi

"loe tau kan besok hari apa??" tanya Nicko lagi

"pertunangan kita, emang kenapa??" jawab Sisi lalu balik bertanya

"kalau loe masih kurang sehat pertunangannya kita undurin??" tanya Nicko

"jangan!!" spontan Sisi menolak

"enggak maksud gue, mau besok mau entar sama ajah lagian gue bisa koq besok, yah gue gag mau kecewain ortu gue mama papa loe juga. mereka kan udah persiapin semuanya" papar Sisi

"syukur deh" batin Nicko lega

"kalau gitu loe istirahat yang cukup biar besok gag drop" kata Nicko membantu Sisi berbaring

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ ruang tamu

"ngapain yah mereka berdua diatas??" tanya Val

"menurut loe??" tanya Xander

"gue gag tau makanya nanya" kata Val

"mana gue tau Vale" kata Xander meninggikan suaranya

"kalian pada asyik sendiri yah" kata Nicko tiba-tiba menghampiri yang lainnya

"gimana Sisi??" tanya Reta

"dia lagi istirahat" jawab Nicko

"kalian tetep jadi tunangan besok??" tanya JJ

Nicko pun mengangguk-nganggukkan kepalanya

"yah udah kita balik yuk!!" ajak Jeje

"yuk" kata Nicko mewakili yang lain

"eh loe mau balik juga, udah sana jagain Sisi biar gag drop buat besok" kata Thom memberi nasihat

"gue??" kata Nicko sembari menunjuk dirinya

"iya ello lah nick, udah sana" kata Thom memperjelas

"iya deh" kata Nicko menyetujui

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar Sisi

beberapa waktu kemudian Nicko pun masuk ke kamar Sisi. Sisi nampak masih tidur. sembari membawa mawar putih kesukaan Sisi, Nicko meletakkannya dimeja dengan hati-hati. Namun Sisi tetap terbangun

"loe udah bangun" kata Nicko memastikan

"loe belum balik??" tanya Sisi

"seperti yang loe lihat" jawab Nicko

"bunga itu buat gue??" tanya Sisi yang melihat mawar putih dimejanya

"emm kenapa loe suka??" tanya Nicko

"banget" jawab Sisi tersenyum

"ya udah buat loe ajah" kata Nicko memberi bunga itu kepada Sisi

"emang buat gue kan" batin Sisi

Sisi pun beranjak dari tempat tidurnya.

"mau kemana loe??" tanya Nicko

"gue mau taruh bunganya" kata Sisi memasuki ruang gantinya. Nicko pun mengikutinya.

"koq loe taruh bunganya diruang ini??" tanya Nicko

"ini tuh ruang favorit gue jadi gue taruh semua yang gue suka disini" jawab Sisi sembari menata letak bunga itu

"itu bunga yang loe dapet di Villa kan??" tanya Nicko melihat mawar putih yang lainnya diruang itu

"iyah, koq loe tau" kata Sisi bingung

"bunga itu dari loe juga??" tanya Sisi

"emang dari siapa lagi, alex gitu" ketus Nicko

"bisa romantis juga loe" canda Sisi

"thank tou yah, tau ajah loe gue suka mawar putih" kata Sisi sembari tersenyum

"itu juga gue tau dari xing" batin Nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ restoran

Dipihak lain nampak Reta bersama Jeje sedang makan bersama. tiba-tiba handphone Jeje berdering.

"ya na, kenapa??" tanya Jeje menjawab telepon dari Nana

"ngapain lagi sih itu orang nelpon Jeje" batin Reta

"kakak, kakak lagi apa sekarang??" tanya Nana

"gue lagi makan di restoran grand indonesia, emang kenapa??" tanya Jeje

"serius kak?? nana juga lagi disini belanja, aku samperin kakak yah" kata Nana lalu menutup telepon

"kenapa lagi tuh dia nelpon kamu??" tanya Reta

"dia mau kesini katanya" jawab Jeje

Tak lama kemudian Nana pun datang.

"kak Jeje" sapa Nana langsung memeluk Jeje

"ada kak Reta juga, halo kakak" sapa Nana

"halo" sapa Reta kembali dengan senyuman terpaksa

"kalian koq bisa makan bareng, pasti cuma kebetulan kan" kata Nana berfikir

"kak Jeje temenin aku belanja yah, tadi itu aku udah keliling nyari baju buat besok tapi aku belum nemu kak Jeje mau bantu aku kan nyari baju" pinta Nana sembari menggandeng Jeje

"tapi hemmm" kata Jeje yang bimbang antara ingin menolak tapi tak tega namun disisi lain ada Reta pacarnya

"koq tapi, udah yuk kak" kata Nana lalu menarik Jeje

Nana dan Jeje sibuk memilih-milih baju namun Reta hanya bisa kesal dan cemburu mengikuti mereka.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Jeje pun telah sampai mengantar Reta pulang hingga depan rumahnya

@ depan rumah Reta

"kamu marah soal sikap Nana tadi??" tanya Jeje

"siapa yang gag kesel kalau lihat pacarnya jalan dengan wanita lain didepan matanya sendiri" kesal Reta

"ta kamu ngertilah dia masih kecil, dia cuma minta bantuan kan tadi" papar Jeje

"terus ajah gitu pake mesra-mesraan" kesal Reta lalu keluar dari mobil Jeje

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

kembali kepihak Sisi dan Nicko

@ rumah Sisi

"loe beneran udah sehat??" tanya Nicko

"iya udah, nih" kata Sisi sembari meletakkan tangan Nicko didahinya

"iya sih, ya udah gue balik" kata Nicko lalu menaiki mobilnya dan pergi

"thank you buat hari ini" batin Sisi melihat kepergian Nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Keesokan harinya yaitu hari pertunangan Sisi dan Nicko disalah satu gedung mewah dijakarta.

@ perjalanan menuju gedung handphone Sisi berdering.

"halo lex" Sapa Sisi mengangkat telepon

"selamat yah buat pertunangan loe" kata Alex memberi ucapan

"hemm iya, loe dateng kan??" tanya Sisi

"sory gue gag bisa dateng, gue lagi diparis sekarang" jawab Alex

"apa paris?? loe koq gag bilang ama gue kalau loe mau keparis??" tanya Sisi

"sory ini juga mendadak perginya kemarin" jawab Alex

"loe balik kapan??" tanya Sisi lagi

"minggu depan. moga loe bahagia yah" kata Alex yang sesungguhnya sedih atas pertunangan Sisi

"thank you" kata Sisi lalu menutup telepon

Akhirnya Sisi pun sampai ditempat pertunangannya.

"apa keputusan gue udah bener" batin Sisi yang turun dari mobilnya

berbeda dengan kedua orang tuanya yang telah sampai duluan, Sisi dengan gandengan tangan dari Xing memasuki gedung itu.

"Nick, princess loe tuh" kata Xander kepada Nicko

Nicko pun berbalik melihatnya.

"ciye yang tunangan, loe cantik Si" kata Reta menghampiri Sisi sembari memberi kedua jempolnya

"Si, sory kakak gue gag bisa datang, dia salam ama loe" kata Jeje

"iya gue tau, dia nelpon gue koq tadi" kata Sisi tersenyum

"Nick kamu samperin Sisi gih" kata Thom kapada Nicko

"ehem ehem" ledek Reta ketika Nicko mendatangi Sisi

"Nick gimana Sisi??" tanya Reta

"lumayan" jawab Nicko singkat

Sisi pun nampak sedikit kesal mendengar ucapan Nicko

"mama papa dimana??" tanya Sisi kepada Nicko

"mereka semua lagi nemenin relasi bisnis mereka" jawab Nicko

"terima kasih kepada hadirin yang telah datang diacara pertunangan anak kami Nicko dan Sisi,Nicko Sisi bisa kemari nak" kata mama Nicko yang berbicara diatas panggung

Nicko pun menggandeng Sisi menaiki panggung.

"hari ini tentu menjadi hari bahagia untuk keluarga besar fernandes dan keluarga besar yogastaria karena hari ini merupakan hari dimulainya penyatuan cinta Nicko dan Sisi dalam ikatan pertunangan" papar mama Nicko

setelah beberapa sepatah kata dari kedua keluarga akhirnya sampai pada acara puncak. Nicko melingkarkan cincin dijari manis Sisi dan begitu pun sebaliknya diikuti suara tepuk tangan meriah oleh para tamu yang hadir.

teman-teman kampus mereka yang hadir pun ikut memberi ucapan selamat dan turut berbahagia kecuali Sila dan Rara yang nampak hadir namun terlihat kesal dan marah sepanjang acara.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar Sisi

"Sisilia yogastaria, loe sekarang udah resmi jadi tunangan Nicko fernandes, cowok yang selama ini loe temeni berantem" kata Sisi yang duduk didepan meja rias sembari melihat cincin tunangannya

"gue gag tau apa semua ini benar atau salah tapi semakin gue kenal Nicko gue ngerasa dia gag kaea awal gue kenal ama dia" tambah Sisi dengan senyumannya sembari melihat cincin itu

"duh anak mama senyum-senyum sendiri" kata mama Sisi yang muncul diruangan Sisi

"mama" kaget Sisi

"hemmm anak mama ini pasti mikirin Nicko kan" kata mama Sisi sembari memegang kedua puncak Sisi yang sedang duduk

"mama apaan sih" kata Sisi nampak malu

"tuh pipinya merah gag bisa boong" kata mama Sisi menggoda Sisi

"mama aku ngerasa semua itu serba cepat dan terlalu kebetulan" papar Sisi

"maksud kamu??" tanya mama Sisi

"aku baru tinggal bentar dijakarta tapi semuanya udah banyak yang berubah termasuk Nicko, aku kadang berfikir kejadian yang terjadi padaku kenapa harus berkaitan dengan Nicko, selalu saja dia" kata Sisi bercerita

"kamu percaya dengan yang namanya jodoh, mungkin ini yang dibilang jodoh" papar mama Sisi

"aku?? Nicko?? jodoh??" kaget Sisi

"langkah kamu udah jauh sampai sini sayang, mungkin kamu lebih bisa ngerti maksud mama" kata mama Sisi tersenyum

Sisi nampak berfikir banyak

"ya udah hari ini pasti kamu capek, istirahat yah sayang mama keluar dulu" kata mama sisi lalu keluar dari ruangan itu. Sisi pun ketempat tidurnya namun masih nampak berfikir banyak. tak lama kemudian handphonenya berdering

"Nicko" kaget Sisi melihat nama Nicko pada handphonenya yang sedang berdering

"ya Nick" kata Sisi menjawab telepon Nicko

"loe belum tidur??" tanya Nicko

"bentar lagi, loe sendiri??" jawab Sisi lalu bertanya lagi

"gue juga bentar lagi" jawab Nicko

"tumben loe nelpon gue" kata Sisi

"hemm gue.. gue.." kata Nicko terbata-bata

"gue nelpon loe cuma mau ngingetin walaupun kita udah tunangan besok loe tetep jadi supir gue, mesti jemput gue jam 7" tegas Nicko

"loe nelpon cuma mau bilang itu" kata Sisi nampak kesal

"iya iya gue tau" kata Sisi membesarkan suaranya

"baguslah" kata Nicko singkat

"udah gue ngantuk" kata Sisi tiba-tiba mematikan telepon

"lah koq mati, apa gue salah ngomong yah tadi" kata Nicko berfikir

"Nicko !! gag bisa yah loe ngerti perasaan perempuan dikit ajah" kesal Sisi yang ditumpahkan lewat handphonenya

"argh.." sisi pun memukul-mukul bantalnya lalu tidur

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Keesokan harinya @ rumah Nicko

Sisi pun bertemu mama papa Nicko dipintu masuk rumah Nicko

"Sisi !! hemm Nicko sepertinya belum bangun sayang" kata mama Nicko yang nampak akan memasuki mobil

"kamu masuk ajah bangunin dia" kata papa Nicko

"tante dan om mau pergi yah??" tanya Sisi

"iya kita mesti balik ke amerika pantau proyek baru disana" papar papa Nicko

"tante harap balik kesini secepatnya buat persiapan pernikahan kalian" kata mama Nicko tersenyum

"tante dan om hati-hati yah, semoga kerjaannya lancar" kata Sisi sembari bersalaman

"iya makasih sayang, kami pergi dulu yah" kata mama Nicko memasuki mobilnya

"titip Nicko yah si" kata papa Nicko pun memasuki mobilnya

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar Nicko

"nih anak semalem ajah nelpon gue cuma buat bilang mesti jemput dia jam 7, sekarang ajah belum bangun" komentar Sisi memasuki kamar Nicko

"eh loe bangun" kata Sisi mencoba membangunkan Nicko

Sisi pun memasang waker yang sedang berbunyi didekat Nicko dengan harapan Nicko akan terbangun

"berisik" teriak Nicko lalu menutup telinganya dengan bental

"malah nutup pake bantal lagi" kesal Sisi

Sisi mengambil bantal itu, Nicko pun membuang wakernya hingga berhenti berbunyi

"Nicko gimana sih loe nyuruh gue dateng malah loe yang belum bangun, mama papa loe udah berangkat tuh loe gag sempet pamitan kan" kata Sisi meninggikan suaranya

"Nicko !! gue balik yah kalau loe gag bangun" ancam Sisi

"Nicko !!" teriak Sisi

"ya udah gue balik" kata Sisi beranjak pergi namun terhenti karena Nicko menariknya.

"loe bawel yah" kata Nicko lalu bangun dari tidurnya

"biarin, udah sono loe mandi" kata Sisi berbalik menarik Nicko turun dari tempat tidur lalu mendorongnya ke kamar mandi

handphone Nicko berdering.

"Nick ada telpon" teriak Sisi dibalik pintu kamar mandi

"udah loe angkat ajah" kata Nicko

Sisi pun melihat handphone Nicko yang ternyata telepon itu berasal dari Sila

"halo Nicko" sapa Sila

"Nicko lagi mandi, ngapain loe nelpon pagi-pagi gini??" tanya Sisi

"loe Sisi??" kaget Sila

"iya gue kenapa?? ada pesan loe ama Nick entar gue yang sampein" kata Sisi nampak kesal

"loe sendiri ngapain dikamar  Nicko sepagi ini??" tanya Sila

"bukan urusan loe" jawab Sisi lalu mematikan telepon itu

"siapa Si??" tanya Nicko yang keluar dari kamar mandi

"ngapain Sila nelpon loe pagi-pagi?? apa setiap pagi orang yang nelpon loe pertama dia mulu??" tanya Sisi yang nampak kesal

"mana gue tau dia ngapain telepon gue, tapi loe bener sih emang dia sering nelpon pagi-pagi gini" jawab Nicko

"loe berdua gag ada bedanya" kesal Sisi lalu keluar dari kamar Nicko

"tuh anak kenapa lagi sih " kata Nicko berfikir

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kampus

Sisi dan Nicko nampak memasuki kelas bersama.

"ciye pasangan baru kita datang bersama nih" ledek Reta

"koq mukanya ditekuk sih?? jangan bilang kalian bertengkar lagi??" tanya Reta

"udah gue malas ngebahasnya" ketus Sisi

"kekantin yuk!!" ajak Sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kantin

Jeje datang menghampiri Sisi dan Reta yang lagi makan.

"hey" sapa Jeje

"hey Je, makan yuk!!" ajak Sisi

"gag laper dia" ketus Reta

"gue laper koq, entar gue pesen dulu yah" kata Jeje lalu pergi memesan makanan

Jeje pun kembali dengan membawa makanannya.

"kalian kenapa sih??" tanya Sisi

"gag kenapa-kenapa koq" jawab Jeje

"kaea gag ada masalah ajah" ketus Reta

"tuh kan, ada apa sih sebenarnya??" tanya Sisi lagi

"tanya tuh ama temen loe" jawab Reta

"udah cabut yuk!!" kata Reta menarik Sisi

"entar dulu makanan gue belum habis" kata Sisi masih nampak makan

"udah ayo!!" kata Reta menarik Sisi

"iya iya gue minum dulu" kata Sisi meminum minumannya lalu pergi bersama Reta

baru mereka keluar dari kantin Sila dan Rara pun datang menghampiri.

"Sila, ada apa??" tanya Sisi

"udah loe gag usah sok baik" ketus Sila mendorong Sisi hingga terjatuh

"Si loe gag apa-apa??" tanya Reta

Sisi pun mengangguk

"eh loe kasar banget jadi cewek, Sisi salah apa sih ama loe??" tanya Reta

"loe pake sok gag tau lagi, Sisi itu udah salah banyak ama gue dia ngerebut Nicko dari gue" bentak Sila

Sisi akhirnya bangun.

"udah Sil, orang kaea dia gag usah dibaekin" kata Rara

"inget yah walaupun loe udah tunangan dengan Nicko jangan harap gue mau lepasin dia cuma buat cewek kaea loe, inget itu" Sila pun menyambar Sisi lalu pergi diikuti oleh Rara

"loe koq gag ngelawan sih si??" tanya Reta

"gue ngerti alasan dia berbuat kaea gini, gue ngerti perasaan dia" jawab Sisi

"trus ampe kapan loe bakal biarin dia nindas loe kaea gini??" tanya Reta lagi

"mungkin sampai semuanya bisa jelas ta" jawab Sisi melanjutkan langkahnya

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kelas

"Si nih buat loe" kata Val memberi Sisi setangkai bunga mawar putih dengan selipan kartu

"apaan nih??" tanya Sisi

"gag tau Nicko nyuruh gue kasih ke loe" jawab Val

"Nicko??" Sisi pun langsung membaca kartu dibunga itu

isi kartu tersebut :

"jam 7 at famous resto"

Sisi tersenyum dan mencium bunga dari Nicko dan dia pun melirik kearah Nicko.

"ciye yang ngedate entar malam" ledek Reta yang ikut melihat isi kartu tersebut

Dosen pun nampak memasuki ruangan, selama proses pembelajaran berlangsung Sisi dan Nicko saling mencuri pandang sesekali tanpa sepengetahuan masing-masing.

@ parkiran

"biar gue yang nyetir" kata Nicko sembari membukakan pintu mobil untuk Sisi

"gue seneng Si kalau akhirnya loe ama Nicko bisa bersatu" batin Reta dari kejauhan

tak lama setelah Nicko dan Sisi pergi Nana pun akhirnya datang.

"Nana ngapain lagi kesini" gumam Reta

"Jeje, apa dia mau nyamperin Jeje" pikir Reta

"fakultas management dimana??" tanya Nana pada salah seorang mahasiswa

"trus ajah belok kanan ada tangga fakultas ekonomi dilantai 2 ada management" jawab mahasiswa itu

"oke thank you" balas Nana

"tuh kan dia mau ketemu ama Jeje" gumam Reta dari kejauhan mengikuti Nana

Jeje pun nampak baru keluar dari kelasnya.

"kak Jeje" sapa Nana dari kejauhan

"Nana" kaget Jeje

"kamu ngapain kesini??" tanya Jeje

"mau nemuin kakak, emang gag boleh yah??" jawab Nana lalu bertanya lagi

"boleh ajah sih" jawab Jeje

"kakak gag sibuk kan??" tanya Nana lagi

"gag sih" jawab Jeje

"kalau gitu temenin aku jalan yah" kata Nana menggandeng Jeje

"ayo kak !! yuk!!" ajak Reta

"loe koq pake mau ajah sih Je" kesal Reta

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Nicko pun menjemput Sisi dirumahnya.

@ rumah Sisi

"silahkan masuk den, sebentar saya panggil neng Sisinya dulu" kata pembantu Sisi sembari membuka pintu

"tok tok" suara ketuk pintu kamar Sisi

"masuk ajah" kata Sisi

"neng, den Nickonya ada dibawa" kata pembantu itu membuka kamar Sisi

"iya aku udah selesai koq bik" kata Sisi tersenyum

Sisi pun menghampiri Nicko, dengan dress putih, high hills putih, rambut digerai panjang Sisi nampak cantik dan anggun.

"yuk!!" kata Sisi dengan senyumannya. Nicko pun menggandeng tangan Sisi tanpa ragu hingga mobilnya dan membukakan pintu mobil untuk Sisi

"mimpi apa nih anak semalem" batin Sisi sembari tersenyum melihat tingkah Nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ restoran

"silahkan masuk" kata pelayan menyambut Nicko dan Sisi

Suasana restoran nampak dibuat romantis oleh pihak restoran sesuai pesanan Nicko. Nicko pun menarik kursi untuk Sisi duduki

"Nick, loe kepikiran ngelakuin semua ini??" tanya Sisi yang masih tak percaya

"iya lah, loe suka kan" kata Nicko tersenyum

"belakangan ini koq loe aneh tapi okelah romantis" kata Sisi tersenyum

"gue bosan ajah mesti berantem terus ama loe, apa lagi sekarang kita udah tunangan" papar Nicko

"permisi, ini makanannya" kata pelayan tersebut menghidangkan berbagai macam makanan

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Di pihak lain didepan pintu restoran.

"maaf mbak malam ini tertutup untuk umum" kata pelayan yang berdiri didepan pintu masuk

"apa didalam ada lamaran sepasang pasangan??" tanya wanita itu

"sepertinya hanya makan malam biasa tidak ada lamaran mbak" jawab pelayan itu

"hemm yah udah gue boleh ketoilet bentar kan, gue kebelet nih" kata wanita itu

"hemm boleh deh mbak toiletnya terus ajah sebelah kanan" kata pelayan itu

"okey thank you" kata wanita itu

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

"Si gue ketoilet bentar yah" kata Nicko berpamitan

"okey" kata Sisi tersenyum

Nicko pun berjalan menuju toilet namun dia nampak melihat wanita yang keluar dari toilet yang tidak lain wanita tadi. Nicko pun mengejarnya.

"makasih yah mas" kata wanita itu lalu berjalan kearah mobilnya

"shera" teriak Nicko mengejar wanita itu

namun wanita yang bernama Shera itu telah pergi dengan mobilnya

"itu beneran shera??" gumam Nicko berfikir

"Nicko loe ngejar siapa tadi??" tanya Sisi menghampiri Nicko

"ah?? enggak koq, mungkin gue salah orang" jawab Nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ depan rumah Sisi

"Nick, koq loe dari tadi diam mulu sih?? loe gag apa-apa kan??" tanya Sisi

"enggak koq gue gag kenapa-napa" jawab Nicko tersenyum

"ya udah thanks yah buat dinner nya" kata Sisi lalu keluar dari mobil Nicko

"oke bye!!" kata Nicko berpamitan lalu pergi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar Sisi

setelah berganti baju Sisi menelpon Reta

"halo ta" sapa Sisi

"loe udah balik?? gimana tadi??" tanya Reta

"hari ini Nicko ngajak dinner diresto yang suasananya romantis, gue seneng banget ta" cerita Sisi sembari tersenyum

"nah sekarang ajah seneng, kemarin berantem" ledek Reta

"kaeanya loe bener gue udah mulai suka ama Nicko" kata Sisi terbatah-batah

"hah?? hahahaha " kata Reta tertawa

"koq loe ketawa sih??" tanya Sisi heran

"akhirnya loe ngaku juga, nih yah loe itu udah saling jatuh cinta cuma kalian doang gengsi ngakuinnya" papar Reta

"emang bener yah Nicko suka juga ama gue?? entar gue bertepuk sebelah tangan lagi" kata Sisi nampak ragu

"ya iya lah Sisi, nih yah seorang Nicko gag pernah memperlakukan wanita seperti ke loe sekarang ampe tunangan Nicko gag nolak kan" kata Reta meyakinkan Sisi

"masa sih, bukannya tiap hari Nicko dikelilingi cewek-cewek cantik??" tanya Sisi

"emang sih tapi ceweknya ajah pada ngejar Nicko, gag ada yang ditanggepin ama Nicko" jawab Reta

"oh gitu, eh inget yah loe gag boleh cerita kesiapa pun" kata Sisi

"iya iya" balas Reta

"eh iya gimana loe ama Jeje?? kalian kenapa sih??" tanya Sisi

"gue sebel ama Jeje gue itu pacarnya dia tapi Jeje koq gag jaga perasaan gue main jalan ama Nana" jawab Reta

"maksud loe gara-gara Jeje jalan ama Nana??" tanya Sisi memperjelas

"iya" ketus Reta

"ya ta gue kan bilang ama loe Nana itu cuma dianggap adek doang ama Jeje gag lebih" papar Sisi

"oke lah si kalau cuma sekali, ini udah sering mereka jalan, Jeje juga jadi cuek gag mikirin perasaan gue" kesal Reta

"ya udah entar gue ngomong ama Jeje, loe jangan sedih yah" kata Sisi menghibur Reta

"iyah gue baik-baik ajah koq" kata Reta masih dengan senyuman

"oke, istirahat gih see you" kata Sisi lalu menutup telepon

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar Nicko

"itu beneran Shera??" gumam Nicko berfikir sembari mondar-mandir

"tapi Shera ngapain disini??" kata Nicko nampak berfikir banyak

Akhirnya Nicko memutuskan untuk menelpon Xander

"halo xan" sapa Nicko nampak tergesah-gesah

"weits kenapa bro?? koq suara loe kaea orang kebakaran jenggot ajah" canda Xander

"xan loe mesti bantu gue" pinta Nicko

"apa sih yang gag buat loe, tentang apa nih?? Sisi??" kata Xander yang masih nampak bersama berada diclub

"bukan, waktu gue dinner bareng Sisi tadi gue ngelihat Shera" papar Nicko

"what Shera?? loe yang bener??" tanya Xander nampak tak percaya

"gue lihatnya sepintas sih, gue gag berhasil ngejar dia tapi loe mesti bantu gue cari tau semua ini" pinta Nicko

"oke" kata Xander lalu menutup handphone nya

Nicko nampak gelisah terus - menerus

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Keesokan harinya @ kantin

Nampak Val dan Thom berebutan handphone tak tahu apa yang sedang mereka rebutkan dari handphone tersebut.

"eh kenapa sih Nicko dari tadi diem mulu" bisik Val kepada Thom

"mana gue tau lagi berantem lagi kali ama Sisi" balas Thom

"woy bro sory gue telat" kata Xander yang nampak baru muncul

"Nick yang loe lihat bener" papar Xander

"apaan tuh??" tanya Val

"Shera balik ke indo" jawab Xander

"oh Shera balik ke indo" kata Val datar

"what?? Shera kembali ke Indo??" tanya Val yang baru nampak sadar

"dia balik udah seminggu yang lalu, katanya dia ada pemotretan dan iklan disini makanya balik ke indo" papar Xander

"ngapain sih loe mesti cari tau tentang Shera lagi, loe masih mengharapkan dia??" tanya Thom kepada Nicko

"Xan, dia sekarang tinggal dimana??" tanya Nicko kepada Xander

"dia balik kerumahnya yang dulu" jawab Xander

Nicko pun pergi dengan tergesah-gesah

"Nick loe mau kemana??" teriak Val

"udahlah paling dia mau nemuin Shera" jawab Xander

"masih ajah kekeh ama Shera" komentar Thom

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kelas

"Xander, Val dan Thom ada, Nicko kemana yah??" batin Sisi berfikir sembari melihat bangku Nicko

"terima kasih perhatiannya, siang semuanya" kata Dosen itu lalu meninggalkan kelas

"siang pak" jawab serentak mahasiswa

"loe kenapa si??" tanya Reta yang melihat Sisi terdiam

"ah, gag apa-apa, yuk!!" jawab Sisi tersenyum

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ koridor

"Je, Jeje" teriak Sisi memanggil Jeje

"Si loe koq manggil dia sih" kata Reta berbisik

"loe tunggu disini bentar yah" kata Sisi lalu meninggalkan Reta

"kenapa Si??" tanya Jeje

"kenapa?? hemm Jeje" kata Sisi dengan nada curiga

"Reta udah cerita ama gue, emang kenapa sih Nana sering banget nyamperin loe??" tanya Sisi

"gue juga gag tau dia juga tiba-tiba ajah selalu nongol" jawab Jeje

"kaeanya loe mesti ambil sikap Je, gue tau loe gag mau ngecewain Nana tapi loe mesti inget perasaan Reta pacar loe" papar Sisi

"iya gue ngerti tapi gue gag tega ama Nana" kata Jeje yang merasa serba salah

"iya tapi loe gag bakal gini terus kan, loe mesti tegas ama diri loe" kata Sisi menepuk bahu Jeje

"gue harap loe gag salah ngambil sikap" kata Sisi tersenyum lalu meninggalkan Jeje

"loe ngomong apa tadi??" tanya Reta

"ada lah, udah loe gag usah mikirin yuk cabut" kata Sisi merangkul Reta

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ depan rumah Shera

Nampak Nicko dalam mobil mengamati rumah Shera tanpa berniat memasuki rumah itu. Ia pun mengingat kenangannya bersama Shera dirumah itu.

(flash back 3 tahun yang lalu)

"sayang bentaran lagi yah belajarnya aku udah capek nih" pinta Nicko yang lagi belajar bersama Shera dikamarnya

"oh oh tidak bisa, aku gag mau punya cowok yang oon" kata Shera tersenyum

"yah bentaran doang 10 menit deh" kata Nicko nampak memohon

"iya deh iya" kata Shera segera keterasnya

"hey aku punya sesuatu untuk kamu, matanya merem dong" pinta Nicko

"gag mau ah, emang apaan sih??" tanya Shera

"gag boleh lihat, merem dulu" perintah Nicko

"ya udah aku merem nih yah" kata Shera memejamkan matanya

"sekarang buka mata" kata Nicko memberi instruksi

"kalung indah banget" kata Shera nampak bahagia

"aku pakein yah" Nicko pun memakaikannya kepada Shera

"aku janji entar kalau kita mau tunangan aku kasih kalung yang desainnya aku buat khusus dengan rasa cinta" kata Nicko tersenyum

"owhh sejak kapan pacarku ini so sweet banget" kata Shera langsung memeluk Nicko

Nicko pun nampak meneteskan air mata mengingat kenangan itu. tak lama berselang Shera akhirnya datang dan turun dari mobilnya.

"loe gag berubah sher" gumam Nicko tersenyum dari kejauhan melihat Shera

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ restoran

"gue koq gag ngelihat Nicko sama sekali hari ini" batin Sisi sembari mengaduk-aduk minumannya

"hey Si loe kenapa sih??" tanya Reta mengagetkan Sisi

"Nicko hari ini koq gag ada kabar yah??" tanya Sisi

"kenapa?? loe kangen?? belum sehari Si" ledek Reta

"apaan sih loe" kata Sisi langsung meminum-minumannya

nampak Xander, Val dan Thom akan makan direstoran yang sama

"hey kalian juga disini" sapa Val mewakili yang lainnya menghampiri Reta dan Sisi

"kita gabung ajah yah" kata Xander langsung duduk disamping Sisi diikuti yang lainnya

"mas-mas" panggil Thom kepada waiters

"kita pesen menu special lunch hari ini 3 yah" kata Thom kepada waiters itu

"baik mas tunggu sebentar" kata waiters itu lalu meninggalkan mereka

"hemm, Nicko koq gag bareng kalian sejak tadi??" tanya Sisi

"dia lagi ke, sakit!!" kata Val terhenti karena kesakitan oleh injakan kaki Xander

"sakit?? Nicko sakit??" tanya Sisi

"ah enggak?? maksudnya Val tadi Nicko dia lagi jenguk salah satu temen kita dirumah sakit" kata Xander memberi alasan

"owh, koq kalian gag ikut jenguk??" tanya Sisi lagi

"semalem kita udah jenguk, sekarang giliran Nicko" jawab Xander berbohong lagi

"hemm pasti yang sakit temen dekat kalian yah, Nicko ajah gag masuk kuliah pak Edo karena jenguk temen loe" papar Sisi

"iya hehe" kata Xander tersenyum

"sorry Si tapi kaeanya biar Nicko yang cerita ini semua ama loe" batin Xander

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ depan rumah Shera

matahari sudah terbenam namun Nicko tetap berada didepan rumah Shera tanpa berniat memasuki tempat itu hingga waktu menunjukkan pukul 11 malam Nicko pun memutuskan pergi ke clubnya

@ Club

"gimana Shera??" tanya Xander yang melihat Nicko memasuki ruangan mereka

"seharian Sisi nyariin loe" kata Thom yang sedang bermain bilyar

Nicko pun hanya terdiam sembari meminum anggur yang berada diatas meja

"Nicko balik yah ama Shera??" tanya Val berbisik kepada Thom

"loe tanya sendiri ama orangnya" jawab Thom yang masih bermain bilyar bersama Xander dan Val

"Nick loe gag mesti diam terus dong, come on !! belum tentu Shera mikirin loe, apa iya dia masih cinta ama loe" kata Xander menghampiri Nicko

"cinta pertama paling nampak membekas" papar Val

"mendingan loe telpon Sisi dulu, dia seharian nanyain loe" kata Xander memberi saran

"loe bilang apa ke Sisi??" tanya Nicko

"yah gue gag mau bebanin dia jadi gue boong bilang loe jenguk temen dirumah sakit" jawab Xander

"hari ini Sisi percaya dengan ucapan Xander, besok-besok loe mesti gimana ama dia??" tanya Thom

Nicko pun tampak pusing, ia memutuskan untuk BBM Sisi

BBM Nicko kepada Sisi :

"Sory hari ini gue gag ngasih kabar ke loe, gue baik-baik ajah koq cuma ada urusan tadi, good nite"

semenit kemudian balasan BBM sisi ke Nicko :

"iya gue ngerti Xander cerita koq tadi, good nite too"

"emang loe masih pengen balik ama Shera??" tanya Xander

"gue juga gag tau, tapi jujur untuk cinta pertama gue selama 4 tahun Shera sangat berarti buat gue" jawab Nicko

"tapi kan loe sekarang udah tunangan ama Sisi, apa loe mau ninggalin semua ini dan balik ke Shera??" tanya Xander lagi

"gue masih belum bisa buat lupain Shera" jawab Nicko

"gue harap loe jangan berlama-lama dengan semua ini karena bakal menyakiti banyak hati" papar Thom

"iya Nick bener kata Thom, secepetnya loe mesti tau sebenarnya loe masih ingin bersama Shera atau loe pilih lanjut ama Sisi" kata Xander meyakinkan Nicko

Handphone Nicko berdering dan tertera nama mama dihandphone itu

"iya ma" kata Nicko menjawab telepon menggunakan video call

"sayang weekend besok kamu ajak Sisi ke pulau keluarga kita yah, dia kan mesti tau kalau kita sering liburan keluarga disana, kamu sekalian ajak xander dan lainnya" papar mama Nicko

"tapi ma" kata Nicko terpotong

"gag, mama gag mau denger tapi-tapian mama uda lobby penjaga-penjaga disana buat nyiapin segala sesuatunya buat kalian" tegas mama Nicko

"iya iya" kata Nicko menuruti keinginan mamanya

"inget yah kamu mesti buat Sisi senang berada disana, mama mau lanjut meeting bye sayang" kata mama Nicko lalu mematikan video callnya

"yey asik tuh Nick udah lama kita gag liburan kesana!!" seru Val

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

pagi harinya @ kamar Sisi

"Sisi bangun" kata Nicko sembari membuka jendela

"ini kan hari sabtu gag ada kuliah, gue masih ngantuk" kata Sisi menutup wajahnya dengan Selimut

tanpa basa basi Nicko mengangkat Sisi dari tempat tidur dan meletakkannya dibak mandi

"Nicko !! loe ganggu ajah sih" kesal Sisi

"udah loe mandi terus siap-siap cepetan" tegas Nicko

"emang mau kemana??" tanya Sisi

"semalem nyokap gue nelpon weekend ini kita kepulau keluarga gue" jawab Nicko

"nginep?? cuma kita berdua??" tanya Sisi

"iyalah nginep. loe gag usah aneh-aneh mikirnya xander, val, Thom, ma adek gue ikut juga koq" jawab Nicko

"gue ajak Reta yah" pinta Sisi

"iya terserah loe, udah buruan" kata Nicko lalu menutup kamar mandi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Beberapa jam kemudian mereka pun mendarat ke sebuah pulau menggunakan pesawat pribadi keluarga Nicko.

"ngapain sih Nana ngajak JJ segala pake gandeng-gandeng mulu lagi" batin Reta kesal

Mereka pun berjalan tak jauh dari tempat pendaratan pesawat ke penginapan pulau tersebut.

"nih semua beneran punya keluarga loe Nick??" tanya Reta

"yoa" jawab Nicko

"wah pemandangan disini indah banget" batin Sisi

"gue asing deh dengan pulau ini" komentar Sisi

"ini emang gag buat umum cuman keluarga ama sahabat-sahabat gue yang kemari" balas Nicko

"pantes sepi" gumam Sisi

"kalian kekamar masing-masing ajah, Sisi ama Reta biar gue yang nganter" papar Nicko kepada yang lainnya

"Ta ini kamar loe yah" kata Nicko sembari memasuki kamar tersebut

"wah Nick apa gag kegedean gue kan cuma sendiri" komentar reta

"loe gag suka?? trus loe mau tidur dimana lagi" balas Nicko

"hehe suka sih suka banget malah" kata Reta tertawa kecil

"ya udah gue anter Sisi kekamarnya dulu, loe istirahat ajah" kata Nicko kepada Reta lalu keluar dari kamar itu

Nicko pun mengantar Sisi kekamarnya.

"nih kamar loe" kata Nicko membuka pintu kamar Sisi

"jauh amat dari kamarnya Reta" komentar Sisi

"yah emang. kalau loe ada apa-apa tinggal panggil gue, kamar gue disebelah" jawab NC

"ya udah loe istirahat dulu gue kekamar sebelah" kata Nicko meninggalkan kamar Sisi

Sisi pun memasuki kamar itu lebih dalam lagi, nampak banyak bunga mawar putih diruangan itu bahkan bertebaran ditempat tidur Sisi. Ia pun hanya tersenyum melihat semuanya.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Setelah membereskan pakaian dan istirahat beberapa saat. Nicko mengajak yang lainnya untuk mengelilingi pulau disekitar tempat itu. dipulau lainnya tersedia tempat perbelanjaan mereka pun membeli beberapa aksesoris serta pernak-pernik yang menarik dimata mereka.

dengan pemandangan yang menarik mata, Sisi dan Reta pun tak lupa berpose ria namun nampak hal mengganjil dimata Reta yaitu kemesraan antara Jeje dan Nana.

"bentar yah" kata Sisi kepada Reta lalu menghampiri Jeje dan Nana

"Na, gue minjem JeJe dulu yah" kata Sisi kepada Nana. Sisi pun membawa Jeje menjauh

"Jeje loe lihat tuh Reta manyun gitu, loe kenapa sih ama Nana??" tanya Sisi berbisik

"gue ma Nana gag apa-apa koq" jawab Jeje

"Jeje, loe itu pacarnya Reta, loe gag mikir kalau Reta jealous apa" papar Sisi

"bukan maksud gue gitu, tapi Nana gag lepas gue sejak disini. gue juga gag tau mesti ngapain" balas Jeje

"ya udah loe ajak tuh Reta keliling tanpa Nana, entar gue yang urus Nana biar gag ketauan" kata Sisi memberi saran

"ya udah gue coba" jawab Jeje

Sisi pun menghampiri Nana dan mengajaknya memasuki tempat berbelanja, sedangkan Jeje mengajak Reta ketempat lain walaupun Reta masih nampak kesal namun ia menerima ajakan Jeje.

"Jeje kemana kak??" tanya Nana

"hemm lagi bantuin aku sesuatu" jawab Sisi memberi alasan

"eh iya kamu mau yang ini kakak yang beliin deh, cocok buat kamu" kata Sisi sembari memegang sepatu yang telah dikenakan Nana tadi

"iya kak boleh boleh" kata Nana tersenyum

"gue gag dibeliin nih" kata Nicko menyindir Sisi

"loe mau juga?? oke kalau yang ini gue bayarin" kata Sisi sembari memperlihatkan sepatu high hills milik wanita. yang lain pun tertawa

"hehe makasih" kata Nicko tertawa kecil

"buat loe ajah" ketus Nicko. Sisi pun hanya tertawa

saat mereka berbelanja, tanpa sengaja Sisi menabrak seorang wanita.

"bruk" barang yang dibawa wanita itu pun terjatuh

"sorry sorry gue gag sengaja" kata Sisi yang langsung membantu wanita itu mengangkat barangnya yang terjatuh dilantai

"iya gag apa-apa gue juga yang gag hati-hati" balas wanita itu sembari tersenyum mengangkat wajahnya kepada Sisi

"Shera!!" kaget Nicko

"waduh!!" kaget Thom

"Ow ow" kata Val sembari menggelengkan kepalanya

"hay kalian" sapa Shera

"hay" jawab yang lainnya terkecuali Sisi dan Nicko

"pa kabar Sher??" tanya Xander

"baik, kalian gimana??" tanya Shera

"seperti yang loe lihat" jawab Thom mewakili yang lain

"Kalian saling mengenal??" tanya Sisi

"iya, lama yah gag ketemu kalian" kata Shera tersenyum

"kak Shera kapan balik??" tanya Nana langsung menggandeng Shera

"minggu lalu, kamu udah besar makin catik ajah" kata Shera kepada Nana

"iya dong kak tapi tetep gag secantik kakak" balas Nana

Nicko sedari tadi hanya terdiam sedangkan Sisi hanya berfikir dalam benaknya tentang siapa sosok Shera yang nampak begitu akrab dengan Nana dan yang lainnya.

"kakak udah lama disini gag ngunjungin kita pa lagi kak Nicko" keluh Nana

"maaf sayang belum sempat" jawab Shera

"kalau gitu sekarang udah sempat kan, kakak mampir kepulau yah kita lagi liburan disana kan kakak udah lama gag kesana bareng kita" pinta Nana

"Shera pasti akrab dengan yang lain soalnya Nana ajah ampe kaea gitu" batin Sisi

"iyah, kakak entar ambil barang dipenginapan dulu yah" jawab Shera

"oh iya kenalin Sher, ini Sisi" kata Xander yang memperkenalkan Sisi kepada Shera

"gue Shera" Shera pun memperkenalkan dirinya

"Sisi" ucap Sisi sembari tersenyum

"Sisi ikut liburan juga??" tanya Shera

"iyah" jawab Sisi

"ya udah kita langsung balik ajah" kata Thom mengajak yang lainnya.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

mereka pun telah sampai dipulau kembali bersama Shera. matahari sudah nampak mengurangi cahayanya hingga nyaris tak terlihat lagi. Shera pun menghampiri Nicko yang tengah berada dipinggir pantai duduk dengan fikiran seolah melayang entah kemana.

"aku boleh duduk??" tanya Shera kepada Nicko

"duduk ajah" jawab Nicko

"tante dan om gag ikut liburan??" tanya Shera berbasa basi

"gag mereka lagi diamerika" jawab Nicko

beberapa saat mereka pun saling berdiam hingga matahari terbenam.

"kamu masih ingat gag dulu kalau kita kesini sering banget bareng-bareng nungguin matahari tenggelam kaea sekarang" kata Shera mengingat kenangan bersama Nicko

"kamu masih ingat?? bukannya kamu udah lupa sama aku??" tanya Nicko

"kamu masih marah sama aku??" kata Shera balik bertanya

Nicko pun hanya terdiam. dari kejauhan nampak Sisi melihat keduanya duduk bersama seolah memberi pandangan akan Nicko dan Shera yang lagi menanti terbenamnya matahari. Xandet yang melihat Sisi menghampirinya.

"Si, kamu lagi lihat apa??" tanya Xander

"ah?? gag koq" jawab Sisi tersenyum. Xander pun melihat kearah pandangan Sisi yang tak lain Nicko bersama Shera

"kamu lihatin mereka??" tanya Xander

"kalian deket banget yah dengan Shera sampai Nicko juga akrab banget ama dia??" jawab Sisi dengan melontarkan yang ada dibenaknya

"kita udah kenal dari SMP dulu, jadi emang kita seperti ini cuman loe gag tau karena Shera sejak tamat SMA pindah keparis" jawab Xander

"owh" kata Sisi sembari mengangguk

"dari pada loe disini, mending kita jalan sambil nunggu matahari tenggelam" ajak Xander

"ya udah, yuk!!" kata Sisi yang menyetujui ajakan Xander

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

"kamu emang pantas marah sama aku, tapi semua gag seperti yang kamu pikirkan" kata Shera merasa bersalah

"gag seperti gimana?? kamu jelas-jelas ninggalin aku ninggalin hubungan kita" balas Nicko

"kamu tau kalau semenjak dulu aku cuma bisa cinta sama kamu, aku juga gag ingin ini semua terjadi" lanjut Shera

"kamu gag ingin?? terus kenapa kamu ngelakuin ini semua?? tanya Nicko

"aku ngelakuin ini terpaksa karena suatu hal yang gag bisa aku omongin ke kamu" jawab Shera

"kamu gag berani bilang karena kamu emang udah gag peduli dengan aku, kamu gag mikirin hubungan kita" kata Nicko nampak marah

"enggak gitu Nicko, aku beneran gag bisa memberitahu kamu alasan aku pergi dari kamu dari semuanya" kata Sherra mencoba meyakinkan Nicko

"trus kenapa sekarang kamu kembali?? kamu pengen aku mengingat luka yang kamu beri itu??" tanya Nicko semakin menampakkan amarahnya

"Nicko please jangan gini ama aku, alasan aku kembali adalah kamu" kata Shera sembari menggenggam kedua tangan Nicko

"udahlah Sher aku udah gag tau mesti percaya dengan kamu atau tidak" kata Nicko lalu meninggalkan Shera

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

waktu dinner pun tiba, semua sudah nampak berkumpul kecuali Sisi dan Thom.

"eh Xander kemana?? dari tadi gue gag lihat dia??" tanya Val

"iya juga yah, tumben tuh anak ngilang begini, loe lihat Nick??" tanya Thom

"koq tanya gue bukannya Xander seringnya ama kalian berdua" jawab Nicko

"Sisi juga gag ada dikamarnya" kata Reta menyambung percakapan mereka

"mungkin mereka lagi pergi bareng kali" tambah Jeje

"wah bisa jadi tuh Xander kan demen ngajak Sisi jalan" kata Val dengan ceplas ceplosnya

"owh, jadi Sisi itu gebetan Xander" batin Shera dengan pemikirannya sendiri

"kak Jeje kata kak Sisi tadi lagi bantu dia cari barang yah??" tanya Nana

"iyah" jawab Jeje

"tapi koq bareng kak Reta, seharusnya bareng aku ajah aku kan bisa bantu kakak" papar Nana

"iya, next time yah" kata Jeje menghibur Nana

"beneran yah!!" seru Nana

"nih anak cantik-cantik tapi gag connect juga, loe gag tau apa Jeje itu cuma buat gue" batin Reta kesal

Xander dan Sisi pun akhirnya muncul dengan ekspresi tertawa bersama karena candaan mereka.

"tuh kan bener" kata Val yang tebakannya benar

"kalian dari mana ajah??" tanya Nicko sembari memisah jarak Xander dan Sisi yang nampak dekat

"gue habis keliling pantai ama xander sumpah ternyata temen loe ini seru !!" kata Sisi sembari melirik Xander

"loe tuh gokil abis" balas Xander tertawa

"ahay panas-panas" sindir Thom

Shera pun nampak bingung dengan tingkah Nicko yang nampak cemburu dan perkataan Thom mendukung hal tersebut.

"wah udah banyak makanan nih jadi laper" kata Sisi lalu menuju meja makan

Mereka pun dinner bersama.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

sesaat setelah dinner ponsel Nicko pun berdering

"iya ma" kata Nicko menjawab telepon

"gimana?? kamu dan Sisi enjoy kan disana??" tanya mama Nicko

"iya" jawab Nicko singkat

"mama seneng dengarnya, oh iya ajak Sisi keliling yah mumpun kalian disana kamu harus memenangkan hati Sisi" papar mama Nicko

"ah?? ya udah ma aku tutup yah, dah!!" kata Nicko segera menutup telepon

"entar kegeeran lagi tuh anak, tapi bener juga sih gue mesti ngajak Sisi jalan" batin Nicko melihat kearah Sisi

Nicko pun menghampiri Sisi yang lagi berdiri santai meminum minumannya bersama Reta.

"ikut gue" ajak Nicko kepada Sisi

"ah??" kata Sisi kurang jelas

"udah, ikut!!" balas Nicko sembari menarik tangan Sisi

"dah!!" kata Reta melambaikan tangan

"mau kemana tuh mereka??" tanya Jeje menghampiri Reta

"mau pacaran kali" jawab Reta

"nyusul yuk!!" kata Jeje sembari menaik turunkan alisnya

"ayo!!" balas Reta tersenyum

"hey kakak mau kemana?? Nana ikut yah!!" tanya Nana

"waduh !! baru mau gerak dikit bocah ini malah pengen ikut" batin Reta berkeluh

"mau balik kekamar" ketus Reta meninggalkan Nana dan Jeje

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Dilain pihak Nicko dan Sisi pun berjalan disepanjang jembatan pantai sembari menikmati hembusan angin malam.

"loe suka gag disini??" tanya Nicko memulai pembicaraan

"kalau ditanya sih pastinya suka, gue gag nyangka kalau keluarga loe bisa punya pulau kaea gini" jawab Sisi

"bagus deh kalau loe suka" balas Nicko

"sebenarnya gue pengen banget liburan bareng mama papa soalnya udah lama mereka gag ngajak gue ama xing liburan" kata Sisi yang nampak sedikit sedih

"mungkin mereka lagi sibuk tapi next time pasti kalian bakal liburan lagi koq" kata Nicko mencoba menghibur

"lagian sekarang ada gue juga" tambah Nicko

"emang ngaruh gitu buat gue" kata Sisi yang hampir tetawa mendengar pernyataan Nicko

"harus dong !! kapan lagi loe liburan ama seorang Nicko fernandes, itu tuh impian orang banyak gag semua bisa" papar Nicko

"apa?? hahaha" Sisi pun akhirnya tertawa terpingkal-pingkal mendengar pernyataan Nicko

"yah dibilangin malah ketawa" balas Nicko

"edisi terbatas hahaha !! aduh beneran suer !! pedean loe tinggi banget" kata Sisi yang masih tertawa

"barang kali edisi terbatas" ketus Nicko

"loe lucu juga ketawa gini" batin Nicko tersenyum melihat Sisi tertawa lepas

Rupanya sedari tadi Shera mengikuti Sisi dan Nicko dari kejahuan karena ia merasa Nicko dan Sisi memiliki hubungan yang istimewa

"apa yang mereka sedang bicarakan ampe seperti itu" gumam Shera yang nampak penasaran

Karena rasa penasaran yang menghantuinya Shera pun berusaha lebih dekat kearah mereka namun karena takut diketahui keberadaannya ia memutuskan bersembunyi dibalik tiang kecil yang tanpa sengaja membuatnya terjatuh dilaut.

"aaaa.. bruk" Shera pun terjatuh dilaut

"tolong !! tolong !!" teriak Shera yang sesungguhnya tidak pandai menaklukkan kedalaman laut

"bentar bentar kaea ada suara minta tolong" kata Nicko mengamati dengan seksama

"tolong !! tolong !!" teriak Shera

"itu Nick" kata Sisi menunjuk arah Shera

"Shera!!" kaget Nicko lalu terjun untuk menolong Shera

Nicko pun meraih Shera dan membawanya kepinggir pantai. Sisi pun berlari kepinggir pantai disusul yang lainnya.

"Shera bangun Shera" panik Nicko

Shera pun mengeluarkan air dari mulutnya dan terbangun.

"Shera loe sadar, syukurlah!!" kata Nicko langsung memeluk Shera yang berada dalam pangkuannya

"mending loe bawa masuk Nick, disini entar makin sakit kena angin malam, Sisi loe bantu Shera ganti baju" kata Thom penuh perhatian

Nicko pun menggendong Shera hingga kamarnya disusul Sisi. Sisi pun nampak begitu khawatir namun terselip rasa cemburu pada Shera karena kekhawatiran Nicko yang menurut Sisi berbeda dari biasanya.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

sesampai dikamar Shera ia pun dibaringkan oleh Nicko

"mending loe keluar dulu biar gue yang bantu Shera ganti baju" kata Sisi kepada Nicko

setelah beberapa saat dengan bantuan Sisi Shera pun sudah berganti pakaian.

"loe istirahat ajah dulu entar gue bawa teh hangat buat loe" kata Sisi kepada Shera

Sisi pun keluar dari kamar Shera namun ternyata diluar telah ada Nicko menunggu

"Shera udah ganti baju koq" kata Sisi dengan nada lembut.

Nicko pun langsung menghampiri Shera yang sedang berbaring. Sisi pun melihat Nicko nampak begitu perhatian dengan Shera dari balik pintu kamar karena Sisi merasa hatinya perih melihat sikap Nicko terhadap Shera ia pun memutuskan beranjak pergi dari luar kamar Shera.

"gimana keadaan Shera??" tanya Val mewakili yang lainnya yang berniat ingin memasuki kamar Shera

"udah mendingan koq" jawab Sisi

mereka pun beranjak memasuki kamar Shera namun dihalang oleh Sisi

"biarkan Shera istirahat dulu, kalian mihatnya entar ajah" kata Sisi menghalangi langkah yang lainnya

Namun nampaknya Xander mengerti dengan maksud dan perasaan Sisi hanya dengan melihat ekspresinya

"ya udah guys Sisi benar, kalian mending lihat besok ajah biarin Shera istirahat dulu" kata Xander kepada yang lainnya. mereka pun membatalkan niatnya untuk menemui Shera dan beranjak ke kamar masing-masing. Sisi pun berlangkah pergi menjauhi xander yang masih berdiri tegak dekat kamar Shera dengan tatapan kosong.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Sisi pun memesan teh hangat untuk Shera namun meminta bantuan pelayan untuk mengantarkan kekamar Shera lalu ia pun berjalan kearah jembatan pantai kemudian duduk berdiam diri, tak lama kemudian nampak Xander ikut duduk disamping Sisi

"loe ngapain disini?? entar masuk angin lagi" tanya Xander dengan kekhawatirannya

"lagi menikmati angin malam ajah ditemani bintang-bintang" jawab Sisi yang sedari tadi menunduk

"bintang-bintang?? coba loe tengok keatas deh" kata Xander, lalu Sisi pun menengok keatas langit

"gag ada bintang Sisi" tambah Xander

"eh iya gag ada bintang" balas Sisi dengan senyuman

"loe pasti mikirin Shera dan Nicko kan??" tanya Xander

Sisi pun hanya menjawabnya dengan senyuman.

"Xan loe bisa jelasin ke gue hubungan Shera dan Nicko??" tanya Sisi

"hubungan apa maksud lo??" tanya Xander seakan tidak tau

"udah Xan gue gag apa-apa koq, please jangan sembunyiin sesuatu dari gue" jawab Sisi memohon

"Shera sebenarnya orang yang Nicko cintai dari sejak SMP dulu mereka bahkan lama pacaran hingga kenaikan kelas 3 diSMA saat Shera memutuskan ke paris ninggalin Nicko tanpa alasan yang jelas, shera sama sekali gag ada kabar hingga Nicko sempat terpuruk beberapa saat" papar Xander

"jadi mereka belum pernah resmi putus ??" tanya Sisi

"emang sih mereka blum pernah bilang putus, Nicko pun awalnya masih menunggu Shera ampe dia gag pernah ngelirik wanita manapun kecuali loe" jawab Xander

"Ah?? gue??" kaget Sisi

"awalnya sih gue juga ngedukung Nicko nunggu Shera tapi semenjak loe ada Nicko bisa kembali tersenyum yang udah lama gue ga lihat dari pancaran hatinya, gue harap sih loe adalah cinta sejati Nicko" papar Xander

"enggak lah, gue lihat Nicko masih naruh Shera special dihatinya, Nicko gag pernah ngelupain Shera cuman dia menutupi itu" papar Sisi

"tapi sepertinya Shera akan kembali kepelukan Nicko cepat atau lambat" tambah Sisi nampak tersenyum namun sedih dalam batinnya

"iya Shera emang balik tapi mereka belum tentu balik juga Sisi" balas Xander

"engak Xan, mereka saling mencintai mereka akan kembali bersama, kita seharusnya seneng dong dengarnya" kata Sisi tersenyum

"emang loe seneng??" tanya Xander

"loe koq pertanyaannya aneh, jelaslah" kata Sisi tertawa kecil

"Semuanya jelas Koq Si gue tau perasaan loe" batin Xander

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Keesokan harinya Sisi mengantarkan bubur ke kamar Shera namun disana telah nampak Nicko yang menjaga tidur Shera disampingnya. Sisi pun hanya meletakkan bubur diatas menjaga tanpa berniat membangunkan Nicko dan Shera namun Nicko akhirnya terbangun saat Sisi beranjak keluar dari kamar

"Sisi" kata Nicko yang melihat Sisi kearah pintu kamar

"sory buat loe bangun" kata Sisi membalikkan badannya

"ah gag gue emang harus bangun" kata Nicko sembari mengucek-ngucek matanya

"kalau Shera udah bangun kasih bubur itu yah gue keluar dulu" kata Sisi menunjuk arah meja

"ah oke" balas Nicko

Sisi pun keluar dari kamar Shera dan berpapasan dengan Jeje

"eh Si dari tadi gue nyariin Nicko loe lihat gag??" kata Jeje kepada Sisi

"emang ada apa loe nyariin Nicko??" tanya Sisi

"gue mesti balik duluan nyokap bokap gue ama Alex udah balik entar siang gag enak kalau gue gag ada dirumah" jawab Jeje

"Alex balik yah, Nicko dikamar Shera tuh loe kesana ajah" kata Sisi sembari menunjuk arah kamar Shera

"oke thanks yah" balas Jeje

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Nampak dipantai Xander, Thom, Val, Reta, dan Nana yang sedang bermain banana booths namun Sisi hanya mendukung mereka dari pinggir pantai saja, Nicko pun muncul bersama Shera.

"hey Si loe gag ikutan main??" tanya Shera

"gag ngelihat mereka ajah udah seru" jawab Sisi tersenyum

"gimana keadaan loe??" lalu Sisi bertanya

"gue udah sehat koq, thanks yah buburnya tadi" jawab Shera lalu mengucapkan terima kasih

"iya sama-sama" balas Sisi tersenyum

"Si, ayo main loe koq jadi gag seru gini" ajak Reta

"iya Si gag usah takut gue temenin, yuk!!" kata Xander menarik Sisi

Sisi pun akhirnya ikut bersama Reta dan Xander bermain begitu pun Nicko dan Shera tak terasa siang pun berganti sore mereka bergegas kembali ke Jakarta.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ depan rumah Sisi

"thank you Xan udah nganterin gue, masuk dulu ajah" kata Sisi kepada Xander

"next time yah, gue masih ada janji mau ketemu ama temen" balas Xander

"owh gitu, ya udah gue masuk dulu yah" kata Sisi lalu membuka pintu mobil

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah Sisi

"gege, Sisi balik nih" teriak Sisi menuju ruang tengah

"hey udah pulang" balas Xing yang melihat Sisi

"Alex!!" kaget Sisi lalu menghampiri Alex

"loe lama amat sih perginya" keluh Sisi

"kenapa kangen yah ma gue??" tanya Alex

"dikit lah" jawab Sisi bercanda

"ole-ole mana??" Sisi pun menjulurkan tangannya

"gue belinya cuma buat Xing bukan ello" jawab Alex memberi Xing ole-ole

"loe mah gitu pergi gag bilang balik gag bawa ole-ole buat gue" kesal Sisi lalu meninggalkan Alex dan Xing menuju kamarnya

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar Sisi

"Alex nyebelin deh" kata Sisi meletakkan kopernya lalu ia melihat sebuah kotak hadiah ditempat tidurnya

"apaan nih" kata Sisi penasaran lalu membukanya

"wah sepatu siapa nih kerend amat" kata Sisi sembari mencoba sepatunya

"cocok digue lagi, apa buat gue?? siapa yang ngasih??" gumam Sisi berfikir lalu melihat kotak itu lagi lalu menemukan sebuah kartu

Isi kartu :

"sepatu cantik untuk princess paling cantik, semoga sepatu indah membawamu ketempat yang lebih indah, by : Alex"

"kirain dia beneran lupa ama gue" kata Sisi tersenyum lalu turun kelantai bawah

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ depan rumah Sisi

"Lex tunggu !!" panggil Sisi lalu mendekati Alex

"thank you buat hadiahnya sorry tadi sempat kesal ama loe soalnya gue kira loe gag inget gue lagi" kata Sisi nampak malu

"mana mungkin gue gag ngingat cewek yang gue cintai" batin Alex

"iya gag apa-apa koq, loe suka??" tanya Alex

"suka banget" kata Sisi tersenyum

"ya udah gue balik duluan yah, gimana kalau besok gue jemput loe nicko gag marah kan??" tanya Alex

"yah enggak lah, gue tunggu yah" jawab Sisi

"oke bye!!" Alex pun memasuki mobilnya

"bye" balas Sisi sembari melambaikan tangan

@ kantin kampus

nampak Nicko dan kawan-kawan yang lagi nongkrong sembari mengemil.

"eh itu Sisi!!" seru Xander yang melihat Sisi dan Reta memasuki kantin

"Sisi gabung sini" teriak Xander memanggil Sisi

Sisi dan Reta pun menghampiri mereka.

"gabung sini ajah Si sekarang kan loe ama Reta bagian dari kita" kata Xander lalu menarik kursi untuk diduduki Sisi

"Xander loe lebay amat" komentar Nicko

"biarin buat Sisi apa sih yang enggak" gombal Xander

"mulai deh" balas Sisi tersenyum

"entar loe ada acara gag ??" tanya Xander

"wah Nick waspada loe !! noh Xander makin lincah ajah ma Sisi" kata Val menyambar

"apaan sih loe" ketus Nicko

"gag usah denger mereka Si, gimana??" tanya Xander

"sorry gue udah ada janji ama Alex" jawab Sisi

"Alex?? maksud loe abangnya Jeje??" kaget Xander

"iyah" jawab Sisi

"loe deket yah ama Alex??" tanya Thom

"bisa dibilang gitu, kebetulan dia sahabat gege gue" jawab Sisi tersenyum

Nicko yang mendengar itu merasa tidak mampu menerima.

"gag loe gag boleh pergi ma Alex" ketus Nicko membesarkan suaranya

"loe kenapa Nick?? aneh deh!!" kata Val tertawa

"loe mesti nganter gue" ketus Nicko kepada Sisi

"nganter gimana?? gue udah bukan supir loe lagi" balas Sisi nampak kesal

"gue bilang anter gue yah anter gue, loe kan tunangan gue jadi mesti nurut ama gue" kata Nicko dengan alasannya

"bilang ajah loe jealous Nick susah amat, amat ajah gag susah" kata Reta sembari memberi kode kepada Thom, Val dan Xander

"siapa yang jealous juga" ketus Nicko

"ih loe yah ngeselin giliran loe ama Shera gue ngelarang loe?? enggak kan?? jadi gue ma Alex seharusnya loe izinin juga dong" kesal Sisi

"ini koq jadi pada bertengkar sih" kata Val sembari menggaruk-garuk kepalanya

"terserah gue" kata Sisi dan Nicko serentak membesarkan suaranya sembari menatap Val

"iya iya" pasrah Val menundukkan kepalanya

yang lain pun nampak menahan ketawanya. ponsel Sisi pun berdering.

"iya Lex" kata Sisi menjawab telpon dari Alex

"loe gi dimana??" tanya Alex

"lagi dikantin ajah" jawab Sisi

"gimana?? entar jadi kan??" tanya Alex

"hemm" kata Sisi nampak ragu lalu Nicko merampas ponsel Sisi

"halo Alex, gue Nicko sorry yah entar Sisi gag bisa ketemu loe soalnya dia mesti jalan ama gue" papar Nicko sembari Sisi berusaha merebut ponselnya

"Nicko kembaliin" kata Sisi berusaha meraih ponselnya

"oh gitu yah" balas Alex

"iya, udah yah" kata Nicko menutup telpon Alex

"nih" Nicko pun mengembalikan ponsel Sisi. Sisi pun menatap Nicko dengan kekesalan

"inget yah entar" kata Nicko sembari tersenyum

"senengnya bahagia diatas penderitaan gue" ketus Sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ parkiran

"lama amat sih loe" keluh Nicko yang sedari tadi menunggu Sisi dimobil

"emang mau kemana sih??" tanya Sisi

"entar loe bakal tau sendiri" jawab Nicko

"udah buruan masuk" perintah Nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ tempat pemakaman

"oma maafin Nicko baru sempat dateng lihat oma lagi" kata Nicko sembari memegang batu nisan omanya

"owh jadi ini kuburan omanya Nicko" batin Sisi

"oh iya Nicko mau ngenalin seseorang ke oma namanya Sisi dia tunangan Nicko" kata Nicko tersenyum kepada Sisi

"oma aku Sisi" kata Sisi sembari mendekat kearah Nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

setelah beberapa saat Nicko dan Sisi pun nampak berada disebuah danau.

@ danau

"sorry kalau sebelumnya gue maksa loe kesini" kata Nicko kepada Sisi

"kalau loe bilang dari awal kesini gue pasti mau koq" jawab Sisi

"gue emang pengen ngenalin loe ama oma gue" kata Nicko tersenyum

"pasti loe deket banget yah sewaktu beliau masih hidup??" tanya Sisi

"dari kecil mama papa gue udah sibuk dengan kerjaan mereka yang nemenin gue ngerawat gue itu cuma oma, mama papa paling nemuin gue sebulan sekali jadi gue sayang banget dengan oma gue" papar Nicko tersenyum mengingat kenangan bersama omanya

"sorry tapi oma loe meninggal udah lama??" tanya Sisi

"iya sejak gue masuk SMP oma gue ninggalin gue dan yang nemenin gue sepanjang hari cuma sahabat-sahabat gue ama Shera, karena Shera gue gag kesepian lagi tapi tanpa alasan yang jelas Shera ninggalin gue" jawab Nicko sembari bercerita tentang dirinya

"sorry gue jadi curhat ma loe gini" kata Nicko tersenyum

"iya gag apa-apa lagian soal Shera Xander udah cerita koq ke gue" balas Sisi

"oh iya loe suka gag tempat ini??" tanya Nicko

"kalau gue lagi sedih pasti selalu kesini soalnya pemandangan disini bisa bantu gue tenang" tambah Nicko

"iya gue suka koq, lagian aneh deh loe selalu nanya pertanyaan yang sama loe suka gag tempat ini" kata Sisi tertawa kecil

"emang iya yah gue" kata Nicko pun ikut tertawa kecil

"iya lah ampe kalau gue gag bisa ngitung" balas Sisi

ponsel Nicko pun berdering.

"iya mah" kata Nicko menjawab telepon

"kamu lagi dimana??" tanya Mama Nicko

"Nicko lagi dipemakaman oma bareng Sisi" jawab Nicko

"kebetulan, kalau gitu sekalian ajak Sisi ajah, mama kebetulan baru sampai di Jakarta mau ajak kamu makan habis mama sendiri disini papa kamu belum balik" papar mama Nicko

"owh okey siap mama!! dimana emang??" tanya Nicko

"dihotel kita lah, cepetan yah" jawab mama Nicko

"iya mah" kata Nicko lalu menutup telepon

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ hotel

"tante" sapa Shera yang melihat mama Nicko duduk sendiri

"Shera!!" kaget mama Nicko

"apa kabar?? makin cantik kamu" kata mama Nicko sembari cipika cipiki bersama Shera

"baik tante, tante sendiri??" tanya Shera

"baik juga, ayo duduk !!" kata mama Nicko mempersilahkan Shera duduk

"tante sendiri??" tanya Shera lagi

"lagi nungguin Nicko bentar lagi nyampe koq, kamu tunggu ajah" jawab mama Nicko

"kita udah ketemu koq waktu dipulau kemarin" kata Shera tersenyum

Mama Nicko pun kaget mendengar pernyataan Shera.

"jadi kamu ada bersama mereka disana??" tanya mama Nicko

"iya tante emang kenapa??" tanya Shera

Nicko dan Sisi pun menghampiri mama Nicko.

"halo ma" sapa Nicko kepada mamanya

"siang tante" sapa Sisi sembari cipika cipiki dengan mama Nicko

Nicko dan Sisi pun kaget melihat keberadaan Shera begitu pun sebaliknya Shera kaget melihat Nicko datang bersama Sisi. Nicko dan Sisi pun duduk berdampingan.

"mama gag nyangka rupanya kalian udah kenalan kemarin yah saat dipulau" papar mama Nicko

"mungkin Sisi jarang lihat Shera soalnya dia baru balik dari paris sejak 4 tahun yang lalu" tambah mama Nicko

"iyah Xander juga bilang koq ama Sisi" kata Sisi tersenyum

"seandaikan kamu lebih cepat beberapa minggu pulangnya mungkin kamu bisa hadir dipertunangan mereka" kata mama Nicko tersenyum

"tunangan mereka?? maksud tante siapa??" tanya Shera yang belum mengetahui perihal Nicko dan Sisi

"loh bukannya kalian sudah saling berkenalan dipulau, yah pertunangan Nicko dan Sisi lah" jawab mama Nicko

"mama" kata Nicko nampak marah

"jadi Nicko kamu??" kata mama Nicko yang baru menyadari semuanya

Shera pun berlari meninggalkan semuanya.

"Shera !!" teriak Nicko memanggil Shera, namun Shera tak menghiraukan panggilan Nicko. Nicko pun berlari mengejar Shera.

"Sisi maafkan sikap Nicko barusan" kata mama Nicko kepada Sisi

"ah?? maaf tante Sisi permisi dulu" kata Sisi berpamitan lalu mengejar Nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ parkiran

"Nicko loe mau kemana??" tanya Sisi

"sorry si" kata Nicko singkat lalu mengemudikan mobilnya pergi meninggalkan Sisi. Nicko awalnya kerumah Shera namun tampak tak berpenghuni. sementar Sisi pun kembali kerumah mengambil mobil lalu pergi kedanau sekitar pemakaman tadi.

@ danau

sesuai dugaan Nicko Shera benar berada didanau tersebut. Shera pun berdiri melihat kedatangan Nicko, Nicko pun menghampiri Shera langkah demi langkah hembusan angin yang kencan membuat daun pohon disekitar berguguran satu persatu mengiringi langkah Nicko semakin mendekati Shera.

Dilain pihak nampak Sisi telah sampai ditempat yang sama, tempat yang menurut dia dapat menemukan keberadaan Nicko. namun ketika Sisi mendekati danau tersebut terlihat Nicko yang sedang berpelukan erat dengan Shera dalam kurung waktu lama. mata Sisi yang melihat kejadian itu pun mulai berkaca.

Tetesan air bening pun mulai menghiasi pipi Sisi titik demi titik dikala Shera terlihat bersandar pada pundak Nicko sembari menikmati pemandangan alam sekitar.

Dari balik pohon pun Sisi berjalan meninggalkan danau langkah demi langkah walaupun kaki terasa berat melangkah namun Sisi berusaha jua menghampiri mobilnya.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Sisi pun mengendarai mobilnya kesuatu tempat. selama perjalanan air bening yang menghiasi pipi Sisi pun semakin bertambah dan bertambah.

"loe kenapa sih Si, apa yang loe tangisin" kata Sisi mencoba menghapus air matanya

"gue baik-baik ajah, iya gue baik baik ajah, gue baik baik ajah" kata Sisi yang mengulang kalimat itu secara terus menerus namun air mata yang mengalir kian deras membasahi pipinya

Mobil yang dikendarai Sisi pun berlaju sangat kencan melewati satu per satu mobil yang berada didepannya. Alex pun nampak sedang mengemudi mobil berlawanan arah dengan Sisi.

"sepertinya itu Sisi??" gumam Alex yang melihat Sisi mengendarai mobil ugal-ugalan dijalan. Alex pun mengamati mobil itu.

"mobil itu kan yang dibawa Xing kekampus kemarin, berarti itu beneran Sisi" kata Alex berfikir sejenak lalu memutar arah mobilnya mengikuti Sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

suasana hari sudah petang, cahaya matahari sudah nampak terganti oleh cahaya bulan. Sisi pun sampai ditempat yang cukup jauh dari kediamannya

@ pantai

Sisi nampak duduk disekitar pantai menyembunyikan raut wajahnya dibalik kedua lututnya sembari meneteskan air mata yang sedari tadi tak henti-henti membasahi pipinya. Beberapa saat kemudian Alex pun menghampiri Sisi dan duduk disampingnya namun Sisi nampak tak menyadari keberadaan Alex sampai saat ia menampakkan wajah

dari kedua lututnya lalu menengok kearah kiri.

"Alex" kaget Sisi sembari menghapus air matanya

"loe ngapain disini??" tanya Sisi

"gue disini karena khawatir ama loe yang ugal-ugalan dijalan" jawab Alex

"sory gue gag bermaksud buat loe khawatir" kata Sisi nampak terseduh-seduh

"loe kenapa ampe kaea gini??" tanya Alex

"gue gag apa-apa koq" jawab Sisi tersenyum

"trus kenapa loe nangis?? Nicko nyakitin loe??" tanya Alex

"enggak koq bukan karena siapa-siapa gue pengen nangis ajah" jawab Sisi tersenyum

"Si, loe jangan pendem semuanya hanya dengan senyuman, gue tau itu pasti sakit buat loe menahan semuanya, jadi please cerita ama gue" pinta Alex

"Sisi awalnya terdiam namun ia pun mulai sanggup bercerita.

"kenapa gag ada yang bisa mencintai gue dengan tulus" kata Sisi berkeluh

"yang loe bilang itu gag bener, diluar sana pasti ada seseorang yang sangat mencintai loe setulus hatinya" papar Alex

"selama ini mantan-mantan pacar gue yang udah nyakitin gue gitu ajah gue bisa nerima karena emang gue belum pernah merasakan cinta yang sesungguhnya tapi disaat gue udah menemukan cinta yang gue cari, dia malah memilih orang lain" keluh Sisi yang mencoba mengeluarkan unek-uneknya

"emang Nicko udah punya pacar??" tanya Alex

"lebih tepatnya sejak mereka pacaran 7 tahun lalu belum pernah resmi putus" jawab Sisi

"walaupun Shera udah ninggalin Nicko 4 tahun lalu tapi mereka masih saling mencintai dan sekarang mereka" kata Sisi mencoba menghelai nafas lalu melanjutkan ceritanya

"mereka memutuskan untuk bersama kembali" lanjut Sisi lalu menundukkan wajahnya mencoba untuk tidak menangis lagi

Alex pun merangkul Sisi untuk bersandar pada pundaknya.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Keesokan harinya nampak Sisi baru memasuki kelas dan langsung menghampiri Reta.

@ kelas

"heyho" sapa Reta

"udah makan??" tanya Sisi

"belum" jawab Reta

"mau bareng??" tanya Reta

"yoa gue laper nih, yuk!!" jawab Sisi beranjak keluar kelas bersama Reta namun nampak Nicko menghampiri Sisi dan menghalangi jalannya.

"Si gue mau ngomong sesuatu" kata Nicko kepada Sisi

"ngomong apa??" tanya Sisi seolah tidak terjadi apa-apa

"soal kemarin gue minta maaf gue..." jawaban NC pun terpotong oleh Sisi

"gue ngerti koq, loe gag usah mikir banyak soal gue" kata Sisi tersenyum lalu pergi bersama Reta meninggalkan Nicko

Nicko pun merasa terkejut dengan pernyataan Sisi.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kantin

"loe gag sarapan yah dari rumah yah, gila 2 piring si ludes ama loe" komentar Reta sembari menggeleng-gelengkan kepalanya

"sarapan sih tadi" balas Sisi yang masih menyantap makanannya

"hah??" kaget Reta nampak bingung

"biasanya sih kalau orang tumben banyak makan lagi patah hati" lanjut Reta

"siapa juga yang patah hati dimana-mana orang makan itu karena laper bukan karena patah hati" balas Sisi lalu kembali menyantap makanannya

tak lama kemudian Jeje pun menghampiri Reta dan Sisi

"bentar jalan yuk!!" ajak Jeje kepada Reta

"boleh, emang mau kemana??" tanya Reta

"gimana kalau kita nonton ajah ada film baru loh" jawab Jeje

"oke deh" balas Reta

"gue ikut yah" kata Sisi ikut menyambar

Reta dan Jeje pun nampak berekspresi kurang setuju dengan permintaan Sisi

"yah yah, gue janji deh gag bakal macem-macem gag bakal ganggu kalian" kata Sisi tersenyum

"boleh yah" pinta Sisi

"ya udah deh" balas Reta

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ bioskop

"kita mesti nunggu bentar" kata Jeje yang telah memesan tiket

"oke gag masalah" balas Reta

"emang loe pesen film apa??" tanya Sisi

"twilight" jawab Jeje

"loe mah enak nonton ama pacar loe" keluh Sisi

"ya udah kita duduk disana ajah sambil nunggu filmnya" ajak Reta

Mereka pun duduk dikursi yang telah disediakan. Reta dan Jeje asyik ngobrol berdua sembari bergandengan tangan. Sisi nampak cemberut karena hanya berdiam diri tanpa ada yang menemani.

"Si kita pesen makan dulu ya buat entar" kata Reta kepada Sisi

"ya udah deh, yang banyak yah buat gue juga" balas Sisi

"okey" kata Reta lalu pergi bersama Jeje

"gue bener - bener jadi kambing congek disini" keluh Sisi lalu mencoba mengotak atik ponselnya

"hy Sisi" sapa seorang wanita yang berada dihadapan Sisi. Sisi pun mengangkat wajahnya lalu melihat sosok Shera yang tepat berada disamping Nicko

"hy kalian" sapa Sisi tersenyum walaupun hatinya terasa sakit melihat Nicko bersama wanita lain

"sendiri??" tanya Shera

"enggak bareng temen" jawab Sisi

"Si masuk yuk!!" teriak Reta memanggil Sisi dari kejauhan

"gue kesana dulu yah" kata Sisi lalu meninggalkan Shera dan Nicko

"yuk kita juga masuk" kata Shera menarik Nicko

Secara kebetulan mereka menonton film yang sama, Shera dan Nicko pun duduk berdampingan namun ternyata Nicko mendapat kursi tepat disamping Sisi.

"hey kita ketemu lagi" sapa Shera

Sisi pun hanya tersenyum.

"Si koq mereka bisa barengan gitu, apa mereka udah balikan??" bisik Reta yang berada disebelah Sisi

"seperti begitu" jawab Sisi berbisik

sementara film berlangsung Shera tak henti-hentinya bersandar pada Nicko hingga membuat Sisi nampak makin tersiksa.

"apa karena bareng Shera jadi loe bela-belain nonton film romance" batin Sisi berkomentar

Nicko pun yang merasa canggung dan gerah berniat meminum minumannya pada saat ia ingin mengambil minuman yang letaknya berada dipegangan kursi tak sengaja ia malah memegang tangan Sisi yang berada dipegangan kursi tersebut. sontak Sisi dan Nicko kaget lalu Sisi berbalik memandang Nicko begitu pun dengan Nicko berbalik memandang Sisi.

"sorry" ucap Nicko meminta maaf. Sisi pun menarik tangannya dengan segera

"kenapa Sisi gag make cincin tunangan itu" batin Nicko bertanya-tanya

pemutaran film pun berakhir mereka pun keluar ruangan secara bersamaan.

"Si kita ngobrol-ngobrol sebentar bisa??" tanya Shera

"ah?? gue mesti balik dengan Reta ma Jeje" jawab Sisi

"gag apa-apa Si loe pergi ajah, kita juga masih pengen kesuatu tempat koq" balas Jeje

"iya Si, gue pengen ngomong sesuatu ama loe" papar Shera

"ya udah" kata Sisi setuju namun nampak terpaksa

"ya udah kita duluan yah" kata Reta lalu pergi bersama Jeje

@ restoran

mereka pun hanya memesan minuman sebagai pelengkap dalam berbincang-bincang

"Si, sebelumnya gue pengen minta maaf ke loe" kata Shera membuka pembicaraan

"loe gag salah apa-apa koq jadi loe gag perlu minta maaf" balas Sisi

"gue minta maaf karena udah ngelibatin loe dalam masalah gue ama Nicko" jelas Shera

"gue juga mau ngucapin terima kasih berkat loe, gue ama Nicko bisa kembali lagi" tambah Shera

"iya gue ikut seneng dengarnya. malahan gue yang pengen bilang maaf ke loe gue takut kalau status gue sebagai tunangan Nicko membuat hubungan kalian makin renggang" papar Sisi

"loe tau sendiri kan gue ama Nicko gag ada hubungan apa-apa kita tunangan karena perjodohan orang tua bukan karena saling cinta jadi loe gag usah khawatir" tambah Sisi sembari berusaha menahan keperihan hatinya dengan senyuman.

"iya Nicko udah bilang ama gue" balas Shera tersenyum

"hemm sepertinya gue harus balik duluan" kata Sisi sembari melihat jam tangannya

"koq buru-buru kita ngobrol ajah dulu" pinta Shera

"sorry tapi gue biasanya dicari jam segini ama kakak gue, duluan yah" kata Sisi yang sudah tidak sanggup membendung perasaannya. ia pun meninggalkan Shera dan Nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ parkiran

"Sisi tunggu" teriak Nicko yang rupanya menyusul Sisi. Sisi pun menghapus air matanya lalu menghela nafas berusaha sekuat mungkin dihadapan Nicko

"Sisi, gue.." kata Nicko yang masih nampak berfikir untuk berbicara. Sisi pun membalikkan badannya.

"gue ngerti koq loe balikan ama Shera kalian kan masih saling cinta, walaupun gue udah tunangan loe tapi hubungan kita sama sekali gag ada cinta, jadi loe bebas mencintai siapa saja" papar Sisi

"loe boleh marah ama gue, ngelampiasin amarah loe daripada gue ngelihat ekspresi loe kaea gitu" kata Nicko yang merasa Sisi dalam keadaan tidak baik

"ngapain juga gue mesti marah lagian kita juga gag ada hubungan apa-apa kan" balas Sisi mencoba beranjak pergi

"tunggu !! cincin kita mana?? kenapa loe gag pake??" tanya Nicko

"gag penting juga kan gue make atau enggak, lagian pertunangan kita kan gag bakal lanjut" jawab Sisi

"tapi.." kata Nicko terputus oleh Sisi

"gue ngerti, loe tenang ajah gue bakal pake koq cincinnya entar pas depan orang tua kita" kata Sisi lalu memasuki mobilnya kemudian pergi.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar Sisi

Saat Sisi memasuki kamarnya ia langsung merebahkan tubuhnya ditempat tidur sembari meneteskan air mata yang telah ia pendam sedari tadi.

"Sisi" kata Xing yang tak lama kemudian muncul dari balik pintu kamar Sisi

"loe kenapa??" tambah Xing menghampiri adiknya yang terpuruk dalam kesedihan

"gege" kata Sisi yang langsung memeluk kakaknya itu

"iyah gege disini" kata Xing sembari menjabah pelukan adiknya

"ge gue benci.." keluh Sisi sembari memukul Xing

"iya iya" jawab Xing sembari membelai rambut Sisi dan menenangkannya

"gege gue benci dengan diri gue sendiri, gue mesti ngelakuin apa??" tanya Sisi yang masih berlinang air mata

"yang mesti loe lakuin sekarang loe gag bisa nangis terus-terusan kaea gini hanya karena cowok yang gag mencintai loe" jawab Xing

"sayang, loe tuh Sisi adik gege yang kuat. loe gag bakal nyiksa diri loe sendiri hanya karena hal itu" kata Xing memotivasi Sisi

"loe pasti bisa melewati ini semua" papar Xing masih membelai Sisi dalam pelukannya.

Setelah Sisi tenang dan tertidur Xing pun membaringkan adiknya lalu menutupnya dengan selimut.

"loe pasti kuat koq sayang" kata Xing sembari memberi kecupan manis didahi Sisi kemudian meninggalkannya. Tak lama kemudian Sisi terbangun dari mimpinya yang menghadirkan sosok Nicko dan Shera yang bahagia diatas kesedihan Sisi.

Sisi pun sejenak termenung dan bertekad untuk tidak bersedih lagi. ia pun terfikir untuk memotong rambut panjangnya sebagai tanda dia siap melanjutkan kehidupannya dan memutusan tidak bersedih lagi hanya karena pria yang mencampakkannya.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kelas

"wah potongan rambut baru nih" komentar Reta

"gimana?? oke gag??" tanya Sisi

"loe mah gimana ajah tetep cantik, tapi kesannya loe sekarang lebih fresh dengan potongan kaea gitu" jawab Reta

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Selama beberapa hari Sisi berusaha menghindari Nicko agar tidak bertemu kecuali saat dikelas. Salah satu nya dengan tidak nampak dikantin melainkan makan direstoran dekat kampusnya dikelaskan pun mereka tak pernah saling bercakap maupun sekedar menyapa.

@ kantin

"eh, tadi Shera nelpon gue katanya dari pagi dia nelpon loe tapi loe gag jawab" kata Xander kepada Nicko

"trus loe bilang apa??" tanya Nicko

"gue bilang ajah loe lagi sibuk urusan kampus" jawab Xander

"emang loe kenapa sih?? loe bertengkar dengan Shera??" tanya Xander

"nggak lah" jawab Nicko

"eh koq gue gag pernah lihat Sisi nongkrong lagi yah?? dikelas pun dia cuek gitu" tanya Val

"sibuk kali dianya tapi bener sih loe gue kangen nih candaannya" jawab Xander

"iya dia koq berubah yah, potongan rambutnya ajah udah berubah" komentar Val

"tapi bagus sih dia tampaknya terkesan lebih fresh lebih siap menghadapi kejamnya dunia" tambah Val

"Vale, lebay deh loe" kata Xander memukul Val

"loe pasti tau lah Nick kenapa Sisi berubah seperti sekarang" komentar Thom

Nicko hanya terdiam sembari banyak berfikir

"gue sih awalnya setuju loe balik ama Shera kalian kan saling mencintai tapi sekarang udah 4 tahun yang lalu gue rasa perasaan seseorang bisa berubah dalam kurung waktu itu. jadi gue gag yakin loe bisa bahagia dengan keputusan loe" nasehat Thom

"gue tau perasaan dicampakkan itu sakit, gue gag pengen ajah Shera ngerasain itu" balas Nicko

"bro terkadang kejam itu menyakitkan namun itu ternyata lebih manusiawi" kata Xander merangkul pundak Nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ restoran

"hubungan loe ama Nicko makin ribet tau" kata Reta yang telah selesai menyantap makanannya

"gue sih udah gag mau mikirin semuanya itu cuman nyiksa gue doang" papar Sisi

"trus gimana dengan orang tua kalian, loe mau bilang ke mereka kalau loe mau batalin hubungan loe ama Nicko??" tanya Reta

"gue juga gag tau, yang pastinya cepat atau lambat gue atau gag Nicko yang mesti ngomong ini semua ke orang tua kita" jawab Sisi

"loe yakin bakal ngelupain Nicko gitu ajah??" tanya Reta lagi

"gue masih mencobanya, walaupun sulit gue gag punya pilihan lain" jawab Sisi

ponsel Sisi pun berdering.

"iya ge" kata Sisi menjawab telepon

"malam ini loe ada acara??" tanya Xing

"enggak koq ge" jawab Sisi

"emang kenapa??" tanya Sisi

"Alex mau ngajak loe dinner, loe mau??" tanya Xing

"hemm" Sisi pun nampak berfikir

"gege gag maksa koq, tapi menurut gege loe bakal lebih cepat ngelupain Nicko kalau loe bisa bersama orang lain" papar Xing

Sisi pun sejenak berfikir dan menyetujui pemikiran Xing.

"ya udah iya ge, gue mau" jawab Sisi

"oke kalau gitu loe cepet pulangnya yah" kata Xing lalu menutup telepon

"kenapa Si??" tanya Reta

"Alex ngajak gue dinner" jawab Reta

"wah bagus tuh kali ajah Alex bisa gantiin posisi Nicko dihati ello, bukannya loe sempat suka ma Alex" kata Reta tersenyum

"iya sih Alex perfect menurut gue tapi tetep hati gue gag bisa boong" balas Sisi

"yah coba ajah dulu Si lagian loe gag bakal nunggu orang yang gag mencintai ello kan??" tanya Reta

"mungkin loe bener" jawab Sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah Sisi

"gimana kita berangkat sekarang??" tanya Alex

Sisi pun mengangguk sembari tersenyum

"lex titip adek gue yah" pinta Xing

"sipp bro" balas Alex tersenyum

"ayo" Alex pun menggenggam tangan Sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ restoran hotel

"kita dinner disini??" tanya Sisi yang telah sampai direstoran hotel mewah bersama Alex

"iya, emang kenapa??" tanya Alex

"ini kan hotel keluarga Nicko, tapi gag apa-apa gue gag boleh rusak dinner gue ama Alex lagian Nicko kan jarang kesini" batin Sisi

"enggak apa-apa koq" jawab Sisi tersenyum

Ditempat yang sama Nicko sedang keluar dari lift hotelnya lalu melihat Alex yang mengandeng Sisi memasuki restoran hotel itu.

Alex dan Sisi pun duduk ditempat yang telah direservasi Alex sebelumnya. mereka pun menyantap hidangan yang telah disediakan hingga selesai.

"loe gag apa-apa kan dari tadi kaeanya loe gelisah, apa loe gag suka dinner bareng gue??" tanya Alex

"enggak, gag Lex gue wanita paling bahagia karena bisa dinner bareng loe" jawab Sisi tersenyum

"kalau gitu apa gue bisa jadi cowok yang ngebahagiain loe tiap hari" tanya Alex

"ah??" Sisi nampak kaget dan tak yakin dengan hal yang didengarnya

"gue pengen jadi seseorang yang selalu ada disamping loe, menemani dan menghibur kalau loe lagi sedih" jelas Alex

"loe gag bilang itu pun gue udah ngerasa berterima kasih banget karena loe selalu ada buat gue" kata Sisi tersenyum sembari memegang tangan Alex.

Alex pun tak menyangka Sisi akan memegang tangannya. ia nampak sangat bahagia dengan menunjukkan senyum manis dari bibirnya.

"apa Sisi bakal nerima gue kalau gue tembak sekarang" batin Alex berfikir

"gue ketoilet bentar yah" kata Sisi berpamitan

Sisi pun nampak merapikan diri ditoilet sebelum beranjak pergi. setelah selesai iya pun keluar dari toilet namun tiba-tiba dari belakang seseorang nampak menarik tangan Sisi kemudian memasuki lift.

@ parkiran

"lepasin" kesal Sisi melepaskan tangannya

"sakit tau, loe kenapa sih??" tanya Sisi sembari memegang tangannya yang nampak kesakitan karena sedari tadi ditarik oleh Nicko.

ponsel Sisi pun berdering

"hallo Lex" kata Sisi menjawab telepon

"loe gag apa-apa kan?? tanya Alex

"iya gue gag apa-apa" jawab Sisi

"syukur deh, gue khawatir ama loe soalnya loe belum balik" kata Alex lega

"iya, soryy tadi gue.." kata Sisi terpotong karena ponselnya direbut oleh Nicko

"hallo Alex, sorry gue ganggu dinner kalian tapi gue mesti bawa Sisi" kata Nicko lalu menutup telepon

"cepetan loe masuk" perintah Nicko

"gag !! gue gag mau" kata Sisi lalu beranjak masuk kehotel itu lagi namun Nicko menarik tangan Sisi.

"Nicko lepasin gue gag mau" kata Sisi berusaha melepaskan tangannya namun tidak berhasil. Nicko pun memasukkan Sisi kedalam mobilnya.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ danau

Mereka pun telah sampai didanau tempat yang sebelumnya pernah mereka kunjungi. Nicko menarik Sisi keluar dari mobilnya.

"loe kenapa sih dari tadi narik-narik mulu" keluh Sisi. Nicko pun melepas tangannya

"apa maksud loe dengan potongan rambut itu?? trus ngapain loe bisa nge-date bareng Alex kaea gitu??" tanya Nicko

"pertanyaan loe aneh deh mau gue potong rambut, mau pergi ama siapa ajah itu gag ada urusannya ama loe" jawab Sisi sembari memegang tangannya yang masih sakit karena Nicko

"gue gag suka dengan potongan rambut loe, lagian kalau loe mau nge-date kenapa mesti dihadapan gue" kesal Nicko

"mana gue tau Alex ngajak gue dihotel ello lagian biasanya loe kan gag pernah kehotel juga" balas Sisi

"tapi sekarang nyatanya loe ama orang lain didepan gue" kata Nicko nampak marah

"Nicko, loe coba mikir deh apa loe gag egois. loe juga nyata-nyatanya depan gue jalan, nonton, mesra-mesraan dengan cewek lain. apa gue pernah protes?? enggak kan karena gue tau pertunangan kita cuma simbol bukan dari hati" balas Sisi nampak marah

"walaupun gitu gue tetep gag suka loe ama Alex jadi loe gag boleh deket-deket ma Alex lagi" kata Nicko mempertegas ucapannya

"heh?? loe pikir gue suka lihat loe bareng Shera. tapi kalau gue bilang loe gag boleh ketemu Shera lagi loe bakal mau?? loe bakal nerima permintaan gue?? enggak kan !!" jelas Sisi

"loe cuma mikir perasaan loe tapi apa loe pernah ngerti perasaan gue sedikit ajah, enggak kan !! jadi loe jangan ngarep bisa ngelarang-larang gue ngerti!!" kata Sisi yang kemarahannya sudah nampak berada dipuncak kesabaran.

Sisi pun pergi meninggalkan Nicko.

"arghhhhh" teriak Nicko meluapkan kemarahannya sembari menggenggam erat kedua tangannya

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah Sisi

Sisi pun nampak memasuki rumahnya dengan berpenampilan seolah tak terjadi apa-apa pada dirinya.

"loe koq bisa ninggalin Alex cuma karena Nicko, emang loe habis dari mana ama Nicko??" tanya Xing

"hemm.. gue ama Nicko habis ngurus masalah kuliah" jawab Sisi sembari meremuk-remuk tangannya

"beneran?? Nicko gag buat loe sedih lagi kan??" tanya Xing

"iya gege gag koq, gue keatas dulu yah" kata Sisi lalu meninggalkan Xing

"tangan loe gag bisa bohong Si" batin Xing

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah Nicko

"maaf mas Nicko nyonya ingin bertemu diruang kerja sekarang" kata pembantu Nicko yang melihat Nicko memasuki rumah

@ ruang kerja

"kamu sudah balik" kata mama Nicko yang sedang menulis namun menyadari kedatangan Nicko

"mama manggil aku??" tanya Nicko

"apa benar yang mama dengar kamu balikan dengan Shera??" tanya mama Nicko sembari membuka kacamatanya mencoba berbicara dengan Nicko

"hemmm" Nicko pun nampak berfikir untuk menjawabnya

"apa kamu sama sekali gag mencintai Sisi makanya balik sama Shera?? mama pikir mama udah mengenali hati anak mama ternyata mama salah. maafkan mama yah" kata mama Nicko menghampiri Nicko

"mama gag perlu minta maaf, mama gag salah apa-apa koq" jawab Nicko

"selama ini mama mengira kamu mencintai Sisi soalnya kamu gag nolak perjodohan ini seperti sebelum-sebelumnya, makanya mama berlangkah sejauh ini. tapi demi kebahagiaan anak mama, mama janji bakal ngomong ke keluarga Sisi" papar mama Nicko memegang tangan Nicko

"mama mau ngomong apa??" tanya Nicko

"mama akan bilang kalau kalian tidak saling mencintai dan pertunangan kalian gag bisa dilanjutin" jawab mama Nicko

"hah??" kaget Nicko

"tapi ma??" kata Nicko mencoba memberi penjelasan

"kamu gag usah merasa bersalah mama gag apa-apa koq mama akan usahakan apapun yang membuat kamu bahagia" kata mama Nicko tersenyum. Nicko pun ikut tersenyum.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kantin

"apa??" kaget Xander, Thom, dan Val serentak

"jadi nyokap loe bakal ngomong ke keluarga Sisi kalau pertunangan loe gag bakal dilanjutin??" tanya Xander

"iya" jawab Nicko singkat

"trus loe sendiri gimana??" tanya Thom

"gue masih bingung" jawab Nicko

"koq loe bingung sih Nick bukannya loe harus seneng sekarang hubungan loe ama Shera udah gag usah ditutup-tutupi lagi dari keluarga loe" papar Thom

"iya Nick aneh deh koq loe malah bingung, atau jangan-jangan loe gag rela buat lepasin Sisi iya kan" kata Val menebak perasaan Nicko

"gue seneng koq, iya bener gue seharusnya seneng" kata Nicko merendahkan suaranya

"seharusnya?? berarti enggak dong??" tanya Thom

"maka dari itu gue bingung !! gue kenapa coba?? semuanya udah dilancarkan tapi gue ngerasa berat banget sepertinya bukan ini yang gue cari" jawab Nicko

Val, Xander, dan Thom pun saling memberi kode

"kalian kenapa??" tanya Nicko yang melihat Xander, Val dan Thom saling memberi kode

"hemm gini Nick kita sebagai sahabat loe dari kecil emang kurang srek dengan keputusan loe balik ama Shera" papar Xander

"kenapa??" tanya Nicko

"kita ngerasa ajah Shera bukan pasangan yang cocok buat loe" jawab Thom

"trus menurut kalian yang cocok siapa??" tanya Nicko

"Sisi" serentak Val, Xander, dan Thom menjawab

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kelas

"apa kalian mengerti dengan penjelasannya??" tanya Pak Edo

"mengerti pak" jawab mahasiswa serentak

"kalau begitu bapak sekarang membagi 5 kelompok dimana setiap kelompok beranggotakan 6 orang" papar pak Edo

pak Edo pun mengumumkan kelompok 1 sampai 4

"sisa nama yang belum disebutkan masuk pada kelompok 5 kalau begitu bapak sudahi pelajaran untuk hari ini, selamat siang anak-anak" kata pak Edo lalu pergi

"siang pak" jawab mahasiswa

"berarti kita sekelompok Ta yeah!!" seru Sisi memeluk Reta

"eh bentar-bentar Nicko cs juga loh" balas Reta

"apa??" kaget Sisi

"iya cantik kita bareng" kata Xander yang tiba-tiba menghampiri Reta dan Sisi

"kalau gitu loe ada ide kita mesti meneliti dimana??" tanya Sisi

"hemm bentar yah gue manggil yang lainnya" kata Xander memanggil Thom, Val, dan Nicko

"gimana nih entar kita menilitinya dimana??" tanya Xander kepada yang lainnya.

"gimana kalau surabaya keluarga gue punya kebun disana" jawab Thom

"kejauhan Tibi" komentar Val

"gimana kalau di Bandung ajah, kebetulan paman gue punya perusahaan kopi disana mungkin kita bisa berkunjung ketempat penghasil produknya gimana??" tanya Sisi

"gue setuju, sekalian gue jalan-jalan ke rumah loe Si" kata Xander menaik-turunkan alisnya

"gue ikut Sisi ajah" lanjut Reta

"ya udah disana juga gag apa-apa" balas Thom

"kalau ini gue setuju sekali lumayan cewek-cewek bandung gelis-gelis kan 11 12 lah ma loe" kata Val tersenyum

"loe gimana sih belajar Val bukan pacaran" balas Nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

keesokan harinya mereka nampak telah sampai dirumah Sisi yang terletak diBandung

@ rumah Sisi

"wah rumah loe gede amat si" kaget Thom

"ini bukan rumah gue ini rumah orang tua gue" jawab Sisi

"wah jadi sebelum loe diJakarta loe tinggal sendiri disini??" tanya Val

"gag sendiri koq tuh banyak yang nemenin gue" jawab Sisi melihat kearah pintu masuknya

"hah??" kaget yang lainnya

"ini mah gag ada bedanya ama rumah orang tua Nicko" kata Xander melihat pelayan-pelayan Sisi

Didepan pintu masuk nampak puluhan pelayan - pelayan rumah Sisi yang menyambut kedatangan mereka. masing -masing dari mereka ditunjukkan kamar masing-masing oleh para pelayan.

@ kamar Sisi

"non Sisi akhirnya non kesini lagi kita semua kangen sama nona" kata kepala pelayan yang sudah dianggap keluarga sendiri oleh Sisi dan keluarga

"iya bik Sisi juga kangen dengan kalian semua" balas Sisi memeluk kepala pelayan itu

"nona Sisi banyak berubah dijakarta" kata kepala pelayan itu

"katanya nona bawa tunangan nona yang cakep yah, yang mana non semuanya cakep-cakep sih" tambah salah satu pelayan muda dirumah itu

"kalian kepo banget sih" canda Sisi

"bik tolong siapin makan buat mereka yah, aku ketemen-temen ku dulu" kata Sisi beranjak keluar dari kamarnya

"sip non" jawab kepala pelayan itu

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ ruang makan

"kapan kita bisa ke tempat paman loe itu??" tanya Thom

"besok pagi udah boleh koq, gue udah ngubungin beliau" jawab Sisi

"maaf sebelumnya, bibik boleh tau yang bernama mas Nicko yang mana yah" tanya kepala pelayan itu

"bibik" tegur Sisi

"saya, emang kenapa bik??" tanya Nicko

"wah cakep pisan" puji para pelayan yang ada ditempat itu

"enggak kenapa-kenapa mas cuma ingin tau calon suami nona kami yang mana" jawab kepala pelayan itu tersenyum

"ehem..ehem.." ledek yang lainnya dengan suara buatan mereka

"udah udah lanjut makan" kata Sisi nampak salah tingkah

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ Taman rumah Sisi

Terlihat Sisi sedang melepas rindu dengan suasana dirumahnya. Xander, Thom, Val, dan Reta yang sepemikiran memancing Nicko berjalan kearah taman.

"emang mau ngapain sih ngajak-ngajak gue, gue pengen istirahat" keluh Nicko kepada yang lainnya

"aduh Nick loe jangan ngurung diri dikamar mulu loe mesti nikmati suasana disini beh seger Nick beda ama Jakarta" papar Val

"yoa bener tuh" tambah Thom

"gue juga tau kali tapi kan gue.." kata Nicko terhenti melihat yang lainnya sudah tak bersama dirinya

"pada kemana sih koq ngilang katanya pengen menikmati suasana, ganggu gue ajah" keluh Nicko mencoba pergi dari tempat itu namun langkahnya terhenti karena mendengar jeritan dari dalam taman.

"aaaaa" jerit Sisi

"mama" kata Sisi ketakutan lalu menutup matanya

"loe kenapa??" tanya Nicko yang rupanya mengagetkan Sisi.

"aaaa uler takut" kata Sisi memeluk Nicko

"yes!! berhasil" kata Reta dari balik pohon lalu toast bersama Xander

"ya udah kita cabut entar ketauan" kata Xander lalu pergi dari tempat itu bersama Reta

"hah?? uler?? mana??" tanya Nicko

"itu disitu" panik Sisi masih memeluk Nicko

"bentar bentar" kata Nicko melepas pelukan Sisi

"ini maksud loe??" tanya Nicko

"Nicko singkirin itu gue takut" kata Sisi menutup mata dengan kedua tangannya

"ini tuh cuma mainan bukan uler asli, nih loe coba lihat" kata Nicko menjulurkan ular mainan kepada Sisi. Sisi pun membuka matanya.

"hah?? mainan?? iya beneran ini mainan" kata Sisi ikut memegang ular mainan itu.

Nicko pun tertawa.

"koq loe ketawa sih??" tanya Sisi

"habis loe ama uler mainan ajah takut" jawab Nicko

"mana gue tau itu mainan, gue kaget tadi tiba-tiba uler nongol depan gue" kata Sisi membela diri

Nicko pun nampak berfikir sejenak

"dasar mereka pinter juga!!" kata Nicko tersenyum yang mengetahui bahwa itu ulah dari teman-temannya

"hah?? maksud loe ini kerjaan mereka??" tanya Sisi

"siapa lagi" jawab Nicko

"kaea gag ada kerjaan lain ajah" kata Sisi lalu meninggalkan tempat itu

"eh Si loe mau kemana??" teriak Nicko lalu menyusul Sisi

@ kolam renang

"ngapain loe ngikut-ngikut??" tanya Sisi

"loe gag takut disini entar ada uler beneran" jawab Nicko

"gag mungkinlah, lagian kalau emang ada gag ada hubungannya kan ama loe" kata Sisi lalu duduk dipinggir kolam renang itu

"loe sekarang bilang gitu tadi ajah meluk-meluk gue ketakutan" kata Nicko ikut duduk disamping Sisi

"iya gue kan gag sengaja" kata Sisi membela diri

ponsel Nicko pun berdering namun Nicko tampak ragu untuk menjawab telepon itu.

"loe koq gag ngangkat??" tanya Sisi

"hemm" Nicko pun berfikir sejenak

"gue jawab telepon dulu yah" kata Nicko lalu menjauh dari Sisi

"iya sher ada apa??" tanya Nicko

"kamu dimana?? kenapa gag ngehubungi aku seharian??" tanya Shera

"aku lagi dibandung buat penelitian kampus" jawab Nicko

"kamu nginep dimana aku susulin yah" pinta Shera

"jangan!!" sontak Nicko

"loh kenapa?? kamu gag seneng kalau aku nyamperin kamu??" tanya Shera

"bukannya gitu tapi aku nginapnya bukan dihotel" jawab Nicko

"trus dimana??" tanya Shera lagi

"dirumah Sisi" jawab Nicko

"Sisi?? owhh gue boleh kesana??" tanya Shera

"sebaiknya gag usah soalnya aku gag lama koq disini" jawab Nicko

"ya udah kamu istirahat yah bye" kata Shera menutup telepon

Nicko pun kembali ke Sisi

"Shera yah??" tanya Sisi

"iyah" jawab Nicko

"dia pasti khawatir ama loe" kata Sisi tersenyum

"mungkin" balas Nicko

"loe bahagia??" tanya Sisi tiba-tiba

"maksud loe??" tanya Nicko kembali

"lupakan!!" jawab Sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kamar Sisi

Senyuman dari wajahnya tidak mampu membuktikan isi hatinya setiba dikamar Sisi pun duduk dan membuka sebuah kotak. ternyata dalam kotak itu tersimpan kalung yang diberikan oleh Nicko, foto-foto sisi bersama Nicko dan sebuah Cincin yang tidak lain merupakan cincin pertunangan mereka.

"apa arti ini semua sekarang" kata Sisi sembari mengambil cincin tunangannya

"gue pikir ini semua berarti, tapi ini sekedar simbol perjalanan hidup gue" tambah Sisi

"tok tok" suara ketuk pintu

"masuk ajah bik" kata Sisi yang mengira kepala pelayan yang akan menghampirinya

"Nicko" kaget Sisi lalu bergegas berdiri dari tempat tidurnya. Nicko pun melihat sisi telah memandangi barang-barang yang berhubungan dengannya. Sisi pun yang melihat ekspresi Nicko segera menyembunyikan barang-barang itu

"loe ngapain dikamar gue??" tanya Sisi

"gue mau jelasin ama loe soal gue ama Shera" jawab Nicko

"jelasin apa bukannya semua udah jelas" balas Sisi

"udahlah loe gag usah banyak mikir, mending loe istirahat buat besok" kata Sisi menarik selimutnya lalu segera memejamkan mata

Nicko pun sedih karena tidak dapat menjelaskan sesuatu kepada Sisi, ia pun memutuskan kembali kekamarnya dengan wajah nampak banyak berfikir.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

keesokan harinya semua nampak telah berada diperusahaan paman Sisi. mereka pun diajak kepabrik pembuatan produk kopi perusahaan tersebut. Sisi dan kawan-kawan nampak mewawancarai pegawai disana sembari mencatat hal-hal penting mengenai produk kopi itu.

setelah mereka selesai mereka pun menuju sebuah restoran. sembari menyantap hidangan yang telah mereka pilih seorang pria nampak mengenali Sisi.

"Sisi" sapa pria itu

"Andre" kaget Sisi

"loe kapan balik??" tanya pria bernama Andre itu

"baru kemarin" jawab Sisi

"sejak loe gag ada kampus jadi sepi tau" kata Andre yang sedang bersama seorang wanita

"loe bisa ajah" kata Sisi tersenyum

"btw Marco nyari loe terus tuh dia sepertinya pengen balikan ma loe" tambah Andre

"loe becanda ajah" kata Sisi nampak tak percaya

"gue serius, gue minta nomer loe yah" pinta Andre

"08*******" jawab Sisi

"oke kalau loe gag percaya entar Marco pasti hubungi loe, gue balik duluan yah" kata Andre berpamitan

"bye" balas Sisi

"aneh-aneh ajah" gumam Sisi sembari tersenyum

"itu temen loe??" tanya Thom

"yoa temen kelas gue dulu" jawab Sisi

"Marco mantan loe yang sering loe cerita ke gue kan??" tanya Reta

"iya, ngarang tuh pasti si Andre" jawab Sisi

"bisa jadi Si bener, menurut cerita loe sepertinya loe yang salah paham ama dia" papar Reta

"iya kali, udahlah gag usah dibahas disini" balas Sisi

"Nicko kasian tuh makanannya loe cuekin" kata Val yang memperhatikan Nicko

"iya koq loe gag abisin??" tanya Thom

"gue gag nafsu makan ajah" jawab Nicko sembari menatap Sisi

ponsel Sisi pun berdering

"Halo Sisi" sapa seseorang yang menelpon Sisi

"iya gue, ini siapa yah??" tanya Sisi

"gue Marco" jawab pria yang bernama Marco itu

"Marco!!" kaget Sisi

"bentar yah guys" kata Sisi lalu menjauh dari yang lainnya

"iya kenapa co??" tanya Sisi

"Si loe masih diresto kan gue samperin loe kesana yah" kata Marco yang ingin bertemu Sisi

"hah?? sekarang??" tanya Sisi

"iya, gue gag jauh dari sana koq. tunggu gue yah!! please loe jangan ngindar kali ini" pinta Marco

"iya iya" kata Sisi lalu menutup ponselnya. Sisi pun kembali kepada teman-temannya

"Niat ama tuh orang" sindir Xander.

"tau tuh, gue juga speachless jadinya" balas Sisi

Tak lama kemudian setelah selesai menyantap hidangan masing-masing Marco pun datang menghampiri Sisi

"Sisi" sapa Marco

"Marco" sapa balik Sisi dengan senyuman

"hemm duduk duduk" kata Sisi menawarkan kursi kepada Marco

"kenalin ini temen-temen gue" kata Sisi memperkenalkan Marco kepada yang lainnya mereka pun saling berjabak tangan dengan senyuman kecuali Nicko dengan ekspresi yang sinis.

"Si, gue boleh ngomong ama loe??" tanya Marco

"ngomong ajah" jawab Sisi

"hemm boleh kita ngobrolnya ditempat lain??" tanya Marco

"gimana yah?? pikir Sisi

"udah Si loe pergi ajah, kasian kan Marco kalau loe gag ikut" kata Reta menyetujui ajakan Marco kepada Sisi

"ya udah gue pergi dulu yah" kata Sisi sembari mengambil tasnya

"sorry gue bawa Sisinya dulu yah" kata Marco lalu pergi bersama Sisi

"oke sip nyantai ajah" kata Xander mewakili yang lainnya

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah Sisi

"loe kenapa sih Nick dari tadi gelisah mulu, bukannya bantuin kita nyusun laporan malah mondar mandir gag jelas" komentar Val sembari mengotak atik laptopnya

"loe pasti khawatir kan Sisi kembali ama cowok itu" batin Thom yang melihat ekspresi Nicko

"Nicko bantuin kita napa" kesal Reta yang sibuk menyusun laporan

"iya iya" ketus Nicko

"sorry guys lama yah" kata Sisi yang telah kembali dan menghampiri yang lainnya

"loe niat belajar gag sih, laporan udah mau selesai loe malah baru dateng" komentar Nicko

"iya sorry" balas Sisi menghampiri Reta melihat penyusunan laporannya

"udah Si gag apa-apa koq" kata Thom tersenyum

"eh koq loe yang ngomel sih Nick loe juga belum kerja dikit pun duduk ajah baru 5 menit" tambah Thom

"iya tapi kan gue gag keluyuran" balas Nicko

"udah-udah koq jadi ribut selesaiin nih" kesal Xander

Nicko pun sedari tadi hanya menatap Sisi secara sembunyi-sembunyi tanpa menghiraukan laporannya.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Keesokan harinya mereka memiliki waktu senggang untuk berjalan-jalan mengelilingi kota Bandung namun Sisi yang ditemani Reta dan marco berinisiatif untuk pergi ke salah satu daerah dibandung untuk melengkapi laporan penelitian mereka sedangkan yang lainnya memilih mengelilingi kota Bandung.

"kita bakal liburan Sisi ama Reta malah masih ngelangkapin laporan penelitian itu" ungkap Thom

"emang susah otak mereka emang encer gag kaea kita" lanjut Val

"kita?? loe kali gue kagak yah" balas Xander

"tapi kasian juga sih mereka cuma berdua kesana cewek pula entar kalau ada apa-apa gimana" tambah Thom

"berdua apanya Marco juga ikut kali" balas Xander

"Marco?? yang cowok kemarin itu??" tanya Nicko

"yoa, mantan terakhirnya Sisi" jawab Xander memperjelas

"loe koq gag bilang dari tadi" kesal Nicko

"emang penting buat loe??" tanya Val

"entar mereka balikan gimana??" ketus Nicko meninggikan suaranya

"nah tuh ngaku juga kan loe kalau jealous" kata Xander tertawa

"sekarang gue mau nyusul mereka kalau kalian gag pengen ikut gue turunin disini" papar Nicko

"eh eh gila loe turunin kita dijalan, ya udah kita ikut ajah" balas Val

"emang susah yang lagi jealous" tambah Val menggoda Nicko

"udah loe diem ajah brisik tau" ketus Nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kebun kopi

Sisi dan Reta pun sibuk berbincang-bincang dengan para pekerja dikebun kopi itu sementara Marco menunggu mereka hingga selesai. setelah beberapa saat akhirnya Sisi dan Reta pun menyudahi penelitian mereka. Marco yang sebenarnya masih mengharapkan Sisi kembali mengajaknya berkeliling dikebun itu.

"loe beneran gag mau ikut??" tanya Sisi kepada Reta

"iya gag usah gue udah pegel nih gue tunggu dipos ajah tapi kalian jangan kelamaan yah entar hujan soalnya cuaca lagi mendung" jawab Reta

"iya, ya udah gue kesana dulu yah" kata Sisi berpamitan. Reta pun mengangguk sembari tersenyum.

Sekitar 5 menit kepergian Sisi dan Marco, Nicko dan kawan-kawan pun akhirnya tiba.

"kalian?? ngapain nyusul udah telat gue ama Sisi udah selesai" kata Reta memegang betisnya yang sedang sakit

"Sisi mana??" tanya Nicko

"lagi pergi ama Marco" jawab Reta

"pergi kemana??" tanya Nicko lagi

"mana gue tau pastinya mereka keliling sekitar sini" jawab Reta

Tanpa basa-basi pun Nicko memutuskan untuk menyusul mereka.

"kenapa lagi sih tuh temen loe??" tanya Reta

"gitu tuh yang dibilang gila karena cinta, dia pikir Sisi bakal balik ma Marco" jawab Xander

"wah moga ajah Nicko gag telat firasat gue emang Marco bakal ngajak Sisi balikan lagi" balas Reta

Dipihak yang lain Marco mencari saat yang pas untuk menyatakan keinginannya balik bersama Sisi.

"pemandangan disini lumayan juga seandainya Reta ikut dia pasti seneng" kata Sisi mengingat Reta

"Sisi apa loe bakal dijakarta terus??" tanya Marco

"gue juga gag tau, gue lagi nunggu sesuatu dijakarta" jawab Sisi

"gue pengen loe balik lagi kesini, kekampus kita gue kangen kenangan lama kita" kata Marco menatap Sisi

"dalam beberapa hal gue juga sebenarnya pengen balik tapi alasan gue diJakarta melebihi semua rasa rindu gue dengan bandung" kata Sisi tersenyum

"apa gara-gara gue loe kajakarta??" tanya Marco

"awalnya iya gue ngerasa dihianati ama loe makanya gue mutusin ke jakarta" jawab Sisi

"tapi kan kenyataannya sekarang waktu itu cuma salah paham Si, gue mau hubungan kita bisa balik" pinta Marco sembari memegang tangan Sisi

"sorry co tapi gue sadar gue gag pernah cinta ama loe jadi buat apa kita ngelanjutin yang lalu, mending sekarang loe buka hati loe buat yang lain karena gue juga udah mencintai orang lain" papar Sisi

"siapa??" tanya Marco

"seseorang yang selalu buat gue kesel, marah, tapi gue rinduin setiap waktu" jawab Sisi tersenyum

"oke asal loe bahagia ama dia gue cuma bisa berdoa buat loe" kata Marco tersenyum masih memegang tangan Sisi

Tiba-tiba Nicko pun datang.

"kalian disini juga ternyata" kata Nicko tersenyum sembari memisah antara Sisi dan Marco

"loe koq bisa disini??" tanya Sisi berfikir

"loh koq gitu bebh, aku kan tunangan kamu masa gag boleh nyusul kamu" jawab Nicko lalu memeluk Sisi dengan erat

"Nicko loe kenapa sih, sakit tau" kesal Sisi. Nicko pun melepas pelukannya

"makasih yah udah nganterin Sisi" kata Nicko tersenyum kepada Marco

"jadi ini orangnya Si??" tanya Marco

Sisi pun hanya tertawa kecil.

"loe pasti udah repot yah sekarang loe bisa balik koq Sisi kan udah ada gue" papar Nicko merangkul Sisi. Sisi pun nampak melepas rangkulan Nicko namun Nicko merangkulnya lagi.

"ya udah gue cabut kalau gitu, semoga kalian bahagia" kata Marco tersenyum

"pasti" balas Nicko tersenyum pula. Marco pun meninggalkan tempat itu.

"loe apaan sih" kesal Sisi melepas rangkulan Nicko

"gue gag kenapa-kenapa" jawab Nicko

"aneh deh loe" kata Sisi lalu meningalkan Nicko. Nicko pun mengejar Sisi

"eh loe ngomong apa tadi ma Marco??" tanya Nicko mengejar jalan Sisi yang nampak cepat

"bukan urusan loe" ketus Sisi

"trus loe bilang apa ke Marco soal gue??" tanya Nicko lagi

"kasih tau ga yah??" canda Sisi ditengah kekesalannya

"Sisi" Nicko pun menarik Sisi

"loe pengen tau?? tadi gue ngomong ama Marco kalau loe tuh orang yang paling rese, ngeselin, nyebelin sedunia puas!!" kata Sisi meninggikan suaranya lalu meninggalkan Nicko

"emang gue gitu??" pikir Nicko lalu mengejar Sisi lagi

Mereka pun telah sampai dipos.

"Reta koq gag ada" kata Sisi khawatir

"kenapa??" tanya Nicko memasuki pos itu

"Reta gag ada" jawab Sisi

"loh loh yang lain mana??" tanya Nicko

"yang lain apa maksud loe??" balik Sisi bertanya

"tadi tuh mereka semua disini Reta, Xander, Thom, ama Val" jawab Nicko

"mobil" kata Nicko menuju keluar pos

"gila mereka bawa mobil juga" kaget Nicko

"udah loe telpon mereka coba kali mereka cari makan, muter atau apa" kata Sisi memberi inisiatif

"halo xan loe dimana?? udah balik cepet jemput gue ama Sisi" tanya Nicko

"sorry tapi kaeanya kita gag bisa jemput loe" jawab Xander

"loe jangan becanda yah udah cepetan kesini" perintah Nicko

"Nicko mending loe selesaiin perasaan loe ama Sisi dulu yah besok kita jemput kalian disana" jawab Xander menutup telepon

"tapi, halo halo" kata Nicko yang masih ingin berbicara dengan Xander

"kenapa Nick mereka dimana??" tanya Sisi

"mereka gag bisa jemput kita katanya" jawab Nicko

"loh koq gag bisa gimana sih bentar lagi hujan nih jangan pada bercanda yah" kata Sisi nampak khawatir

"gue juga gag tau. kalau gitu kita jalan keluar didepan pasti ada bis, taxi, atau apalah" kata Nicko memberi ide

"Nicko jalan dari sini kedepan itu 50km loe yang bener ajah" kata Sisi tidak menyetujui pendapat Nicko

"ya udah kalau gitu kita mesti nunggu mereka ampe dateng" balas Nicko

"Hah?? ya udah cepet jalan biar cepet juga sampainya" kata Sisi yang menyetujui ide Nicko untuk berjalan. Namun baru sesaat mereka ingin berjalan hujan deras pun mengguyur tempat itu.

"waduh!! koq pake hujan segala" keluh Sisi

"jadi gag nih??" tanya Nicko

"ya udah tunggu mereka ajah kali bentar lagi ada" jawab Sisi

mereka pun memutusan berdiam dipos menunggu jemputan dari teman-temannya. setelah petang menjemput xander dan yang lain tak kunjung datang sementara hujan semakin deras tanpa henti. Sisi pun sudah nampak kedinginan.

"nih pake" kata Nicko memberi Sisi jaketnya

"gag usah buat loe ajah" kata Sisi menolak jaket itu

"loe udah gini masih ajah keras kepala, udah pake" kata Nicko memakaikan jaketnya kepada Sisi

"emang loe gag dingin??" tanya Sisi

"gue cowok kedinginan sekalipun gag apa-apa yang penting loe gag sakit" jawab Nicko

"kenapa loe khawatir ama gue??" tanya Sisi

"emang kenapa?? gag boleh??" Nicko pun membalikkan pertanyaan

"kenapa sih loe selalu bikin gue salah paham" batin Sisi berkeluh

Mereka duduk bersebelahan bersandar pada tembok dipos itu. Mereka pun saling tak berbincang selama beberapa saat.

"Nick, Nicko loe udah tidur??" tanya Sisi

"belum" jawab Nicko

"emang kenapa??" tanya Nicko berbalik wajah kearah Sisi

"loe gag takut??" tanya Sisi lagi

"takut ama siapa??" Nicko pun bertanya lagi

"hantu!!" jawab Sisi

"loe jangan parno mana ada hantu, itu tuh cuma ilusi" balas Nicko

"tapi gue beneran takut, loe jangan tidur dulu yah" pinta Sisi

"trus loe mau apa??" tanya Nicko

"hemmm loe nyanyi yah" pinta Sisi

"ah nyanyi??" kaget Nicko

Sisi pun mengangguk.

"please!!" pinta Sisi

"ya udah tapi loe jangan ketawa yah" kata Nicko menyetujui

"iya deh" balas Sisi

Nicko pun menyanyikan lagu super junior dengan judul marry you.

"kenapa diem?? suara gue jelek yah??" tanya Nicko setelah menyanyikan lagu itu.

"enggak suara loe bagus koq, bagus banget malah" jawab Sisi tersenyum

"loe udah gag takut lagi??" tanya Nicko

"iya" jawab Sisi sembari menguap

"si gue boleh ngomong sesuatu ama loe??" tanya Nicko

"em" jawab Sisi berdengung

"mungkin sikap gue selama ini buat loe sering bingung, bertanya-tanya kenapa gue ngelakuin semua ini" papar Nicko

"awalnya gue juga bingung dengan perasaan gue setiap loe ama cowok lain gue pasti pengen marah, kesel, gag bisa nerima itu semua dan setiap loe jauh dari gue, gue gag bisa membendung rasa rindu gue. hemm seperti gue beneran jatuh cinta ama loe" kata Nicko mengutarakan perasaannya

"Si loe koq diem??" tanya Nicko lalu menengok kearah Sisi

"yah dia malah tidur lagi, gue udah panjang lebar ngomong disini ngutarain perasaan gue loenya malah tidur" keluh Nicko

walaupun Nicko sedikit kesal karena Sisi tak sempat mendengar ungkapan cintanya namun ia nampak tersenyum melihat Sisi yang tertidur disampingnya. ia pun beberapa saat mengamati wajah Sisi hingga membuat jantungnya berdetak sangat kencang.

"dag dig dug" suara jantung Nicko

saking pulasnya tertidur kepala Sisi pun hampir terjatuh namun Nicko mendekati Sisi dan menadah kepala Sisi pada pundaknya. Nicko pun ikut tertidur.

Pagi pun menjemput sinar matahari sudah nampak mewarnai bumi namun Sisi dan Nicko masih pulas tertidur. Xander dan kawan-kawan pun sudah tiba untuk menjemput mereka.

"pada kemana yah mereka koq sepi" kata Reta yang turun dari mobil

"mungkin mereka didalam" jawab Xander yang turun dari mobil

Xander, Reta, Thom dan Val pun masuk kedalam pos itu.

"ya elah masih tidur udah jam berapa ini" komentar Val menggeleng-gelengkan kepalanya

"eh bentar-bentar" kata Xander lalau mengambil ponselnya

"loe mau ngapain??" tanya Thom

"hust!!" kata Xander menyuruh yang lain untuk tidak bersuara agar mereka tidak bangun

"jepret" suara ponsel Xander mengambil gambar Sisi dan Nicko yang sedang tertidur

"ada-ada ajah loe xan" kata Reta tersenyum

"gue punya ide buat foto ini" kata Xander tersenyum

"apaan??" tanya Thom

"entar loe lihat sendiri, udah bangunin mereka" jawab Xander

"Si, Sisi.. Nicko bangun bangun" panggil Reta membangunkan Sisi dan Nicko.

"Sisi !! Nicko !! yuhuu bangun bangun!!" teriak Val

"loe kaea dihutan ajah" komentar Thom

Nicko dan Sisi pun terbangun. Sisi pun nampak salah tingkah karena ia tidur pada sandaran Nicko sedang yang lain melihat itu.

"pangeran ama putrinya benar-benar so sweet" ledek Reta

"koq loe baru datang??" tanya Nicko

"sorry baru sempet" jawab Xander santai

"loe pada gag mikirin gue apa, hampir mati kedinginan nih disini" keluh Sisi

"kan ada Nicko yang menghangatkan" balas Reta

"pikiran loe mah pada ngaco, udah gue mau balik" kata Sisi lalu berdiri dan bergegas ke mobil

"gimana semalam???" tanya Thom

"gimana apa maksud loe??" Nicko balik bertanya

"hah?? gag terjadi apa-apa??" tanya Xander

"emang loe mau terjadi apa??" tanya Nicko bergegas berdiri

"Nicko loe koq jadi oon dan penakut kaea gini" balas Thom menggeleng-gelengkan kepalanya

"jadi loe ngapain ajah semalem??" tanya Xander lagi

"cuma ngobrol dikit trus nyanyi" jawab Nicko

"nyanyi?? hal yang langka" kata Val tertawa

"tapi loe sempet kan bilang sesuatu, i love you, saranghamnida, wo ai ni atau apalah itu??" tanya Xander

"hampir sih tapi enggak, gue udah beraniin diri ngomong ke dia eh Sisi malah tidur" keluh Nicko

Yang lain pun ingin tertawa mendengar cerita Nicko namun menahannya.

"malang nasibmu nak!!" kata Val menepuk bahu Nicko

"tau ah, udah cepet balik!!" kata Nicko lalu menuju ke Mobil

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Setelah sampai dirumah Sisi mereka pun packing bersiap-siap kembali ke Jakarta

@ rumah Sisi

"Non, sering-sering kembali kesini" kata kepala pelayan Sisi

"iya bik kalau liburan Sisi bakal balik lagi koq" balas Sisi memeluk kepala pelayannya

"ya udah Sisi pergi dulu yah, kalian semua jaga diri" kata Sisi tersenyum

"non Sisi juga jaga diri yah, Mas Nicko titip non Sisi kami" pinta kepala pelayan itu

"iyah bik, bibik dan yang lainnya jaga diri juga yah" balas Nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Setelah menempuh perjalanan panjang mereka pun tiba di Jakarta. Shera yang mengetahui kepulangan Nicko mengajaknya keluar untuk jalan bersama. Mereka nonton lalu makan disebuah restoran.

"Sher kamu kapan balik??" tanya Nicko yang telah selesai makan

"hemm belum tau" jawab Shera

"emang kenapa??" tanya Shera

"kalau emang urusan kamu udah selesai, sebaiknya kamu balik keparis" jawab Nicko

"karena disana kamu bakal menemukan kebahagiaan kamu" tambah Nicko

"kebahagiaan aku ada disini bersama kamu" balas Shera

"enggak Shera, hubungan kita udah gag bisa dilanjutin lagi" tegas Nicko

"maksud kamu??" tanya Shera

"Dalam 4 tahun perasaan seseorang bisa berubah" jawab Nicko

"kamu mau bilang kalau perasaan kamu ke aku udah gag ada??" tanya Shera

"selama ini aku hanya tidak ingin menyakitimu tapi untuk memaksakan perasaanku aku udah gag bisa" jawab Nicko

"aku udah mencintai wanita lain" tambah Nicko

"siapa?? Sisi??" tanya Shera dengan mata berkaca

Nicko pun hanya terdiam.

"aku rasa kamu cuma bimbang karena aku tak berada disampingmu dan pemikiran kamu belakangan tertuju pada Sisi jadi kamu mengira kamu mencintainya" papar Shera

"awalnya aku juga tidak yakin tapi semakin aku berusaha menolak perasaan ini semakin aku mencintainya" balas Nicko

"aku yakin diluar sana kamu bakal menemukan kebahagiaan kamu bersama orang yang sangat mencintaimu dan itu bukan aku" tambah Nicko

Shera pun berusaha menghela nafas dan seolah tidak percaya Nicko mengutarakan hal itu padanya.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Keesokan harinya @ kampus

"wah gag nyangka mereka secepat ini" kata mahasiswa ditengah kerumunan mahasiswa-mahasiswa lain

"iya iya" jawab mahasiswa lainnya yang masih berkerumun disekitar mading kampus

"apaan sih ribut-ribut??" tanya Sisi kepada mahasiswa yang lainnya

"wah Si katanya loe bakal married beneran yah??" tanya salah seorang mahasiswa

"hah?? married?? jangan ngaco deh" jawab Sisi tertawa

"emang tau dari mana loe??" tanya Sisi

"dari anak-anak yang lain tuh ada foto loe juga" jawab mahasiswa itu

"foto gue?? foto apaan?? minggir-minggir" kata Sisi yang penasaran lalu melihat kemading

"hah?? ini kan foto dikebun kemarin??" gumam Sisi kaget

Sisi pun langsung melepas beberapa foto itu dimading.

"siapa yang masang ini??" tanya Sisi

Mahasiswa lain pun menggeleng-gelengkan kepalanya.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kelas

"kenapa loe Si pagi-pagi udah badmood ajah??" tanya Reta

"ini apa coba maksudnya?? pake ngomong gue pengen married lagi" jawab Sisi kesal

Reta pun hanya diam antara ingin tertawa dan cemas kalau Sisi akan marah padanya. karena semua itu adalah perbuatan Xander, Thom, Val dan Reta.

"loe kenapa diem??" tanya Sisi

"hemm enggak koq" jawab Reta tersenyum

"pokoknya gue mesti nyari tau ini ulah siapa, loe bantu gue yah??" pinta Sisi

"ah?? iya pasti gue bantu" jawab Reta tampak terbata

"Sisi bakal marah gag yah kalau ketauan gue ama anak-anak yang masang itu" batin Reta

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ hotel Nicko

"maaf permisi bu direktur, seseorang ingin bertemu" kata pegawai hotel Nicko kepada mama Nicko

"suruh masuk ajah" balas mama Nicko

"maaf tante mengganggu" kata Shera memasuki ruangan mama Nicko

"gag apa-apa silahkan duduk" ucap mama Nicko

"maaf tempo hari tante tidak tau kalau kamu dan Nicko sudah kembali, tante hanya merasa kasian pada Sisi sudah melibatkan dia dalam hubungan kalian" papar mama Nicko

"saya berfikir untuk melakukan pertunangan" balas Shera

mama Nicko pun nampak kaget.

"apa kamu sudah membicarakannya pada Nicko??" tanya mama Nicko

"dia menyerahkan semuanya kepada saya" jawab Shera

"apa Nicko setuju dengan pertunangan ini??" tanya mama Nicko

"tante, kami sudah menunggu selama 4 tahun saya tidak bisa menunggu lebih lama lagi" jawab Shera

Mama Nicko pun bingung harus melakukan apa. setelah Shera pergi mama Nicko pun meminta Nicko menemuinya dikantor hotel tersebut.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

"mama ingin ngomong sesuatu penting?? ampe Nicko harus kemari" tanya Nicko

"mama tadi bertemu dengan Shera, dia berbicara tentang pertunangan kalian" jawab Mama Nicko

"apa kamu benar akan memutuskan hubungan dengan Sisi dan memilih bertunangan dengan Shera?? tanya mama Nicko

"hah??" kaget Nicko

"apa Shera mengambil keputusan sepihak??" tanya mama Nicko

"nanti Nicko akan berbicara kembali dengan Shera" jawab Nicko singkat

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ kampus

"Ta loe ngaku deh, loe pasti tau kan yang nyebarin ini siapa, soalnya pagi itu kan ada loe, Xander, Thom, ama Val" papar Sisi sembari mengamati foto-foto itu

"Sisi marah gag yah??" batin Reta berfikir

"loe jangan marah yah" pinta Reta

"sebenarnya kita cuma iseng koq, gag bermaksud apa-apa" tambah Reta

"jadi bener ini ulah kalian??" tanya Sisi

"hehe iyah" jawab Reta

"gag ada kerjaan yah kalian" keluh Sisi

"habis cinta koq gag ngomong" gumam Reta

"apa??" tanya Sisi memperjelas

"loe gag marah kan, cuma becanda Sisi??" tanya Reta sembari menaik turunkan alisnya

"untung kalian kalau gag gue kibas atu-atu nih" jawab Sisi

"eitss jangan.. hehe" kata Reta tertawa kecil.

"Si ada yang nyariin ello tuh ditaman depan" kata salah seorang mahasiswa menghampiri Sisi

"gue?? oke thanks" balas Sisi

"siapa yah yang nyari gue ampe dikampus kaea gini" kata Sisi berfikir

"ya udah loe temuin gih dari pada penasaran" kata Reta yang ingin menelpon JeJe

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ taman

"Shera?? loe nyari gue??" tanya Sisi

"hy Si, iya gue cari loe" jawab Shera tersenyum

Sisi pun duduk dibangku taman sebelah Shera

"ada apa yah??" tanya Sisi

"gue gag tau harus ngomong ini ke loe dari mana" jawab Shera

"langsung ajah" balas Sisi

"gue ama Nicko, kita bakal tunangan" kata Shera

Pernyataan Shera membuat Sisi tiba-tiba merasa down.

"selamat buat kalian" kata Sisi tersenyum dengan batin tersiksa

"gue ngomong ini ke loe karena yang awalnya tunangan Nicko itu ello walaupun itu cuma simbol tapi gue ngerasa harus beritahu loe biar semuanya jelas" papar Shera

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Sisi pun nampak meneteskan air mata menuju keparkiran mobilnya. Reta dan Jeje yang melihat itu menghampirinya

"Si loe kenapa?? tanya Jeje

"Reta" kata Sisi memeluk Reta

"hey loe koq nangis, ada apa??" tanya Reta

"kenapa mereka tunangan??" kata Sisi yang tangisannya makin banyak

"gue sebel, kenapa mesti Shera kasih tau gue" tambah Sisi masih bersedih

"mungkin loe cuma salah denger" balas Reta

"Shera bilang sendiri ke gw kalau dia ama Nicko bakal tunangan" kata Sisi mengeraskan suaranya

"iya iya , udah loe jangan nangis lagi yah Sisi mesti kuat!!" kata Reta menghibur Sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Semenjak itu ia tak menangis lagi namun selama tiga hari Sisi nampak jarang makan juga tidur sehingga wajahnya terlihat sangat pucat.

@ kelas

"loe sakit??" tanya Reta

"enggak, gue gag apa-apa koq" jawab Sisi sembari menulis tugas yang diberikan oleh dosen

"loe udah makan??" tanya Reta

"udah dirumah" jawab Sisi

"dirumah gimana Xing ajah nelpon gue suruh loe makan soalnya belakangan katanya loe gag pernah makan dirumah" balas Reta

"tuh lihat muka loe entar loe sakit kalau gag makan" tambah Reta

"iya entar yah, gue masih kenyang lagian nanggung nih tugas" balas Sisi

@ kantin

"Hey loe koq sendirian terus belakangan ini, Sisi gag loe ajak makan??" tanya Xander

"udah tapi katanya entar yah gue masih kenyang" jawab Reta nampak sedih

"ya mungkin emang dia kenyang habis makan dari rumahnya" balas Xander

"tadinya gue juga mikir begitu tapi abangnya tadi pagi nelpon gue karena dia khawatir belakangan Sisi gag pernah makan dirumah trus mukanya pucat entar sakit gimana" kata Reta khawatir

"wah koq bisa yah??" pikir Xander

"ini pasti gara-gara Nicko" kesal Reta menukul meja dengan sendok

"gue mesti labrak tuh anak" tambah Reta yang nampak kesal lalu menuju kearah Nicko

"waduh!! ta tungguin gue" kata Xander mengejar Reta

"eh Nicko gue pengen ngomong ama loe" kata Reta meninggikan suaranya

"loe kenapa?? ngomong ajah" balas Nicko

"kenapa sih loe mesti pamer-pamer depan Sisi kalau loe ama Shera mau tunangan??" tanya Reta

"hah?? tunangan??" kaget Val dan Thom

"Sisi tau itu??" tanya Nicko

"ya iyalah orang Sheranya sendiri yang ngomong ke Sisi" jawab Reta

"kalau loe emang gag cinta ama Sisi please cukup!! loe jangan sakiti Sisi lagi. dia udah cukup menderita karena loe" pinta Reta

"Dan mulai sekarang gue sebagai sahabatnya ngelarang loe ketemu dengan Sisi lagi !! gue sedih kalau lihat Sisi gini terus cuma karena keegoisan loe" tambah Reta lalu meninggalkan Nicko cs

"loe serius bakal ninggalin Sisi dan tunangan dengan Shera??" tanya Xander

Nicko tak menghiraukan pertanyaan Xander ia pun bergegas menemui Sisi. Ia mencari Sisi dikelas dan taman namun tak ada. Nicko pun menanyakan keberadaan Sisi pada mahasiswa kampus yang ia temui.

"loe lihat Sisi??" tanya Nicko

"enggak" jawab salah seorang mahasiswa

"loe lihat Sisi??" tanya Nicko

"enggak tuh" jawab salah seorang mahasiswa

"loe lihat Sisi??" tanya Nicko lagi

"tadi sih gue lihat diperpus tau deh sekarang" jawab mahasiswa lainnya

"oke thanks" balas Nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Dalam perjalanan menuju perpustakaan Nicko bertemu dengan Sisi.

"Si akhirnya loe ketemu juga" kata Nicko kepada Sisi sembari menghela nafas, namun Sisi tak menghiraukannya ia melanjutkan langkahnya menuju parkiran.

"eh si tunggu !!" teriak Nicko lalu mengejar Sisi

@ gerbang kampus

"loe mau kemana sih?? mobil loe mana??" tanya Nicko yang mengejar Sisi hingga gerbang kampus

Sisi nampak tak menganggap kehadiran Nicko, sembari menunggu taxi ia sama sekali tidak merespon Nicko. Taxi nampak sudah ada Sisi pun nampak melambaikan tangan agar taxinya dapat berhenti.

Ketika taxi itu berhenti sisi pun membuka pintu bergegas ingin masuk namun Nicko menghalanginya.

"gag jadi pak" kata Nicko lalu menutup pintu Taxi itu. Sisi pun memandang Nicko dengan penuh kekesalan lalu bergegas berlangkah pergi.

"Sisi gue mau ngomong sesuatu ama loe" kata Nicko mengikuti langkah Sisi

"Si, ini semua gag seperti yang loe kira gue bisa jelasin itu" Nicko pun berusaha berinteraksi dengan Sisi walaupun berjalan dijalan raya mengikuti Sisi

"Si please ngomong sesuatu kegue" pinta Nicko sembari menarik tangan Sisi.

"lepasin" kata Sisi menarik tangannya

Nicko sudah tak tau harus berbuat apa, ia pun memutuskan mengikuti langkah perjalanan Sisi.

30 menit kemudian.

Sisi berhenti sejenak dijalan tangan kanannya memegang tiang yang cukup tinggi lalu tangan kirinya memegang kepalanya yang terasa berat.

"Si loe kenapa??" tanya Nicko menghampiri Sisi

"koq loe pucet sih??" tanya Nicko sembari ingin memegang wajah Sisi. Sisi pun menghalangi tangan Nicko lalu melanjutkan langkahnya namun baru beberapa langkah ia berjalan ia pun jatuh pingsan dengan cekatan Nicko meraih tubuh Sisi.

"Si, Sisi !! bangun!!" kata Nicko khawatir lalu membawa Sisi kerumah sakit.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah sakit

"dia kenapa dok??" tanya Nicko kepada dokter yang memeriksa Sisi

"kesehatannya drop disamping itu dia nampak banyak pikiran belakangan ini" jawab dokter itu

"tapi dia gag apa-apa kan dok??" tanya Nicko lagi

"untuk saat ini kondisinya baik-baik saja, namun saya harap pasien jangan diberi beban pikiran terlalu banyak. sementara ia akan beristirahat beberapa jam karena pengaruh dari obat yang saya berikan" papar dokter itu

"baik dokter" balas Nicko

"kalau begitu saya permisi dulu" kata dokter itu berpamitan

"Si please maafin gue, gue salah.. gue egois.." kata Nicko menyesal sembari memegang tangan Sisi yang terbaring tidak sadarkan diri

Reta, Xander, Thom, Val, dan Jeje pun akhirnya datang.

"Si" kata Reta menghampiri Sisi

"Sisi gimana keadaannya??" tanya Xander

"kata dokter dia drop dan banyak pikiran" jawab Nicko

"loe lihat kan, ini semua gara-gara ello" kata Reta kepada Nicko

"gue sama sekali gag ada niat buat Sisi jadi kaea gini" balas Nicko

"loe emang gag niat tapi lihat sekarang akibat perbuatan loe sisi terluka hingga drop kaea gini, mendingan loe balik gue gag pengen saat Sisi terbangun dia ngelihat loe dan membuat kondisinya semakin buruk" papar Reta

"tapi gue pengen disini nunggu Sisi, gue janji kalau dia udah sadar gue bakal pergi" balas Nicko

"iya say, kan kasian Nicko dia pasti khawatir dan juga sedih lihat Sisi kaea gini" lanjut Jeje

"ia ta, Jeje bener" tambah Thom

"kasian bener cinta Sisi dan Nicko" batin Val menggeleng-gelengkan kepala

Xing dan Alex pun kemudian muncul.

"Sisi" khawatir Xing menghampiri Sisi

"yang gue khawatirin bener kan" tambah Xing

"gege" kaget Jeje melihat Alex

"gimana keadaan Sisi??" tanya Alex

"dia masih dibawah pengaruh obat, mungkin bakal sadar beberapa jam kedepan" jawab Jeje

Alex pun menghampiri Sisi dengan wajah nampak khawir ia memegang tangan Sisi.

"princess ini gue, loe cepetan sadar yah" kata Alex dengan penuh kelembutan. Nicko pun merasa jealous melihat itu.

"Nicko gue pengen ngomong sesuatu ke loe" kata Xing kepada Nicko. Mereka pun berbicara diluar kamar Sisi

"Mungkin pertunangan kalian berlangsung karena perjodohan orang tua kita, namun tidak untuk Sisi" kata Xing memulai pembicaraan

"walaupun ampe sekarang Sisi belum pernah ngomong ama gue tapi gue yakin dia sangat mencintai ello. setiap loe buat dia tertawa, marah bahkan terluka gue bisa lihat semuanya. gue bahkan tau dengan pasti" tambah Xing

Nicko pun antara senang dan merasa bersalah karena mengetahui bahwa Sisi menyukainya walaupun itu ungkapan dari Xing.

"gue sebagai kakaknya sakit setiap ngelihat Sisi menangis dan itu karena loe, gue gag tau gimana perasaan loe ke adek gue dan sekarang itu udah gag penting lagi tapi gue mohon satu hal ama loe jauhin Sisi jangan buat dia terluka dan berharap lagi bukannya loe bakal tunangan dengan orang lain jadi gue mohon ama loe" pinta Xing

"sorry selama ini gue udah buat Sisi terluka itu karena gue gag tau kalau dia juga cinta ama gue, gue terlalu bodoh tidak menyadari hal itu" balas Nicko

"udah telat Nick, keluarga loe udah ngumumin pertunangan loe ama wanita lain emang mungkin loe ama Sisi gag bisa bersatu karena hubungan kalian cuma bakal buat Sisi makin tersiksa" jawab Xing

"gue harap loe bisa bahagia dengan wanita pilihan loe" kata Xing lalu masuk kedalam kamar lagi.

"tapi gue.. gue cinta ama Sisi" batin Nicko merasa frustasi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Beberapa Jam kemudian nampak Reta, Xing, Jeje dan Alex yang masih ada diruangan tersebut menanti Sisi sadar. akhirnya Sisi pun tersadar

"Si, loe udah sadar??" tanya Reta melihat Sisi terbangun

Sisi masih nampak pusing namun ia memerhatikan orang disekelilingnya tapi ia pun nampak kecewa ketika tak ada sosok Nicko disampingnya ketika ia tersadar.

"gag usah banyak gerak yah, kamu masih perlu banyak istirahat" ucap Xing

Dibalik pintu kamar Sisi ternyata masih ada Nicko yang dengan setia menunggu kesadarannya namun tak seorang pun mengetahui termasuk Sisi.

"syukur deh loe udah sadar" batin Nicko tersenyum dari balik pintu kamar

Sisi pun nampak merasakan kehadiran Nicko ia beranggapan Nicko ada dibalik pintu kamarnya.

"loe kenapa Si??" tanya Jeje

"loe nyari Nicko??" tanya Alex

Sisi berusaha bangun dari tempat tidurnya sembari membawa impusnya dan melangkahkan kaki menuju pintu kamar. Ia pun membuka pintu itu tapi tak seorang pun dibalik sana.

"sorry Si gue gag bisa ketemu ama loe, gue hanya membawa beban buat loe" batin Nicko yang bersembunyi dibalik dinding ruangan lain.

"Si, udah yuk masuk!!" kata Xing memapah Sisi ketempat tidurnya lagi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah Nicko

"kamu sudah yakin dengan pertunangan besok??" tanya mama Nicko kepada Nicko

"iya ma" jawab Nicko tampak tidak memiliki semangat

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah sakit

"ayo Si loe harus makan" kata Reta berusaha menyuapi Sisi

Sisi memalingkan wajah tanda tak ingin

"loe gag bakal sembuh kalau gag makan" lanjut Reta

"ta, Nicko gag pernah datang kesini??" tanya Sisi

"hemm.." Reta nampak ragu untuk menjawab

"dia yang bawa gue kesini kan??" tanya Sisi lagi

Reta pun menganggukkan kepalanya.

"trus kenapa dia gag balik kesini lagi??" tanya Sisi kembali

"gue juga gag tau tadinya dia mau nungguin loe ampe sadar tapi gag tau ampe sekarang gag balik-balik" jawab Reta

"gue seharusnya denger penjelasan dia" keluh Sisi

"udah yah, mendingan sekarang loe makan biar sehat trus loe bisa ketemu Nicko" papar Reta tersenyum

Sisi pun akhirnya memakan makanan itu hingga tidak menyisahkan sedikitpun makanan dipiringnya.

"gue gag nyangka cinta bisa buat loe kaea gini" batin Reta

"apa cinta gue ama Jeje bisa sekuat ini?? batin Reta berfikir

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

malam harinya @ rumah Nicko

"besok adalah hari yang paling membahagiakan buat kita, setelah menunggu 7 tahun akhirnya hari esok akan datang juga" kata Shera kepada Nicko

Nicko pun nampak tak menghiraukan Shera, pikirannya seolah melayang ketempat lain.

"Nicko!!" tegur Shera

"iya" jawab Nicko

"kenapa muka kamu sedih gitu?? kamu gag bahagia??" tanya Shera

"ah?? enggak koq" jawab Nicko

"apa aku beneran udah terhapus dalam hatimu" batin Shera bersedih

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah sakit

"Heyhoo" sapa Xander mewakili yang lainnya kepada Sisi

"gimana keadaan loe??" tanya Thom

"gue udah mendingan koq" jawab Sisi

"mendingan gimana dokter ajah belum ngijinin loe balik" lanjut Reta

"nih buktinya gue udah gag apa-apa" balas Sisi

"hemm loe cuma bertiga??" tanya Sisi

"loe nyari Nicko?? tanya Val balik

"hemm enggak koq, btw thank you yah udah jenguk gue" balas Sisi tersenyum

"yupz sama-sama, kita seneng lihat loe udah sadar" kata Thom tersenyum

"hemm Thom, Val, loe jagain Sisi dulu yah gue pinjam Reta bentar" kata Xander mengajak Reta keluar dari kamar itu

@ luar kamar

"kenapa xan??" tanya Reta

"hemm gue gag tau kalau hal yang gue lakuin ini bener atau enggak tapi Nicko ama Shera bakal tunangan besok" jawab Xander

"what?? besok??" kaget Reta

"gue gag nyangka Nicko setega itu ama Sisi" kata Reta nampak kecewa

"gag gitu ta, Nicko itu sangat mencintai Sisi bahkan Nicko gag ngelanjutin hubungannya ma Shera karena Sisi" balas Xander

"terus kenapa dia malah tunangan, itu berarti dia emang gag bisa lupain Shera" kata Reta meminta alasan

"gue juga gag ngerti !! ini semua mendadak ajah berubah. sebenarnya gue pengen Sisi tau gue gag pengen semuanya terlanjur gitu ajah karena gue sangat yakin gag akan ada yang bahagia" jawab Xander

"enggak Xan kata dokter kondisi Sisi gag memungkinkan buat nerima kabar yang membuatnya berpikir banyak" balas Reta

"jadi loe bakal ngebiarin ini semua terjadi??" tanya Xander

"gue gag pengen Sisi drop lagi" jawab Reta

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Keesokan harinya @ rumah sakit

"loe kenapa ta dari tadi gelisah mulu??" tanya Sisi

"enggak koq, gue gag apa-apa" jawab Reta

"Je, loe bertengkar lagi ama Reta??" tanya Sisi kepada Jeje

"enggak lah" jawab Jeje sembari bermain games di i-pad nya

"terus Reta kenapa yah" batin Sisi berfikir

"halo" sapa Xing yang baru memasuki kamar Sisi

"halo princess" lanjut Alex

"hey" balas Sisi tersenyum

"udah pada makan belum?? nih gue bawa makanan buat kalian" kata Xing yang menaruh makanan itu diatas meja

"wah asyik nih" kata Jeje yang sedari tadi nampak sudah lapar

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Dipihak lain nampak Nicko sudah bersiap-siap untuk acara pertunangannya bersama Shera

"loe beneran yakin dengan keputusan loe??" tanya Thom

"gue gag ada jalan lain, ini satu-satunya cara Sisi dan Shera gag terluka lebih lama lagi karena gue" jawab Nicko

"Sisi Nick, gue cemas dia bakal jauh lebih terluka" balas Xander

"mungkin iya untuk sementara tapi gue yakin kalau dia bakal ngelupain gue setelah ini" Kata Nicko

"gue terlalu cinta ama Sisi, gue gag pengen hidupnya gag bahagia karena gue selalu membuatnya terluka" tambah Nicko

"tok tok" suara ketuk pintu. Shera pun memasuki kamar Nicko

"Nick, kita keluar dulu yah" kata Val mewakili yang lainnya

"kaeanya kita juga mesti kebawa" kata Nicko beranjak pergi

"Nicko" panggil Shera

"kamu gag pengen ngomong atau minta sesuatu ke aku??" tanya Shera

"ngomong?? minta sesuatu?? emang apa yang bisa aku omongin dan minta ama kamu??" Nicko pun kembali bertanya

"terserah kamu, apapun itu aku akan penuhi" jawab Shera

Nicko merasa aneh dengan pernyataan Shera, ia pun nampak tersenyum.

"udah lah Sher ga ada koq, kita udah ditunggu. mendingan kita kebawah" ajak Nicko

Shera pun tersenyum lalu mengikuti langkah Nicko kelantai bawah tempat acara pertunangan berlangsung.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

kembali ke pihak Sisi. ia nampak sedang mengotak-atik i-padnya. Sisi pun membuka salah satu akun jejaring sosialnya, ia pun nampak melakukan sebuah chat. setelah beberapa saat chating berlangsung ia nampak begitu shock ketika salah satu teman chatnya membicarakan perihal pertunangan Shera dan Nicko.

Isi chat :

"eh loe tau gag Nicko pewaris dari fernandes group hari ini tunangan lagi loh, wah gue gag nyangka dalam kurung waktu singkat dia tunangan ma dua cewek. beruntung amat cewek-cewek itu"

"Ta loe sini deh" panggil Sisi kepada Reta

"ada apa??" tanya Reta

Sisi pun menyodorkan i-pad nya yang berisi chating bersama temannya tersebut.

"maksudnya ni orang apaan?? tanya Sisi

Reta pun nampak berekspresi khawatir karena Sisi mulai mengetahui perihal pertunangan tersebut.

"loe koq gag kaget??" tanya Sisi nampak curiga

"loe?? tau??" tanya Sisi lagi

"hemm gue.. gue.." jawab Reta nampak ragu menjawabnya

"Reta.." bujuk Sisi

Reta pun menganggukkan kepalanya. Sisi nampak begitu sedih dan terpukul. Titik demi titik air bening nampak membasahi pipinya.

"Si, sory gue nyembunyiin ini dari loe" kata Reta tampak menyesal

"Sisi udah jangan nangis sayang, mungkin Nicko emang bukan yang terbaik" kata Xing memeluk Sisi

"gege, gue.. gue cinta ama Nicko. kenapa dia tega ngelakuin ini ke gue" keluh Sisi sembari menangis

Alex yang melihat kondisi Sisi nampak bersedih karena ia merasa sudah tidak ada kesempatan untuknya dihati Sisi.

"yang dilakuin Nicko udah bener. meskipun Nicko mencitai ello, tapi loe hanya akan terluka kalau bersama dia" papar Xing

"maksud gege??" tanya Sisi melepas pelukan Xing

"maafin gege tapi gege cuma gag pengen lihat meimei lebih menderita" jawab Xing

"ge, gege ngomong apa dengan Nicko??" tanya Sisi

"gege cuma ngomong supaya dia bahagian kamu dengan cara gag membuat kamu terluka lebih dalam. mungkin ini keputusan Nicko biar kamu bisa melupakannya, biar kamu gag menderita terus bersama Nicko" jawab Xing

"Sisi gag nyangka gege ngelakuin ini ama Sisi, gege pasti jauh lebih mengenal Sisi. Sisi gag akan bahagia dengan orang yang bukan Sisi cintai.

"Si ini bukan salah Xing, dia ngomong ke Nicko itu semua karena dia sayang ama loe, dia gag bermaksud maksa atau buat loe makin terluka" lanjut Alex

"enggak, gag bisa" kata Sisi mengeleng-gelengkan kepalanya

Sisi nampak bergegas bangun dari tempat tidurnya dan melepas impusnya

"aw.." jerit Sisi nampak merasa kesakitan

"Si?? loe mau kemana??" tanya Reta menghalangi Sisi

"kalau Nicko emang cinta ama gue dia bakal batalin pertunangannya kalau gue bilang gue mencintai dia" jawab Sisi

"tapi Si" Reta pun masih mencoba menghalangi Sisi

"please ta" pinta Sisi

"Si, gege akan antar kamu" kata Xing yang mengizinkan Sisi pergi

"makasih ge" balas Sisi tersenyum

"gue ikut" lanjut Reta

"ge, kita juga ikut" kata Jeje mengajak Alex

Dengan memakai baju pasien rumah sakit Sisi dan yang lainnya bersama-sama pergi menuju rumah Nicko. Xing mengendarai mobil bersama Sisi dan Reta sedangkan Alex mengendarai mobil bersama dengan Jeje, dalam perjalanan ke rumah Nicko terjadi kecelakaan yang mengakibatkan jalanan yang mereka tempuh menjadi macet total.

"ge gimana??" tanya Sisi nampak khawatir melihat kemacetan panjang yang terjadi

"udah gag mungkin Si, kita kejebat macet cuma bisa nunggu ajah" jawab Xing

"enggak bisa ge" balas Sisi

"gue mesti cepat" batin Sisi lalu beranjak keluar mobil

"Si, Sisi" panggil Xing

"biar gue yang kejar" lanjut Reta

"Sisi kemana tuh??" tanya Jeje yang melihat dari dalam mobil Alex

"dia pasti nekad. Je, loe bawa mobilnya gue mesti kejar Sisi entar dia kenapa-napa" kata Alex keluar dari mobilnya dan menyusul Sisi

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Dipihak lain Nicko dan Shera nampak bergandengan tangan diikuti tepuk tangan oleh para tamu yang hadir naik keatas panggung untuk acara pertunangan mereka.

Shera sedari tadi memperhatian Nicko yang nampak gelisah dan tak terlihat senyum dari wajahnya.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Kembali kepada Sisi yang sedang berlari sekuat tenaga menuju rumah Nicko diikuti oleh Reta dan Alex. saking cepatnya Sisi berlari ia pun terjatuh dan nampak sudah tidak kuat.

"cukup Si, loe gag boleh maksa diri gini" kata Reta yang melihat Sisi berkeringat dingin dengan wajah yang pucat

"Sisi, Reta bener loe mesti kasian dengan tubuh loe" tambah Alex

"gue masih kuat" tegas Sisi berdiri kembali lalu berlari menuju rumah Nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Dikamar Nicko nampak Shera menghampiri Nicko.

"kamu gag apa-apa?? koq melamun??" tanya Shera

"iya gag apa-apa koq" jawab Nicko tersenyum

"kamu harusnya bahagia. makasih yah buat semuanya" balas Shera tersenyum

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

setelah berlari jauh dengan sekuat tenaganya akhirnya Sisi, Reta dan Alex sampai dirumah Nicko. ia pu berlari memasuki rumah Nicko.

"Ta?? koq sepi??" tanya Sisi mulai menitihkan air matanya

"loe sabar yah Si" balas Reta merangkul Sisi

Xing dan Jeje pun akhirnya tiba pula. Sisi nampak sudah tidak kuat ia berlutut di ruang tamu Nicko sembari menangis dipelukan Reta. Tak lama kemudian Shera muncul.

"kenapa kalian baru datang??" tanya Shera menghampiri yang lainnya

"Si, ayo kita balik" kata Alex membantu Sisi bangun, Sisi pun kemudian bangun dan dipapah oleh Alex serta Reta menuju pintu keluar.

"tunggu!!" panggil Shera

"Sisi, loe jauh-jauh kesini masa loe gag dapet apa-apa" kata Reta menghalangi kepergian Sisi

"gue udah telat" balas Sisi yang nampak semakin lemas. Shera pun tertawa.

"kenapa loe malah tertawa??" tanya Reta nampak kesal

"gimana gue gag ketawa, coba loe mikir mana mungkin pangeran bahagia kalau gag bersama princess nya" jawab Shera

"maksud loe??" tanya Xing

"gue salut ama Sisi walaupun telat loe tetep pengen ngejar cinta loe" jawab Shera

"udah gih sana temui cinta loe dikamarnya" tambah Shera tersenyum

Semua nampak kaget dengan apa yang dilakukan Shera. Sisi pun segera menghampiri Nicko dikamarnya. Sisi pun membuka kamar Nicko. nampak Nicko sedang berdiri dijendela menatap arah luar.

"Sisi" kaget Nicko seolah tak percaya dengan kedatangan Sisi yang masih berpakaian pasien dengan wajah nampak pucat. Sisi pun berjalan langkah demi langkah kearah Nicko hingga tepat berdiri dihadapannya.

"loe beneran dateng buat gue??" tanya Nicko. Sisi pun hanya meneteskan secercah air mata sembari menatap Nicko hingga tidak mengeluarkan satu kata pun. Nicko pun langsung memeluk Sisi.

"bodoh" ucap Sisi menjabah pelukan Nicko. Nicko pun tertawa mendengar ucapan Sisi.

Dilain Pihak nampak Jeje merangkul Reta.

"aku iri deh Sisi segitu cintanya ama Nicko" kata Jeje kepada Reta

"mereka emang ditakdirkan bersama" balas Reta

"say, kamu gitu juga gag ama aku??" tanya Jeje

"menurut loe?? canda Reta sembari tertawa kecil

"iyah" jawab Jeje

"pede deh" balas Reta tertawa

"ih bener kan" lanjut Jeje

"kalian" kata Nana yang muncul dari lantai atas. Reta pun berusaha melepas rangkulan Jeje namun Jeje mengelak dan tetap mempertahankan rangkulannya.

"halo Nana" sapa Jeje

"kak Jeje, kak Reta" kaget Nana

"iya sebenarnya kita udah jadian sejak lama" kata Jeje yang ingin berterus terang kepada Nana

"ah" Ekspresi Nana kurang jelas

"maaf selama ini gue salah gue seolah ngasih harapan ama loe padahal gue jelas-jelas udah punya pacar yang snagat gue cintai" papar Jeje

Nana pun sejenak terdiam dan nampak sedikit terluka.

"hemm, gag apa-apa koq kak, mungkin Nana yang salah sudah bikin kak Reta ama kak Jeje nyembunyiin ini. mungkin kalian sayang dengan nana makanya udah jaga perasaan Nana" kata Nana tersenyum

"loe beneran gag apa-apa??" tanya Reta

"yah walaupun sebenarnya Nana patah hati tapi itu gag masalah koq kalian jangan khawatir soalnya Nana mulai suka dengan kak Xander" balas Nana

"xander??" kaget Reta dan Jeje. Nana pun mengangguk. dan mereka tersenyum bersama.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Kembali kepihak Nicko dan Sisi

"udah loe jangan nangis jelek tau" kata Nicko menghapus air mata Sisi. Sisi pun tertawa. Nicko memeluknya kembali. namun beberapa saat dalam pelukan Nicko Sisi terjatuh karena nampak tak sanggup menahan kelelahan yang ia derita. Nicko pun mampu menolong Sisi dalam dekapannya

"Si, loe gag apa-apa??" tanya Nicko

Sisi hanya mengangguk sembari tersenyum.

"muka loe pucat" kata Nicko langsung menggendong Sisi turun kelantai bawah. Dibawah pun ada Xing, Alex, Jeje, Reta, Nana dan Shera yang menunggu. nampak Alex tersenyum melihat Sisi bersama Nicko walaupun ia sebenarnya berharap Sisi bisa bersamanya.

"kita harus bawa Sisi kembali kerumah sakit" kata Nicko masih menggendong Sisi

"ayo cepet" kata Xing beranjak keluar

"Shera, thank you yah gue anter Sisi dulu" kata Nicko kepada Shera

"iya sip" balas Shera tersenyum

Nicko pun membawa Sisi ke rumah sakit sebelumnya diikiuti oleh yang lainnya.

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

@ rumah sakit

"gimana dok keadaannya??" tanya Nicko

"dia terlihat sangat lelah, dia perlu istirahat lebih banyak biar kondisinya tidak semakin drop" jawab dokter itu

"makasih dokter" balas Xing. dokter dan suster yang mendampinginya akhirnya meninggalkan kamar Sisi.

"denger tuh loe mesti banyak istirahat yah" kata Nicko kepada Sisi. Sisi pun mengangguk sembari tersenyum.

"ehem, ehem sepertinya kita mesti keluar nih takut ganggu" kata Reta meledek Sisi dan Nicko

"apaan deh" balas Sisi

"tapi beneran gue ama Jeje mau keluar bentar yah, Nicko loe bakal jaga Sisi kan??" tanya Reta

"iya sip" jawab Nicko

Reta dan Jeje pun keluar dari kamar itu.

"gue juga mesti balik" kata Alex

"Lex thank you yah buat semuanya" kata Sisi sembari tersenyum

"iyah, gue doain semoga kalian bahagia" balas Alex tersenyum

"ya udah gege antar Alex dulu yah" lanjut Xing. Xing dan Alex pun keluar dari kamar itu.

"hemm makasih yah karena loe udah batalin tunangan itu" kata Sisi kepada Nicko

"loe?? hemm kurang sopan, manggil yang lain dong" balas Nicko. Sisi pun tertawa.

"emang mau manggil apa??" tanya Sisi

"gimana kaea Reta ama Jeje terserah kamu mau bebh, hany, sayang, dear atau apalah" jawab Nicko. Sisi pun semakin tertawa

"gag mau aneh tau gag" kata Sisi sembari tertawa

"yah, ayolah bebh" balas Nicko

"ahh, enggak enggak" kata Sisi tertawa sembari menutup telinga

"bebh, bebh, bebh" canda Nicko semakin mengeraskan suaranya

"gag dengar" kata Sisi masih menutup telinganya

"ayo masih gag mau" kata Nicko mengelitik Sisi

"ampun !! ampun !! iya , iya" kata Sisi menyetujuinya

Mereka pun tertawa bersama.

"tapi bagaimana dengan Shera??" tanya Sisi berhenti tertawa. Nicko pun demikian.

"awalnya aku juga gag nyangka tapi yang membuat pertunangan ini batal itu dia" jawab Nicko

"koq bisa??" tanya Sisi lagi

"katanya dia gag mau tunangan dengan orang yang gag mencintainya, lagian apa yang Shera katakan benar kita gag bakal bahagia hidup dengan orang yang gag kita cinta" jawab Nicko tersenyum

"emang kamu cinta ama aku?? kalau bukan karena Shera kamu juga bakal ninggalin aku" kata Sisi nampak murung

"emang aku salah udah bodoh mau menyerah dengan cintaku tapi Shera buat aku sadar kalau aku mesti perjuangin cinta aku yaitu kamu" balas Nicko

"beneran kamu gag bakal ninggalin aku lagi??" tanya Sisi

"pasti" jawab Nicko

"janji??" Sisi pun menjukurkan jari kelingkingnya. Nicko pun tertawa melihat tingkah Sisi

"iyah janji" kata Nicko yang juga menjulurkan jari kelingkingnya

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Beberapa bulan kemudian.

@ kampus

nampak suasana ramai menyambut kelulusan mereka.

"gimana ta?? tanya Sisi

"lulus juga dong" jawab Reta memeluk Sisi

"selamat" ucap Sisi menjabah pelukan Reta

"eh loe lihat Nicko gag??" tanya Sisi

"enggak, dari tadi gue gag pernah lihat dia" jawab Reta

"tuh anak mana sih?? giliran lulus-lulusan gini malah ngilang" keluh Sisi

"eh itu Xander, Val ama Thom coba loe tanya ama mereka" kata Reta memberi ide

"hey tunggu" kata Sisi memanggil Xander, Val, dan Thom

"kalian lihat Nicko??" tanya Sisi

"Nicko lagi nyiapin se.." kata Val terhenti karena injakan kaki dari Thom

"awh sakit Tibi" keluh Val

"nyiapin apaan??" tanya Sisi nampak curiga

"ello sih val" kesal Xander

"entar loe juga bakal tau" tambah Xander

"loe mencurigakan tau gag" balas Sisi

"ya elah pake dicurigain segala" kata Thom tertawa

"ya udah kita cabut dulu, Bye!!" kata Xander mewakili yang lainnya

"aneh" gumam Sisi

"Heyhoo!!" sapa Jeje menghampiri Reta dan Sisi

"nah ini dia pasti pada mau ninggalin gue sekarang" komentar Sisi

"hehe tau ajah loe, gue pengen ajak Reta kesuatu tempat buat rayain kelulusan kita" papar Jeje

"gag ngajak nih mau pesta" ledek Sisi

"kan buat berdua" jawab Jeje tersenyum

"ya udah gih sana pergi gue males lihat kalian" perintah Sisi

"jiah jealous Nickonya gag ada" ledek Reta

"udah sono-sono" balas Sisi

"bye" ucap Jeje dan Reta bersamaan lalu pergi

Tak lama kemudian ponsel Sisi berdering

"Hello bebh" sapa Nicko

"kamu dimana?? hari begini kamu malah ngilang" tanya Sisi

"kenapa kangen yah" canda Nicko

"aku serius" balas Sisi

"iya iya, aku lagi disuatu tempat kamu bisa kesini??" tanya Nicko

"kesana?? buat apa??" tanya Sisi kembali

"pokoknya kamu kesini ajah yah aku tunggu" jawab Nicko

"emang tempatnya dimana??" tanya Sisi

"eh iya hampir lupa, kamu sekarang kegerbang kampus lihat petunjuk arahnya yah" jawab Nicko lalu menutup telepon

"petunjuk?? petunjuk apa??" halo" kata Sisi yang masih ingin bertanya kepada Nicko

cut >>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Sisi pun keluar gerbang kampus sesuai perintah Nicko, disana ia menemukan setangkai mawar putih dan sepucuk surat yang menyertai

Isi Surat :

"sampai jumpa di Resto ujung kampus"

Sisi pun bergegas kearah sana. sesampainya Sisi didepan resto tersebut bukan Nicko yang ia jumpai namun Val.

"Val ngapain loe disini?? Nicko mana??" tanya Sisi

"gue disini bertugas membawa loe ketempat yang Nicko perintahkan" jawab Val

"hah??" Sisi nampak bingung

"emang dimana??" tanya Sisi

"ikut gue" jawab Val

Val pun membawa Sisi dengan mobilnya ke rumah Nicko.

"lah disini yah tempatnya, bilang kek dari tadi susah amat mesti pake ello lagi" komentar Sisi

"kalau langsung dikasih tau kurang ngeh gitu" jawab Val tersenyum

"haha dasar loe Val" balas Sisi tertawa

"hehe ya udah tugas gue selesai, sekarang gue pergi dulu loe masuk kedalam ajah, bye!!" ucap Val lalu pergi

"oke bye!!" balas Sisi

Sisi pun bergegas memasuki rumah Nicko. Saat dia membuka pintu Sisi pun dikagetkan oleh Thom

"door" kata Thom mengagetkan Sisi

"ahh Thom loe kaea hantu nongol gitu ajah, untung jantung gue gag copot" komentar Sisi

"hehe sorry sorry" balas Thom tertawa kecil

"Nicko mana?? jangan bilang ini bukan tempatnya lagi" tanya Sisi

"ini tempatnya koq" jawab Thom

"trus Nicko mana??" tanya Sisi lagi

"ini emang tempatnya tapi bukan diruang sini lah Si" jawab Thom

"terus dimana??" tanya Sisi lagi

"ikut gue !!" ajak Thom

Thom pun membawa Sisi menuju belakang rumah Nicko.

"loe tunggu Sini yah bentar lagi Xander bakal jemput loe" kata Thom kepada Sisi

"hah??" Sisi pun makin bingung dengan semuanya

"kenapa pake acara kaea gini sih" keluh Sisi

"loe sabar ajah, gue balik yah bye!!" pamit Thom lalu pergi

Beberapa saat kemudian xander pun datang.

"Heyhoo" sapa Xander yang berada dalam sebuah mobil

"mau kemana lagi??" tanya Sisi

"ke pangeran loe lah, buruan masuk" jawab Xander

Xander pun membawa Sisi dengan mobil melewati taman yang panjang

"ada taman gini toh dirumah Nicko" kata Sisi yang baru mengetahuinya

"iyah ini tempat bermain kita masa kecil dulu" jawab Xander

"Nicko bawa ke loe kesini mungkin karena dia pengen loe lihat tempat favorit kita" tambah Xander

Akhirnya mereka pun sampai disebuah tempat indah yang disekelilingnya merupakan taman dengan berbagai bunga yang indah.

"gue pergi dulu, semoga loe terima yah" harapan Xander

"ah?? terima apaan??" tanya Sisi

"udah gih loe kesana Nicko udah nunggu bye!!" kata Xander lalu pergi

Sisi nampak takjub dengan pemandangan sekitar ia pun berlangkah menuruni tangga ketempat air mancur yang patungnya berbentuk hati yang menurutnya menarik. Sisi pun sampai ditempat itu sementara ia mengamati patung air mancur tersebut sesorang menutup matanya dari belakang.

"Bebh, udah deh aku tau itu kamu" kata Sisi

"hehe" Nicko pun membuka mata Sisi, Sisi berbalik badan dan Nicko memberinya mawar putih

"congratulation bebh" kata Nicko memberi ucapan selamat

"selamat juga yah" balas Sisi menerima bunga itu

"kenapa kamu gag datang tadi?? trus ngapain pake acara petunjuk-petunjuk gitu??" tanya Sisi

"hemm sini deh" kata Nicko lalu membawa Sisi ketempat tidak jauh dari tempat itu.

Disana telah siap sebuah meja makan dan kursi untuk mereka berdua yang dikelilingi oleh bunga bertaburan membentuk Love.

Setelah mereka makan siang ditempat itu Sisi nampak bahagia namun Nicko justru nampak tegang.

"bebh, kamu kenapa sih??" tanya Sisi

Nicko pun memetikkan jari lalu muncul beberapa orang memainkan sebuah music. Nicko pun berdiri dari tempat duduknya lalu mengajak Sisi.

"bebh, dansa yuk!!" ajak Nicko

"kamu ada-ada ajah" jawab Sisi menyetujui sembari tersenyum

Mereka pun berdansa diiringi music romantis.

"Si, really relly love you, you know that??" tanya Nicko mengajak Sisi berbicara dalam dansa mereka

"iya tau lah, kamu kenapa sih??" tanya Sisi tersenyum

Nicko pun berhenti berdansa. ia nampak mengambil sesuatu dari sakunya.

"bebh, would you merry me??" kata Nicko menjulurkan sebuah cincin sembari berlutut depan Sisi

Sisi pun nampak kaget.

"aku mau kamu menjadi pendamping hidupku, menemani hari-hariku, suka dukaku, menjadi ibu dari anak-anak kita, kamu mau kan??" tanya Nicko

"aku juga cinta ama kamu Nick, tapi aku gag bisa" jawab Sisi

"kenapa, kamu gag pengen melewati hari-hari kamu bersama aku??" tanya Nicko nampak kecewa

"bodoh aku belum selesai, maksud aku itu aku gag bisa buat nolak kamu" jawab Sisi lalu tersenyum

"beneran??" tanya Nicko meyakinkan

Sisi pun mengangguk. Nicko memakaikan cincin itu kepada Sisi lalu memeluknya. Sejak saat itu kebahagiaan Sisi dan Nicko ditemukan, Akhirnya cinta yang mereka pilih adalah cinta yang sejati untuk mereka

_The End_
Sumber : http://shetyangel.blogspot.com/2012/10/really-really-love-you_11.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar