Pagi
sonya: jangan menjodohkan ku.. (teriaknya)
PLAKKKK.. Tamparan tangan papa
mendarat di pipi sonya hingga tertunduk di lantai.
Papa: jangan mengelak. Ini demi perusahaan(marah)
mama: papa sudah jangan sakiti sonya pa, mama mohon
(histeris)
papa: terserah. Yang jelas bulan depan sonya harus menikah
dengan stevan.
Sonya: jangan memaksaku (teriaknya)
PLAKKK... Tamparan papanya mendarat
lagi di pipi sonya.
Papa: jangan membantah(ancamnya lalu pergi kerja)
sonya langsung pergi mengurung diri di kamar.
Mama: sonya sayang turuti kemauan papamu,nak. Tolong
perusahaan kita bangkrut(menangis terisak)
sonya: kalian berdua sama aja. Jadi ortu gak becus. Gak bisa
membahagikan anaknya. Kenapa kalian buat sonya ada disini? Lebih baik sonya
mati. (bantahnya)
mama: sonya, mama sayang kamu(menangis tersedu'') Mama..
Sonya: udah kalian gak usah peduli Sonya lagi. Sonya mau
mati.
sore
papa: ma, sonya mana? Malam ini keluarga calon menantu kita
datang.
Mama: apa? Secepat ini? (shock)
Papa: mau bagaimana lagi? Mereka ingin segera melangsungkan
pernikahan.
Mama: pa, sonya mengurung diri sejak tadi pagi (terisak)
papa: apa? Ma, bujuk sonya agar cepat keluar. Atau kalau
tidak papa akan pakai cara kekerasan.
@kamar sonya
wajah sonya pucat seharian belum makan
dan terus menangis. Mamanya yang sedari tadi membujuknya agar keluar tapi di
acuhkan oleh sonya.
Tapi kali ini papanya yang akan menyuruh sonya buka pintu
kamar dengan cara kekerasan.
Papa: Buka pintunya atau papa dobrak?
Sonya: (menahan isaknya)
papa: papa hitung sampai 3.
1.. 2.. 3..
BRAKKKK... Pintu kamar sonya
terbuka lebar. Tampak tubuh sonya yang tertunduk lemas di dekat ranjangnya.
Dengan wajah pucat dan tatapan yang nanar. Papa langsung menghampiri dan
menyeret sonya berdiri.
Papa: mama, urus sonya untuk acara malam ini.
Mama: iya,pa(nangis)
sonya: kenapa,pa? Kenapa papa tidak bunuh saja sonya?
(teriaknya)
papa: kau ini tidak tau diuntung. Kau beruntung bisa ada di
dunia karena kita. Dasar tolol (amarahnya mencapai ubun-ubun)
sonya: sonya gak minta ada disini,pa. Sonya lebih baik mati
daripada punya orang tua seperti kalian. Yang tega menjual anaknya demi harta
(teriaknya histeris)
PLAKKK... Tangan papa untuk
kesekian kali mendarat keras dipipi sonya. Tubuh sonya ikut terhempas ke lantai.
Mama: sudah pa, kasihan sonya (tangisnya sambil bersujud di
kaki suaminya)
Papa pun pergi keluar dari kamar.
Mama pun langsung membantu sonya yang masih terpuruk.
Mama: ayo nak turuti papamu. Tidak ada gunanya membantah.
Sonya: (dalam hati: benar kata mama, tidak ada guna
membantah papa. Akulah budaknya sekarang. Budak yang akan dijual dengan imbalan
perusahaan) baiklah..
@malam
keluarga dari sang pria pun datang. Sonya masih duduk lesu
di depan cermin riasnya. Mama datang menghampiri sonya. Memeluknya penuh kasih.
Sonya: sonya tidak mau,ma (isaknya perlahan)
mama: sudah sayang, jalani saja. Jangan membuat papamu marah
lebih dari ini . Ayo turun, mereka sudah menunggumu.
sonya turun menuju taman rumah.
Malam ini acara makan malam keluarga.
Sonya: selamat malam (menyapa ramah)
papa: perkenalkan, dia sonya anak perempuan kami.
Mrs.susanto: wah cantiknya.
Mr.susanto: pasti cocok bila bersanding bersama stevan.
setelah makan-makan stevan dan
sonya jalan-jalan mengelilingi halaman rumah.
Stevan: ehem.. (memecah keheningan)
sonya hanya melirik sekilas lalu
mengacuhkannya.
Stevan: sepertinya kau tidak begitu suka dengan perjodohan
ini (pasang rampang cool)
sonya: memang tidak (acuh)
stevan: memang kenapa? Kau sudah ada pacar?
Sonya: saya tidak pernah berpacaran, aku ingin fokus kuliah.
Stevan: aku tahu kondisi perusahaan keluargamu tidak baik.
Sonya: maka dari itu mereka menjodohkan kita. Aku benci
ini..
Stevan: kenapa?
Sonya: aku tidak suka ada yang ikut campur dalam
kehidupanku. Apa kau rela dijodohkan denganku?
Stevan: tidak. Walaupun belum ada pacar tapi aku tak mau.
Sonya: oh (acuh) kenapa?
stevan: aku menunggu seorang wanita. (memandang hampa kearah
langit)
Sonya: (meneteskan air mata) aku.. Benci dengan hidup ini
(tertunduk sambil menahan tangis)
stevan: kenapa? Dengan kau menikah denganku, perusahaan
keluargamu selamat.
Sonya: aku masih memimpikan masa depanku dengan karir yang
sukses. Tapi kalau pernikahan itu berlanjut, aku kehilangan semua. (menutupi
wajahnya yg penuh air mata)
stevan: (memeluk sonya) sudahlah.. Aku tidak akan mengganggu
ambisimu itu..
Sonya: jangan sentuh aku.. (teriaknya)
stevan: eh? Kenapa?
Sonya: aku..
Stevan: sudahlah, walaupun kita menikah anggap saja tidak
ada apa-apa. Aku tidak akan mengganggu hidupmu. Kuharap begitu sebaliknya.
@pagi
pagi ini stevan sudah ada di depan
pintu gerbang rumah sonya dengan mengendarai motor sport merahnya. Tak lama
kemudian sonya turun menghampiri stevan.
Sonya: tumben? (heran)
Stevan: kalau bukan karena mama gw, gw gk bakal jemput lo.
Mending gue jemput cewek gue. (bete)
Sonya: kalau kamu gk mau, aku bisa pakai mobil sendiri.
Stevan: gak usah. Ntar gue dimarahin nyokap gue. (jawabnya
bete)
sonya: maaf aku gak bisa nerima sesuatu dari seseorang
karena terpaksa. (pergi)
@kampus
sonya berjalan melintasi koridor
bersama melody. Sonya menceritakan semua yg terjadi tentang perjodohan itu.
Melody: ya ampun panda. Sabar ya. Suatu saat ortu lo bakal
ngertiin lo kok (hiburnya)
panda adalah sapaan akrab kepada
sonya.
Sonya: lagian dia juga menunggu seseorang.
Melody: hah? Tau darimana?
Sonya: dia sendiri yang bilang. Duh gimana dooong kita
berdua sama-sama terpaksa.
Melody: ya lo berdua atur rencana kek. Emang stevan orangnya
gimana sih?
Sonya: ntar pulang kuliah dia jemput gue. Gue kenalin ya?
Melody: terserah sih.
@pulang kampus
melody dan sonya menunggu stevan
datang. Tak lama pria yang ditunggu datang mengendarai motor sport merahnya
menggunakan helm teropong.
Helm itu dibukanya. Wajah melody
mendadak pucat.
Melody: lo? (shock)
stevan: melo?? (terkejut)
melody: jadi cewek yang dijodohin sama elo adalah sonya?
(belum bisa percaya)
sonya: apa sih yang terjadi? Sonya bingung. Melo kamu kenapa
nangis? (khawatir)
stevan: melo, maafkan aku (memegang kedua tangan melody
sambil berlutut dihadapannya)
melody: semoga elo dan sonya bahagia(pergi meninggalkan
sambil menangis)
stevan mengejar melody yang berlari
diikuti sonya dari belakang.
Stevan menarik tangan melody supaya tubuhnya berada
dipelukannya.
Stevan: aku mencintaimu melo. Jangan pergi lagi. (ucapnya
lirih)
melody masih menangis. Dan air
matanya tak dapat ia bendung.
Melody: kembalikan steve ku yang dulu,tuhan. Berikan ia
untukku (dalam hati)
sonya melihat mereka berdua dari
tempat yang agak jauh. Terharu melihatnya.
Sonya: aku hanya penghalang diantara mereka berdua.
Hilangkan aku tuhan (perlahan menangis) melo dan stevan pasangan yang cocok.
Melo: steve, bagaimana dengan sonya? Bulan depan kalian
menikah kan?
Tidak ada jalan untuk kita steve (tangisnya menahan pedih)
stevan: melo, aku berusaha membatalkannya. Apapun yang
terjadi tetaplah disisiku, menemaniku, dan jangan pergi lagi. Aku mencintaimu.
(mengecup kening melody)
@rumah sonya
sonya pulang dengan taksi,
meninggalkan stevan dan melody berdua, bahkan tanpa pamit kepada mereka.
Mama: sayang stevan mana?
Sonya: ehm.. Iya uda pulang ma (gugup)
mama: kenapa tidak diajak mampir?
Sonya: katanya malu sama mama. (cuek)
@kamar sonya
sonya mengehmpaskan tubuhnya ke
ranjang. Pikirannya bercampur jadi satu. Apa yang ia alami tadi masih belum
bisa dipercaya.
Tina-tiba sms masuk di hpnya
from: melody
kamu dimana?
-Balas:di kamar
from: melody
aku nyari kamu tadi. Tega kamu ninggalin aku.
-balas: ada stevan. Yauda aku pergi. Takut ganggu.
From: melody
lo kenapa sih pandaaaaa?
-balas: capek. Tidur dulu ya
from: stevan
sonya besok ke dufan ya. Gue jemput jam 9 pagi.
-balas: sibuk
from: stevan
bawel, ikut aja. Mau gue bilangin ke ortu lo kalo lo gak mau
gue ajak keluar?
-balas: gak usah ngancem. Iya gue ikut
@pagi
mobil stevan sudah menunggu sonya.
Stevan: dasar cewek dandan lama. (umpatnya)
sonya: lo boleh kok batalin ini.
Sonya duduk disamping steve yang
mengendarai mobilnya. Mobilpun melesat berangkat. Tak lama berhenti di depan
rumah melody.
Stevan: sonya, lo duduk belakang ya. Melo mau duduk
disamping gue.
Melody: gak usah aku aja yang dibelakang (menolak halus)
sonya: melo kamu duduk
di depan aja ya. Gakpapa kok aku dibelakang.
Dalam hati sonya menjerit kecewa.
Ia pikir hari ini khusus berdua, ternyata ada melody. Percuma ikut, cuma jadi
obat nyamuk aja.
Sonya: kenapa gue mesti ikut? Gini gue jadi obat nyamuk.
Stevan: kalo gue gak alasan keluar sama lo, gak bakal
diijinin deh gue.
Sonya hanya bisa melihat melody dan
stevan bermesraan dihadapannya. Stevan memperlakukan melody benar-benar seperti
seorang ratu.
@siang
melody: steve, aku mau sholat dulu. Kamu dan sonya ke gereja
saja. (pergi meninggalkan mereka)
Stevan: oke. Ayo sonya ke gereja.
Sonya mengikuti stevan dari belakang.
Perlahan air matanya menetes. Dadanya terasa sakit. Sesak tak bisa nafas. Dan
pandangpun berubah GELAP....
sonya terjatuh, badannya lemas.
Stevan pun panik berusaha membangunkan sonya di pangkuannya.
Stevan: sonya kamu kenapa? (khawatir) bangun sonya..
Sonya: (perlahan membuka mata) aku capek. Maaf membuatmu
khawatir (memaksakan senyum)
stevan: mau aku gendong?
Sonya: tidak, aku bisa sendiri.
Sonya mencoba berdiri, tapi kakinya
bergetar, badannya lemas dan ia jatuh lagi. Tapi ketika itu juga stevan
menangkap tubuh sonya, dan memeluknya.
Stevan: jangan memaksakan dirimu. (tersenyum hangat)
sonya: tuhan, jangan biarkan hati ini jatuh cinta padanya
(jeritnya dalam hati)
mereka berdua saling bertatapan
pandangan. Perlahan air mata sonya jatuh tak terbendung. Stevan menghapus air
mata itu, menyentuh wajah sonya dengan lembut. Sonya segera melepaskan
pelukannya dan menjauh dari tubuh stevan.
Stevan: ada apa? (bingung)
sonya: aku ke gereja dulu (berlari mendahului stevan)
stevan: sonyaaa (teriaknya)
stevan mengejar sonya, menangkap
tangannya dan menarik tubuh sonya kepelukannya.
Stevan: ada apa denganmu? (khawatir, matanya menatap tajam
ke mata sonya)
sonya: (menangis) lepaskan aku (meronta)
stevan: ceritakan padaku apa yang terjadi padamu? (mempererat
pelukannya)
sonya meronta lalu pergi ke gereja dulu.
@gereja
sonya masih berdo'a. Ia tak ingin
jatuh cinta pada stevan. ''Stevan hanya untuk melody'' . ''tapi tak dapat
kupungkiri, aku mulai menyukainya'' . Jeritnya dalam hati.
Air matanya kembali terjatuh.
Perlahan ia membuka kedua matanya. Ia terkejut melihat orang dihadapannya.
Sonya: stevan..? (pekiknya tertahan)
stevan menatap mata sonya tajam.
Stevan: kenapa kau tiba-tiba aneh?
Sonya: (menundukkan wajah) entahlah, sepertinya kurang enak
badan, lebih baik aku pulang duluan ya (beranjak pergi)
tangan stevan menggenggam erat
tangan sonya dan menahannya disini.
Stevan: ayo aku antar.
sonya: (menghempaskan tangan stevan) tidak (berlari
meninggalkan stevan)
@kamar sonya (malam)
mata sonya terasa panas. Dadanya
sesak, sakit sekali. Kepalanya pusing. Ia masih memikirkan kejadian hari ini.
mama: sonya ayo makan dulu (mengetuk pintu kamar)
sonya: nanti
ketukan pintu berlanjut, sonya
merasa terganggu dan bangkit. Dengan kesal membuka pintu kamarnya.
Sonya: dibilang nanti ya nanti (semburnya)
sonya terkejut melihat pria di hadapannya.
Sonya: stevan? (pekiknya)
sonya buru-buru menutup pintunya,
tapi stevan lebih sigap untuk masuk duluan dan membawa makanan untuk sonya.
Sonya: ada apa? (cemberut)
stevan: yuk aku suapin (tersenyum ramah)
sonya: gak mau
stevan: (mencoba menyuapkan sesendok ke mulut sonya)
sonya: (membuang suapan) keluar (teriaknya)
stevan: aku harap kau makan (sahutnya dingin lalu pergi)
dear stevan,
sepertinya aku mulai menyukainmu.
Entah mengapa rasa ini tiba-tiba tumbuh. Aku takut mencintaimu.
Sonya tertidur bersama diary nya
tersebut.
10 hari menjelang pernikahan
@taman
melody: ada berita bagus nih (riang)
stevan: apa,sayang?
Melody: aku dapat beasiswa ke amerika(bengga)
sonya: melo selamat ya. Semoga sukses disana (memeluk
melody)
wajah stevan murung.
Melody: sayang kamu kenapa? (khawatir dan memeluk stevan)
stevan: bagaimana denganku? Maksudmu kau akan meninggalkan
aku lagi? (suaranya bergetar seakan menahan tangis)
melody: steve aku sayang kamu (menangis di pelukan stevan)
Deg.. Hati sonya terasa sakit.
Seakan-akan beribu pisau menghujam jantungnya.
@bandara
stevan: sayang, jaga dirimu baik-baik ya(sedih)
sonya: melo kalo uda sampai kasih kabar ya. Melo cepat
pulang, steve menunggumu.
Melody: iya.. Sampai jumpa (teriaknya senang)
sonya dan stevan menyaksikan
pesawat yang ditumpangi melodi lepas landas.
Stevan: aku menunggumu (ucapnya lirih)
sonya: astaga, kenapa tas kecilnya melody masih aku bawa?
Stevan: apa? (shock)
sonya: (membuka isi tas) isinya hanya diary kecil
stevan: sudahlah tidak apa kau bawa itu (tenang) sonya ayo
makan siang, kau pasti belum makan (menggandeng pinggang sonya)
sonya terkejut atas perlakuan
stevan. Ia gugup, wajahnya merah malu.
@restaurant bandara
suasana hening. Stevan sibuk dengan
handphonenya. Hatinya mendadak resah. Sedangkan sonya menjadi gundah memandang
diary melody. Ia ingin membukanya, tapi tidak dihadapan stevan.
''berita hari ini. Pemirsa, pesawat menuju amerika yang
lepas landas dari bandara juanda kini dinyatakan hilang. Sekarang masih dalam
tahap pencarian'':
stevan langsung tersentak dalam
lamunannya mendengarkan berita itu sedangkan sonya masih terus menatap layar tv
restaurant itu.
Sonya: itu pesawatnya melody? (ucapnya lirih)
wajah stevan tegang. Khawatir. Ia
berlari menuju ruang informasi di bandara tersebut. Terlihat beberapa orang
mengantri, wajah mereka resah, mungkin ingin menanyakan kabar pesawat.
Petugas: maaf bapak-ibu harap tenang. Kami berusaha mencari
radar dari pesawat tersebut.
Kaki stevan melemas. Ia tertunduk
lesu, tapi sonya menahan tubuh stevan dan menyandarkannya di tempat duduk.
Sonya: (memberikan minuman) minumlah dulu..
Stevan: (minum beberapa teguk) melody.. (tatapannya kosong)
sonya: tenangkan dirimu (hiburnya)
stevan: (memeluk sonya dan menangis di pelukan sonya)
sonya: serapuh inikah hatimu? Kau begitu mencintai melo,
meski ragamu kumilki, tapi hatimu tetap untuk melo(jeritnya dalam hati.
Menangis)
5hari menjelang pernikahan
stevan sering melamun sejak
kejadian 5hari yang lalu. Ia tak nafsu makan. Ia benar-benar terpuruk. Setiap
hari sonya ke rumah stevan untuk menemani dan menyuapkan makanan untuknya.
Terkadang juga menginap dirumah stevan.
Mungkin kedua orang tua mereka
sudah tenang karena hubungan stevan dan sonya baik. Tapi juga resah karena
entah kenapa stevan seperti itu. Pernah ibunya menanyakan penyebab stevan
seperti ini kepada sonya, tapi sonya pura-pura tidak tau.
Stevan: sonya, lebih baik kau pulang. Aku hanya akan
merepotkanmu(sedih)
sonya: hari ini aku ingin mengajakmu ke gereja. Supaya hati
kamu tenang.
Stevan: terimakasih,tapi lebih baik aku disini (menolak
halus)
sonya: sampai kapan kau terus seperti ini? (menggenggam
tangan stevan)
stevan: biarkan aku sendiri (melepaskan tangan sonya)
sonya: stev, kamu harus bisa bangkit(memohon)
stevan: lebih baik kau pergi. Meskipun kelak kau menjadi
istriku tapi kau takkan bisa menggantikan posisi melody di hatiku. Ingat itu,
aku mencintai melody (sentaknya kasar) HANYA MELODY.. (teriak)
hati sonya terasa tercabik-cabik
oleh kalimat stevan barusan, ia menangis tertahan. Dadanya sesak ia tertunduk
lesu di hadapan stevan.
Sonya: sedikitpun aku tak berniat menggantikan melody .
Karena aku tau, aku takkan mampu.. (menunduk menahan tangis)
sonya memaksakan kakinya berdiri,
walau kakinya bergetar. Tubuhnya lemas ia berusaha berdiri.
Sonya: aku sadar, aku takkan mampu masuk ke hatimu (bibirnya
bergetar, tatapannya nanar)
PLAKKKK.... Tamparan stevan
dipenuhi amarah berhasil menyentuh pipi sonya. Badan sonya pun terhempas ke
lantai.
Stevan: sampai kapanpun aku mencintai melody. HANYA MELODY,
BUKAN SONYA.. (teriaknya)
tante farah dan om susanto (mama
dan papa stevan) sudah berdiri di ambang pintu.
Om: hentikan stevan
(teriaknya)
tante dan om menghampiri sonya dan
stevan. Tante membantu sonya berdiri dan mengajaknya duduk di ranjang. Wajah
sonya masih pucat, tubuhnya bergetar.
Tante: melody sudah mati, sekarang hanya ada
sonya(bentaknya)
stevan: dia masih hidup di hatiku(membentak). Ma, pa,
mengertilah aku mencintai melody, hanya dia(memohon)
om: buat apa kau mencintai orang yang sudah mati?
Stevan: aku tidak mencintai SONYA, tapi MELODY. (sentaknya
kasar sambil menatap Sonya)
Nafas sonya tersenggal-senggal. Ia
tak mampu mendengar kalimat stevan lebih dari ini. Tak mampu. Dadanya sakit
sekali. Ia merintih menahan sakitnya. Sakit hatinya ini.
TES.. Darah segar mengalir dari hidung sonya.
Tante: sonya, kamu kenapa nak? (cemas)
sonya menoleh sekilas ke stevan,
dengan tatapan sayu. Dan GELAP.. Tubuh sonya lemas terjatuh dan pingsan. Semua
orang panik begitupun stevan.
@rumah sakit
mata sonya terbuka, ia melihat
stevan duduk disamping tempat tidurnya dengan menunduk dan menggenggam tangan
sonya.
Stevan: cepat sadar sonya, maafkan aku(sesalnya)
perlahan tangan sonya bergerak
mengusap kepala stevan dengan lembut. Stevan tersentak dan mengangkat
kepalanya. Bahagia hatinya melihat sonya sadar.
Sonya: kamu baik-baik saja? (ucapnya lemah)
stevan: (mengecup kening sonya) seharusnya aku yang berkata
begitu. Maafkan aku. Karena aku, kau jadi seperti ini.
Sonya: apa yang terjadi padaku?(bingung)
Stevan: kau sedang banyak pikiran,hingga mimisan. Lalu kau
pingsan selama 3 hari(membelai lembut rambut sonya)
sonya: jadi..
Stevan: lusa kita menikah(tersenyum hangat)
sonya: (murung) lebih baik dibatalkan ya. (pintanya)
stevan: kenapa?(heran)
sonya: lebih menyakitkan bila menikah tanpa cinta. Kau milik
melody seutuhnya.(meneteskan air mata)
Stevan: itu dulu, sekarang aku milik SONYA
seutuhnya(mengecup singkat bibir sonya)
sonya tersentak kaget. Ia malu.
Ciuman pertamanya, baru saja diambil stevan.
Sonya: kau jahat(cemberut)
stevan: lho(bingung) ada apa? (khawatir)
sonya tertunduk malu. Wajahnya
memerah. Hatinya bergemuruh, jantungnya berdetak tak karuan.
Stevan: (mendekatkan wajahnya dihadapan sonya) kau demam?
Wajahmu merah.. (ucapnya polos)
sonya: (mendorong tubuh stevan menjauh dan menutup mukanya)
apa yang kau lakukan?
Stevan: ada yang salah? (bingung)
sonya: kau merebut my first kiss (teriaknya malu)
stevan: hey aku calon suamimu(memeluk sonya)
sonya: tapi.. (ragu)
Stevan: buat cinta yuk (tersenyum nakal)
sonya: (menampar stevan) duuuh jangan menggodaku (tersipu
malu)
@pernikahan
gaun putih yang sonya membalut
tubuh sonya, serta wajah cantiknya membuat stevan terpesona. Acara pernikahan
dilaksanakan di taman yang asri.
Sonya: jangan menatapku terus. Aku malu (menunduk)
stevan: apa kau sonya-ku? (memandang mesra)
sonya: kamu mikir apa sih? Aku sonya, kamu pikir siapa?
Stevan: aku pikir bidadari terjatuh dari langit ke tujuh
(memegang erat dan memeluk tubuh sonya)
sonya: kalau aku memang bidadari itu bagaimana?
Stevan: aku akan mengurungmu di hatiku, agar kau tak dapat
kemanapun (mencium bibir sonya)
sonya: (melepaskan ciuman) sudah ciumannya dilanjutkan nanti
malam ya. Malu dilihat orang.
Stevan: nanti malam bisa buat cinta dong(menggoda)
sonya: ih dari kemarin buat cinta mulu sih?
Stevan: orang tua kita uda gak sabar tau. Mau buat berapa
ya?
Sonya: duuuh sudah dong (menahan malu)
terimakasih tuhan, atas semua yang
kau berikan padaku. Termasuk stevan.
Melody, akan kujaga stevan, aku takkan merebutnya darimu,
tapi aku memintanya.
malam pertama
@kamar
stevan sedang tiduran, dan sonya
sedang berganti pakaian. stevan memarik tubuh sonya hingga terjatuh di atas
tubuhnya. Lalu menangkap bibir sonya.
Sonya: hhmmpp (terkejut lalu memberontak)
stevan mempererat pelukannya.
Menahan tubuh sonya lebih lama. Dan mengunci bibir sonya dengan bibirnya. Sonya
semakin memberontak sekuat tenaga. Setelah beberapa menit ciuman itu dilepaskan
oleh stevan.
Sonya: apa yang kau lakukan? (shock,menjauh dari stevan)
stevan: kau menggodaku dengan pakaian seminim itu. Pria mana
yang tahan? (muka polos)
Sonya: huwaaa... Jahat jahat
stevan memeluk sonya hangat dan
mencium keningnya dengan lembut
stevan: tetaplah disisiku. Aku akan menjagamu. I love you.
Sonya tersentak kaget. Pernyataan
cinta pertamanya. Hatinya bergetar. Menangis haru.
Sonya: i love you too (memeluk erat)
"tuhan semoga ini awal dari
kebahagiaanku bersama stevan". ucap sonya dalam hati
Sumber : http://vintarin.blogspot.com/2012/10/aku-milikmu-cerpen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar