“iya, Terima kasih karena kedatangan kalian yang udah ngebuat acara malam ini semakin meriah. Betul nggak nih fah..” seru salah satu pembawa acara malam itu.
“weits, yoyoi nih. Betul banget berkat lo lo lo semua nih acara sukses semua nya. Okeh deh kalo gitu gua Fahri dan partner gua Patricia, kita pamit undur diri selamat malam dan terima kasih guys”.
“auuuoh, huft. Akhirnya selesai juga ya, hahah sumpe deh meriah banget ya nggak? Oia lo mau balik bareng gua atau nggak nih, gua mau langsung pulang soalnya.” Tanya Fahri
“iya, sukses dan nggak sia-sia acara pensi kali ini. Emmm enggak deh, gua balik sendiri aja lagian gua masih ada urusan sebentar.” Jawab ku.
yaps, gua salah satu pembawa acara malem ini. Nama ku Patricia Cahyani, menurut ku acara malem ini benar-benar sukses dengan adanya dukungan dari semua pihak dan tentunya dari penampilan band anak-anak juga pastinya dan sekarang waktunya aku pulang tapi sebelumnya ada sesuatu yang harus di ambil di loker ku.
Hah bunga? Siapa yang naro bunga di dalem loker ku, kan yang tau cuma aku kata sandi nya. Selamat ya, acara nya sukses. hah? Siapa sih ini, nggak ada nama pengirimnya lagi, ah tau deh. Mendingan aku bawa pulang aja.
BRUUUKKK!
“auu, ah maaf saya nggak sengaja. Saya nggak tau kalo ada orang lain selain saya disini.” Seru ku sambil memegangi kening ku yang terbentur kepala orang itu.
“ya nggak apapa, lain kali hati-hati”. Jawabnya ketus dengan berjalan meninggalkanku.
siapa dia? Apakah anak sekolah ini? Kenapa dia ada disini? Apa ada barang yang ketinggalan juga di lokernya? Atau jangan-jangan dia jelmaan hantu sekolah ini? Husstt… Pikiran ku sudah melayang-layang tak karuan, karena takut dengan apa yang aku bayangkan barusan akhirnya aku memutuskan untuk pulang.
Kring…kring…kring…
dengan mata terpejam, ku raih jam beker milikku yang berdering. Dan saat aku buka mata, TTIIIDDDAAAKKK!!! aku kesiangan. Dengan gerakan supersonic aku bangun dari tempat tidur dan beranjak pergi ke kamar mandi, setelah itu aku bersiap-siap ke sekolah.
“kamu nggak sarapan dulu nak?”. Tanya mama yang sedang sibuk menyiapkan sarapan di meja makan.
“nggak ma, aku udah telat banget nih ma belum lagi nunggu bis kan di halte. Aku berangkat dulu ya mama sampai ketemu nanti”. jawabku sambil berlari keluar rumah.
yaps, dengan semangat yang menggebu-gebu aku berlari menuju halte bus yang jaraknya lumayan jauh dari rumahku dan itu pun masih memakan waktu yang lumayan lama untuk sampai ke sekolah. Dalam hati aku berdoa agar aku selamat dan sampai di sekolah tepat waktu, Cuma itu? Ya Cuma itu saja. Setelah berlari kurang lebih 7 menit jika hitunganku tepat, dengan bonus mandi keringat pagi ini akhirnya aku sampai juga di halte bus dan celakanya itu ramai banget sampai-sampai aku tak tau lagi mana bis yang akan aku naiki.
Setelah cukup lama menunggu dan berharap-harap cemas pada akhirnya hari ini aku bebas dari kata TELAT dan berita yang benar-benar mengejutkan adalah hari ini sekolah free alias nggak akan ada pelajaran yang di berikan oleh guru di sekolah, katanya sih yah keringanan karena acara yang tadi malam baru di gelar.
“huh, kalo tau gini mah gua dateng agak siangan aja dan nggak perlu dapet bonus mandi keringat segala juga, lo kenapa nggak telpon atau sms gua gitu”. Gerutuku sebal kepada Lili, sahabatku.
“ini yang nggak gua suka dari lo Ci, kalo udah kayak gini pasti yang disalahin orang lain. Sekarang mendingan lo buka hape lo deh dan lo cek”. Kata Lili
Seakan punya kekuatan magic, apapun yang diperintahkan Lili pasti langsung aku kerjakan dan pada saat aku membuka hape dan dilayarnya tertera 5 Misscall dan 3 Message, ternyata pas di buka itu semua dari Lili.
~ LIli ~
Ci, lo udah dmn? Nyntai ja kta Free hr ni.
~ Lili ~
Etdh Ci angkt tlpn gw ngpa, lo lg dmn sih emg?
~ Lili ~
Ah sbel gw, lo dmn sih lma bgt sih BTE nih nunggin loh. Eh, ad kjtan bwt lo.
“hehehe, maap deh maap. Gua yang salah heheh maap ya. Oia emang ada kejutan apa?”. Tanya ku penasaran.
“tadaaaaaa, hehehe. Ini kejutan buat lo..”. seru Lili kepada ku.
“hah? Bunga lagi? Jadi ini kejutannya?”. Jawab ku shock
“yes, Patricia. Ini kejutan buat anda pagi ini, tadi pas gua masuk kelas bunga ini udah ada di atas meja lo. Pas gua baca di suratnya nggak ada nama pengirimnnya yang ada cuma SELAMAT PAGI PATRICIA. Yak, kalo nggak salah sih just it. Coba lo buka aja”. Perintah Lili.
iya, seperti apa yang dikatakan sama Lili nggak ada nama pengirimnya yang ada hanya ucapan selamat pagi. Siapa sih yang ngirimin bunga kayak gini, apa maksudnya?.
“iya LI, nggak ada nama pengirimnya. Siapa yang ngirim ya?” Tanya ku bingung.
“haha, cieee yang punya secret admirer akan dapet bunga tiapa hari nih sepertinnya. Hahaha…”. goda Lili sambil berjalan keluar kelas.
“ih Lili apaan sih, bikin orang geer aja deh”. Seru ku sambil mengikuti Lili keluar kelas.
Yak benar setiap hari aku selalu mendapatkan bunga dari orang yang sama sekali tidak pernah aku ketahui siapa namannya. Right! no name. Bila dihitung-hitung selama dua tahun ini, jika dikumpulkan aku bisa buka toko bunga hahaha sangking banyak nya. Ya, setiap aku membuka loker ku ata di atas meja pasti ada satu bunga mawar yang selalu singgah di dalamnya dengan berbagai macam ucapan, seperti selamat pagi, semangat untuk hari ini dan bla bla bla bla bahkan saat aku sakit pun ada saja bunga yang masuk ke kamar rumah sakit itu dengan ucapan semoga lekas sembuh. Tapi lagi lagi tanpa nama, karena sebal selalu mendapatkan bunga yang tak pernah tau dari siapa aku pun sempat mengirimkan surat kepada orang misterius itu yang aku letakkan di dalam lokerku.
To: Mr. No Name
Sejujurnya gua gak tau ini siapa yang rajin banget naruh bunga di dalem loker gua ini sampai-sampai gua bisa buka toko bunga, siapa sih lo sebenernya?.
Ya, itu surat yang aku letakkan di dalam loker dan kalian tau apa? Waw sungguh fantastis sekali karena dia hanya menjawab suatu saat lo akan tau sungguh menyebalkan pikirku. Saat ini pun aku masih bingung dengan semua ini, siapa yang meletakkan bunga setiap hari di lokerku? Apa maksudnya dengan dia mengirimkan bunga di lokerku? Memang jika dipikir-pikir aku suka dengan bunga, aku pernah berfikir bahwa itu hanya ulah orang yang iseng tapi … Ah, aku tak mengerti dengan semuanya. Bahkan saat detik-detik menjelang kelulusanku pun masih ada yang meletakkan bunga itu,
“Ci, besok berangkat bareng apa nggak nih?”. Tanya Lili dari seberang telpon yang ada disana.
“emang acara kelulusan kita di mulai jam berapa sih?”. Aku pun berbalik bertanya padanya.
“ini lah, karena nggak update. Makanya jangan mikirin orang yang nggak jelas itu mulu ngapa!.” Seru nya.
“ih siapa yang mikirin, enggak ah. Udah deh emang jam berapa acarnya.”. geretakku.
“jam 9 udah di mulai acaranya, berangkat bareng apa nggak nih?”. Tanya nya kemudian.
“enggak deh, kayaknya aku berangkat minta anterin papa aja deh, sekalian papa juga besok lewat deket sekolah jadi bisa nebeng. hahaha.”. jawabku girang
“oh ya udah Ci kalo gitu, gua tunggu besok di sekolah. Bye.”. katanya mengakhiri pembicaraan di telpon malam itu.
Ya, besok adalah acara kelulusan untuk angkatanku. Dan malam ini aku hanya memikirkan apa yang terjadi akan besok jika aku mengenakan pakaian kebaya dengan warna ungu gandaria yang sudah mama pesan di toko langganannya dan hal yang kedua yang aku pikirkan adalah datang ke sekolah dan memeriksa loker ku adakah bunga lagi untuk ku esok hari, dan tanpa aku sadari mataku sudah mulai lelah memikirkan segala macam yang akan terjadi besok, segera aku mematikan lampu dan mulai memejamkan mata.
“ma, gimana bagus nggak?”. Tanya ku meminta pendapat mama
“bagus kok, wah anak mama cantik banget”. Seru mama memujiku
“iya dong ma anak siapa dulu hehe. ya udah aku pergi dulu ya ma, udah ditungguin sama papa”. Seru ku “sampai nanti ma” sambungku sambil berjalan menuju mobil.
Tak perlu menempuh perjalanan yang lama, jika menggunakan kendaraan pribadi dari rumah menuju sekolahku hanya membutuhkan waktu 20 menit ya 20 menit jika tak meleset, saat sudah sampai di sekolah aku segera pamit dengan papa dan bergegas menuju lokerku tapi lagi-lagi kali ini kecerobohanku mulai lagi, aku kembali menabrak seseorang setelah aku meminta maaf aku kembali menuju loker ku, tapi nihil tidak ada bunga di lokerku melainkan sebuah surat.
Semoga ini waktu yang tepat untuk ungkap semuanya. Seseorang yang selama ini menjadi pengagum rahasiamu.
-KS-
Yaps, KS siapa dia? Setelah sekian lama dan hari ini dia memberikan inisial yang sama sekali membuat aku bingung. Setelah berdiri sekian lama di depan loker, akhirnya aku menuju aula tempat dimana acara diselenggarakan, tapi saat aku kesana hah? acara sudah dimulai sekitar 10 menit yang lalu, oh my god aku memang terlalu memikirkan sesuatu hal yang tidak jelas pikirku. Setelah aku mengambil posisi duduk yang aku rasa nyaman, tiba-tiba sebuah musik mengalun dengan merdu ya suara piano yang dimainkan oleh seseorang tapi ada sesuatu yang membuatku terkejut, ya di piano itu bertuliskan KS sama seperti inisial yang ada di surat itu dan saat aku berdiri untuk melihat orang itu, TIDAK! ternyata dia orang yang bertabrakan dengan ku, dan ternyata setelah pembawa acara itu menyebut namanya aku baru sadar dia Keinan Saputra anak pemilik sekolah ini, ternyata selama ini yang sering mengirimkan bunga untuk ku adalah dia dan orang yang bertabrakan dengan ku pada malam itu dan pagi ini pun dia, ya dia Keinan Saputra.
Sumber : http://nuravifaindriansyah.blogspot.com/2014/02/cerpen-bunga-dan-penggemar-rahasia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar