Sebuah negeri yang luas dihuni seorang diri. Kesunyian tidak memandang luas dan sempit sebuah ruang, karena sunyi itu benar-benar membuat perjalanan seorang manusia begitu melelahkan. Sebuah negeri yang luas dihuni seorang diri, melakukan perjalanan dalam dunianya seorang diri. Berusaha menemukan orang lain tapi tidak ada siapa-siapa.
Negeri yang luas tapi kosong, negeri yang indah tapi sunyi sepi, menjadi menakutkan seindah apapun keadaannya. Sebab keindahan itu tidak bisa dibagi dengan siapapun.
Seorang manusia hidup dalam negeri sunyi, seorang diri. Negeri itu ada di hati dan pikirannya. Berjalan ke sana kemari. Catatan perjalanan terukir di pohon-pohon, ditulis diatas batu, tercecer sepanjang perjalanannya yang sunyi.
Bertahun-tahun berjalan, tidak pernah berhenti melangkah, percaya bahwa negeri sunyi ini memiliki ujung, nyatanya ia kembali ke tempat semula. Negeri sunyi bulat laksana bumi. Tidak ada ujungnya.
Suatu malam, ketika ia duduk di tepi pantai yang sunyi, tanpa suara gemuruh ombak. Bintang-bintang bergerak, semakin cepat. Berjatuhan dari langit. Ia lari untuk melindungi diri, bertanya-tanya apa yang terjadi dengan langit.
Bintang-bintang jatuh tak terhitung, berjatuhan di negeri sunyi. Merusak taman dan pepohonan, menghancurkan banyak keindahan. Negeri sunyi hancur berantakan. Ia memandang nanar negeri sunyinya selama ini. Sesuatu yang ia tinggali bertahun-tahun, membuatnya terbiasa dengan kesunyian. Kini hancur berantakan.
Langit runtuh malam itu. Ia mencari tahu apa sebabnya. Berjalan ke sana kemari, tapi tidak tahu bertanya siapa. Karena memang tidak ada siapa-siapa.
Apa kau percaya bahwa ada manusia yang tinggal di langit? Atau sejenis bidadari yang jatuh dari kahyangan?
Ia tertegun ketika melihatmu di balik reruntuhan. Dengan gaun panjang yang bersih seolah-olah kamu datang baru saja dengan kereta kencana. Ia terdiam, berdiri, karena ini pertama kali dalam hidupnya ia bertemu orang lain di negeri sunyinya.
Seseorang yang ternyata pada suatu hari diketahui mendobrak langitnya. Menghancurkan kesunyian yang nyaman, memporak-porandakan ketenangan. Sejak hari itu, negeri sunyi tidak lagi sunyi. Kesunyian itu berakhir dengan runtuhnya langit malam itu. Seseorang telah menembus negeri sunyi tanpa ketuk pintu. Itu kamu.
sumber : http://kurniawangunadi.tumblr.com/post/97540513172/cerpen-langit-runtuh-di-negeri-sunyi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar